Masalah keuangan bukan terletak pada penghasilan yang kurang,
tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang
Menambah penghasilan dan mencari perhidupan yang lebih baik sering kali menjadi landasan utama bagi banyak orang untuk memutuskan menjadi Pekerja Migran. Namun sering kali karena pengelolaan keuangan yang salah, walau telah bertahun-tahun diperantauan tetap pulang dengan tangan hampa. Mengapa hal ini terjadi? Karena kesalahan dalam menetapkan PRIORITAS. Sama halnya dengan manajemen waktu, keuangan juga perlu dibuatkan prioritas penggunaannya. Agar muncul keseimbangan dari pendapatan dengan pengeluaran, jangan sampai malah lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. Karena prinsip utama keuangan bukanlah seberapa besar penghasilan namun seberapa ahli kita menggelola pemasukan.
Bagaimana cara menetapkan prioritas dan mengelola keuangan dengan baik? Berikut komposisi keuangan yang sebaiknya diterapkan:
- Pengeluaran Harian (40%), untuk makan, listrik, telpon air.
- Cicilan hutang (30 %), misalkan untuk KPR rumah.
- Biaya Kendaraan (10%), trasportasi, maintenance kendaraan jika punya
- Tabungan/premi Asuransi (10%)
- Zakat, infak dan sadakah (5%)
- Biaya tidak terduga (5%)
Dan bagaimana cara menetapkan prioritas dari alokasi keuangan tersebut? Kesalahan umum yang sering terjadi dalam mengelola keuangan adalah langsung mengeluarkan uang untuk kebutuhan konsumsi, seperti alur cash-flow berikut:
Akibatnya, uang sudah habis namun alokasi dana untuk menabung/investasi apalagi bersedekah dan zakat belum tertunaikan. Lalu bagaimana sebaiknya? Perhatikan diagram berikut:
Pengaturan keuangan yang disarankan adalah memprioritaskan alokasi keuangan untuk menabung/investasi dan zakat, infak, sadakah dan membayar hutang jika punya, baru sisanya kemudian digunakan untuk pengeluaran rutin harian/bulanan. Mengapa demikian? Karena pada prinsipnya manusia sangat flexible, dengan uang 1000NT per hari kita bisa makan mewah 3 kali sehari, dan dengan uang 300NT per hari kitapun bisa makan enak tiga kali sehari. Seringkali gaya hidup dan gengsilah yang membuat kantong kebobolan.
Bagaimana cara menabung dan berinvestasi dari Taiwan? Saat ini sudah banyak produk perbankan Indonesia yang ada di Taiwan, salah satunya layanan BNI yang dapat di akses di Indosuara. Silahkan hubungi customer servicenya untuk bisa segera menabung dan menyelamatkan NT untuk dimanfaatkan di masa depan nantinya.
Artikel ditulis oleh Pengasuh acara Teman Curhat
Yuherina Gusman (Bunda Najmi)
Mahasiswa Doktoral di National Chengchi University
Ketua UNIMIG (Union Migrant) Indonesia di Taiwan