Mantan Buruh Migran Indonesia (BMI) yang kini terjun menjadi pebisnis sekaligus motivator itu bernama Eni Wartuti. Wanita kelahiran Kebumen pada tgl 27 Juni 1981 sudah belasan tahun bekerja di luar negeri diantaranya Timur Tengah, Taiwan dan Hong Kong. Tidak heran Eni selaku sulung dari tiga bersaudara yang saat ini berberdomisili di Bandung untuk berwirausaha memiliki banyak pengalaman dan informasi.
Dengan hobinya traveling dan marketing tidak meragukan lagi untuk mantan BMI yang juga atlet olahraga beladiri taekwondo ini menjadi pebisnis yang mampu menangkap kesempatan dan memaksimalkannya menjadi peluang.
“Kegiatan saya saat ini sehari-hari berbisnis, sesekali mendapat undangan memberikan seminar motivasi,” ujar Eni yang sejak tahun 1998 dirinya sudah mulai merantau ke luar negeri. Tahun 1998-2000 Eni merantau ke Saudi Arabia. Lanjut pada tahun 2000-2003 merantau ke Taiwan, kemudian kembali bekerja mencari peruntungan lagi tahun 2004-2014 selama sepuluh tahun bekerja di Hong Kong.
Jika Eni kini terkenal sebagai motivator, itu didapatnya secara otodidak saja. Awalnya ia hanya menyemangati dirinya sendiri untuk bisa hidup lebih baik, lalu membantu dan menyarankan kepada teman-teman dekat hingga lama-lama ia dipercaya untuk memberikan motivasi membangun kepada para pelaku Usaha Kecil Menengah (Pelaku UKM). Hal tersebut sangat dinikmati Eni karena dirasa cocok dengan visi Eni yaitu menjadi agent perubahan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik, lebih maju dan lebih berkualitas.
Eni mempunyai misi yang luar biasa. Ia ingin menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pengangguran dan mengajaknya untuk menjadi jiwa yang berkarakter untuk Indonesia Emas. Hal itu dilakukan Eni melalui langkah nyata berbagai usaha yang dijalankan saat ini di bidang jasa pengiriman barang ke luar negeri, distributor, designer dan property.
Menurut Eni, kesuksesan bisa diraih setelah melalui berbagai rintangan dan kendala. Jangan berpikir usaha besar yang dijalankan Eni saat ini tidak mempunyai masalah. Sampai saat ini kendala terbesar yang dirasakan Eni justru ada pada masalah permodalan dan belum menemukan partner yang cocok. Namun dari semua itu Eni menegaskan kuncinya adalah bagaimana kita bisa melewati semua cobaan itu.
Dari buruh migran menjadi pengusaha sekaligus motivator, semua didapat Eni dengan otodidak. Perusahaan bakso stick dan jasa pengiriman barang ke luar negeri seperti Taiwan, Hong Kong, Macau, Singapura dan Malaysia di Bandung menjadi bisnis andalannya. Sementara bisnis propertynya berlokasi di Kalimantan Selatan.
Latar belakang dari keluarganya tidak ada satupun yang berwirausaha. Eni hanya terus belajar dan mencoba. Sambil menjalankan berbagai usaha bisnisnya Eni terus memperbaiki managemen bisnis yang digelutinya. Ilmunya didapat dari berbagai buku, ikut berbagai seminar dan mempraktekan ilmu yang didapatnya itu.
Satu motivasi dari Eni untuk para tenaga kerja khususnya Ismania pembaca Indosuara, adalah, “Jika kamu ingin pergi ke satu tempat yang kamu tidak ketahui sebelumnya, cukup berjalanlah, maka kamu akan menemukan jalan dengan sendirinya.” Demikian petuah bijak Eni.
“Menjadi pengusaha itu tidak sesulit yang dipikirkan. Semuanya mudah asal mau melakukannya dan terus berproses. Bukankah hidup adalah pembelajaran tanpa batas?” Ucap Eni yang juga sedang merampungkan sebuah buku motivasi usaha.
