• IndosuarA
  • Is News
    • Berita Taiwan
    • Berita Indonesia
    • Berita Luar Negeri
    • Event
    • Konseling Tenaga Kerja
    • KDEI
    • 同合順企業
      • 公司簡介
      • 服務項目
      • 新聞中心
      • 案件機構查詢
        • 外籍勞工案件申辦進度查詢
        • 機構查詢
        • 檔案查詢
  • Is Life
    • Kesehatan
    • Traveling
    • Wirausaha
    • Religi
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Dapur IS
  • CERPEN
    • Fiksi
    • Nyata
    • Misteri
  • Is TV
  • Is Store

Developed by : SUNRICH ENT. CO., LTD

Breaking

Pengasuh Indonesia yang Memukuli Pasiennya di Changhua, Akhirnya Didenda NT$ 150,000 (Update)

Taiwan Akan Siapkan Suntikan Untuk Kedatangan Pekerja Migran yang Belum Divaksin

ABK Indonesia di Keelung Sering Kehilangan Uang di Kapal, Pelakunya Mencuri Saat Nelayan Tidur

TKI Siksa Pasien Stroke di Changhua, Sering Dipukul Kepalanya, Diduga Sengaja Agar Bisa Dipulangkan

Taiwan Kemungkinan Akan Membuka Pintu Bagi Pekerja Migran Thailand Untuk Tahap Selanjutnya


Accidentally Complicated (Part 3) Oleh: Khuznul – Taoyuan


 07 Jun 2016   Posted by Redaksii  0 Comment


“Akhirnya selesai juga.” teriak May senang setelah berhasil menyelesaikan laporan tugasnya dan sekaligus mengirimnya.”

 

“Braaaaak…” pintu kamar May dibuka dibanting sehingga menimbulkan dentuman keras.

“Berani sekali kamu masuk ke kamarku tanpa ijin.” bentak Kak Reno.

“Maaf, Kak, tadi May terpaksa. Charger May rusak, jadi May masuk ke kamar Kakak dan meminjam charger.” ucap May dengan wajah menunduk karena takut.

“Dasar pengganggu, kamu selalu membuat hidupku susah.” bentak Kak Reno, kemudian pergi sambil membanting kembali pintu kamar May, “Braaaaak…” seketika air mata May pun menetes , ia menangis,

“Salahku apa, Kak?” ucapnya dengan lirih.

“Mengapa semenjak dulu Kakak sangat membenciku, padahal aku ini adalah adik kandungmu?” ucapnya lagi dengan air mata yang terus menetes membasahi pipi.

*****

May duduk di ruang perpustakaan sekolah seorang diri, bukannya ia tak mau bergaul dengan teman sebayanya, tapi saat ini yang ia butuhkan hanya menyendiri. Kebetulan tadi sahabatnya Linchan sedang dipanggil guru bahasa untuk dimintai bantuan.

Suasana ruang perpustakaan yang tenang membuat pikirannya nyaman, ia pun mengambil buku agenda miliknya dan mulai menggoresnya dengan tinta hitam. Ya hanya itu yang bisa ia lakukan untuk mencurahkan segala emosi di pikirannya.

 

Di keheningan pagi…

Di kala sang embun jatuh bergantian dari atas daun

Aku meratapi akan salah yang tidak pernah aku mengerti…

 

Di malam hari yang sunyi…

Saat bintang dan bulan tak mau menampakkan diri

Seperti aku yang di rundung sedih

Menangis pilu mendekap kakiku sendiri…

 

Salahku apa, Kak?

Hingga kau menghakimiku..

Tahukah kalau kau telah melukaiku…

Kau telah menusukkan jarum dibagian sendiku

 

Aku adikmu…

Bagaimana bisa kau sekejam itu…

Aku adikmu…

Yang perlu perlindunganmu kak…

Tapi… Kenapa kau selalu menganggapku debu..

Sampai kapan, Kak?

Sampai kapan?

“May, kamu sedang apa?” tanya Linchan yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang perpustakaan. May pun buru-buru menutup agendanya dan menutupinya lagi dengan buku yang lain. Takut Lin akan menginterogasinya.

“Ini.” May memperlihatkan buku kuliner yang seolah sedang dibacanya.

“Besok kita sudah UAN, jadi khusus hari ini kamu bolos kerja dan ikut pulang ke rumah ya, Mamaku ingin belajar membuat lasagna dan cheesecake dengan arahanmu. Karena beberapa kali mencoba hasilnya selalu gagal, dan berakhir dengan wajahnya yang berekspresi sedih. Aku tidak tega, jadi aku memberitahu bahwa kamu jago dalam membuatnya.” ucap Linchan.

“Ok, tapi les denganku biayanya mahal lo!” ucap May dengan bercanda.

“Nanti aku bayar, yang penting Mamaku tidak sedih lagi karena eksperimennya yang selalu gagal. Tapi bagaimana kalau sebagai gantinya aku menyuruh Mamaku untuk mengajarimu membuat brownies? Kamu belum bisa membuat brownies sampai sekarang kan?”

“Sip kalau begitu. Ayo ke kelas, bel masuk sudah berbunyi.” Lin dan May pun berjalan beriringan masuk ke dalam kelas.

 

Unexpected

 

“Yang terbaik adalah percaya dan berlindung hanya pada Tuhan, bukan pada manusia. Karena akan ada kecewa jika terlalu percaya pada manusia.”

 

*****

 

Masih ada waktu lima belas menit sebelum May memulai pekerjaannya. Waktu yang tersisa itu May manfaatkan untuk mengajak Linchan mengobrol di pantry.

 

Hal biasa yang sering mereka  lakukan. Para pegawai dan atasan May pun sudah terbiasa dengan itu. Mereka tak masalah, karena tahu May selalu bekerja dengan profesional. Banyak pelanggan cafe yang puas dengan pelayanannya itu. Sikap yang ramah, sopan dan murah senyum, membuat para pelanggan betah berlama-lama hanya untuk sekedar menatapnya atau pun untuk mendapatkan sapaan darinya.

 

May, adalah Mayessa, seorang remaja berusia 18 tahun. Dia mandiri tapi sedikit manja, cerdas dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Seorang pelajar SMA tingkat XII. Memiliki wajah cantik dengan warna kulit putih yang tidak pucat. Potongan rambutnya sepinggang berwarna hitam.  Ramah senyum dan yang paling menarik adalah matanya yang sipit.

 

Tapi ada satu hal yang tidak mereka  ketahui. Mereka hanya mengetahui sebatas May adalah seorang pelayan cafe, bukan May yang seorang anak milyuner.

 

Mengapa ia menyembunyikan statusnya? Tentu ada alasan tersendiri. Salah satunya ingin hidup mandiri.

 

Cafe tempatnya bekerja adalah cafe untuk orang dewasa, bukan untuk anak remaja seusianya. Memang benar banyak tempat lain yang layak dan mau menerimanya, tapi gaji yang ditawarkan tidak sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan.

 

Gila… itulah ucapan yang sering di lontarkan Linchan ke May. Namun May hanya menanggapinya dengan senyuman. Dan May pun  akan selalu bilang ke Linchan, “Hidup itu penuh dengan pilihan, tapi satu yang terpenting, jangan sampai terjerumus ke dalam hal yang menyesatkan.”

 

 

Bersambung….

 

 


    Share This


  • search

  • Recent Posts

    • Pengasuh Indonesia yang Memukuli Pasiennya di Changhua, Akhirnya Didenda NT$ 150,000 (Update) November 16, 2021
    • Taiwan Akan Siapkan Suntikan Untuk Kedatangan Pekerja Migran yang Belum Divaksin November 16, 2021
    • ABK Indonesia di Keelung Sering Kehilangan Uang di Kapal, Pelakunya Mencuri Saat Nelayan Tidur November 16, 2021
    • TKI Siksa Pasien Stroke di Changhua, Sering Dipukul Kepalanya, Diduga Sengaja Agar Bisa Dipulangkan November 15, 2021
    • Taiwan Kemungkinan Akan Membuka Pintu Bagi Pekerja Migran Thailand Untuk Tahap Selanjutnya November 15, 2021
  • Categories

  • Recent Posts

    • Nadiya Ulfa on Bisnis Pembuatan Tahu Omset Rp 4 Juta Per Hari, Mau?
    • merissa ahmed on Pemilik Perusahaan Chang Guann Mencoba Bunuh Diri Setelah Hakim Putuskan Hukuman 22 tahun Karena Skandal Kasus Minyak Babi Tahun 2014
    • Rahmat Hidayat on Mantan TKI Korea Sukses Buka 3 Restoran Korea di Indonesia
    • Mozank Mukti on Usaha Kios Pupuk Pertanian, Modal Awal Rp 20 Juta, Laba Bersih Rp 4 Juta Per Bulan, Begini Caranya!
    • miftahul fauzi on Heboh di Media Taiwan : Pengasuh Indonesia yang Terinfeksi Coronavirus di Ruang Isolasi Sempat Live Streaming Sehingga Identitas Rumah Sakit Diketahui, Bisa Terjerat Hukum


  • IndosuarA

    • About Us
    • Contact Us
    • Disclaimer
    • 公司簡介
    • 服務項目

Copyright 2016 Indosuara International Company