Sedikit cerita Eni saat pulang ke Indonesia ia hanya membawa bekal uang Rp.5 juta. Bisa dibilang Eni hanya mengandalkan modal nekat saja. Bukan modal nilai nominal uang yang besar sehingga ia kini mampu berbisnis dan menghasilkan income puluhan juta tiap bulan. Bisa diambil kesimpulan bahwa bukan hanya modal banyak yang bisa merubah seseorang menjadi sukses. Tetapi ada yang lebih berharga lagi dari uang yaitu kemauan untuk melakukan perubahan.
Uang banyak atau modal besar tidak menjamin bahwa seseorang akan sukses. Justru uang banyak bisa menghacurkan hidup jika tidak tahu ilmunya. Tips sederhana kadang disepelekan namun mempunyai kekuatan daya ampuh. Jka Ingin memulai usaha, lakukanlah apa yang bisa lebih dahulu. Jangan menunda karena peluang dan kesempatan tidak pernah datang dua kali.
Meski saat ini kehidupan Eni sudah jauh lebih baik, namun ia bukan kacang yang lupa kulit. Menjadi buruh migrant adalah pengalaman berharga yang tidak terlupa. Eni masih selalu terkenang pelajaran hidup saat makan bersama keluarga majikan dan Eni belum bisa menggunakan Sumpit. Saat menyumpit makanan Eee… makanannya jatuh ke kolong meja! Eni merasa malu tetapi karena kejadian itu majikan mengajarkan bagaimana cara menggunakan sumpit yang baik dan benar. Seperti itulah pelajaran hidup. Siapa kira Eni yang bertahun-tahun merantau demi bisa memperbaiki perekonomian itu kini justru sering diundang untuk mengisi seminar dan talkshow di radio-radio untuk memberikan motivasi wirausaha supaya para pelaku UKM perekonomiannya lebih baik.
Eni yang aktif di berbagai kegiatan seperti organisasi perburuhan, organisasi tari modern (Terali Dancer) dan Mandiri Sahabatku berkeinginan bisa menyambangi negara tempat kantong TKI bekerja untuk memberikan seminar kepada teman-teman BMI yang masih di bekerja. Agar pulang ke tanah air nanti bisa mandiri di negeri sendiri. Jadi sebelum pulang sudah punya gambaran mau melakukan usaha apa setelah di Indonesia.
Karena kebanyakan saat pulang bingung mau usaha apa. Lupa karena masih punya bekal, sementara saat uang habis tidak ada pilihan selain kembali menjadi BMI ke luar negeri. Kelebihan Eni menjadi motivator dibanding yang lain tentu saja karena basic Eni yang mantan BMI. Jadi ia lebih tahu banyak tentang bagaimana menjadi buruh dan apa yang dirasa serta diinginkan buruh serta bagaimana karakter sang majikan pada umumnya. Kalau mentor-mentor atau motivator lain jelas mereka expert karena memang sudah di bidangnya.
Secara pribadi Eni ingin berbagi kepada teman-teman tentang bagaimana cara memulai usaha hanya dengan modal minimal. Suplay barang sesuai kebutuhan pasar, plus trik bagaimana cara agar pelanggan datang berulang-ulang menggunakan sistem PALU GADA (istilah keren dari singkatan apa lu mau gue ada) semua itu ingin dishare Eni demi kehidupan yang lebih baik.
“Buat sahabat-sagabat yang mau memulai usaha namun tidak tahu bagaimana caranya, nantikan buku perdana saya yang tidak lama lagi akan terbit . Buku Motivasi yang akan menjadikan jiwa yang selalu semangat dalam kondisi apapun. Jika ingin sharing atau konsultasi mengenai kewirausahaan dengan saya bisa whatsupp saya di +6282112051456.”
Pesan Eni buat sahabat-sahabat yang masih di luar negeri jangan pernah takut untuk memulai usaha. Sebaik-baiknya usaha itu yang dipraktekkan, bukan hanya dipertanyakan terus. Jika tidak bisa ya belajar kepada ahlinya. Siapun Anda, Apapun latar belakang Anda, Anda berhak untuk sukses tanpa batas. (ol)