Internet, pada saat sekarang ini bukanlah sesuatu yang langka. Seiring laju teknologi dan kemajuan jaman, kebutuhan akan jaringan internet semakin berkembang dan dibutuhkan bangsa pasar.
Tahukah Ismania sejarah pertamanya bagaimana warung internet atau yang lebih familiar kita sebut warnet ini muncul?
Berawal pada tahun 1991 tepatnya bulan Juli, ketika Wayne Gregori seorang penduduk kota San Fransico memulai bisnisnya internet coffeehouse network. Dia mendesain dan menginstall 25 komputer untuk dioperasikan dengan teknologi internet mail yang saat itu sistemnya masih sangat sederhana dan berlaku untuk lingkungan tertentu.
Teknologi internet sendiri tahun demi tahun terus mengalami peningkatan. Orang mulai menyadari kebutuhan akan pelayanan jasa internet, hingga sampailah pada fase internet cafe pertama yang bersifat umum dan komersil, didirikan oleh Jeff Anderson pada bulan Agustus 1994 di Infomart, Dallas, Texas, Amerika.
Di Indonesia sendiri, usaha warnet ini pun mengalami kemajuan yang sangat pesat. Tidak tercatat dimana warnet pertama berdiri, yang pasti saat ini sesuai dengan data yang di dapat dari APWKomitel (Associations of Community Internet Center/Pusat Asosiasi Warung Internet) sudah berdiri lebih dari enam ribu warnet yang tersebar di berbagai daerah dengan bermacam-macam fasilitas dari yang paling sederhana sampai kelas ekslusif.
Mengamati fenomena pentingnya kebutuhan jasa internet pada masa sekarang ini, semakin membuka lebar jalan untuk memanfaatkan lahan bisnis yang berkaitan dengan internet.
Usaha Warnet
Bisnis ini sebenarnya cukup mudah untuk didirikan dan dijalankan. Dilihat dari pengertian nya, yaitu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet, bisa di bilang sebuah usaha yang tampak berkredibel, atau punya gaya. Betapa tidak, dengan membeli perangkat komputer beberapa buah, kemudian menginstalnya dengan software, lalu membuat jaringan agar komputer satu dengan yang lainnya terhubung, dan akhirnya mengalirkan koneksi internet ke jaringan tersebut, maka jadilah usaha warnet. Keren kan?
Untuk mengelolanya juga tidak diperlukan orang-orang yang mempunyai skill tinggi atau berpendidikan tertentu. Cukup orang-orang yang tekun, teliti, mau bekerja keras dan tentu saja mengerti tentang komputer.
Mungkin karena mudahnya, maka banyak orang yang berlomba-lomba mendirikan usaha warnet ini. Sebaiknya, bila mau memulai usaha ini, kita harus jeli akan kondisi bangsa pasar. IndosuarA Biz kali ini akan mengupasnya untuk Ismania.
Internet biasanya digunakan masyarakat untuk bersosialisasi (chatting), sarana hiburan, memeriksa surat elektronik, membuat lamaran kerja, hingga keperluan pelajar atau mahasiswa seperti skripsi, riset, tugas dan atau pekerjaan rumah.
Itulah mengapa jika kita melewati jalan-jalan besar dan disekitar jalan tersebut terdapat perguruan tinggi, kos-kosan mahasiswa, atau perumahan padat, maka hampir dipastikan ada usaha warnet yang berdiri disitu.
Kita tahu, internet di Indonesia biasanya sangat dibutuhkan oleh kaum pelajar, mahasiswa, profesional dan wisatawan asing. Maka lahan seperti itu yang cocok untuk mendirikan usaha warnet.
Tidak heran bila di suatu kawasan walaupun sudah berdiri warnet , tapi tetap saja ada warnet baru yang bermunculan. Mereka tentu saja bertarung untuk mendapatkan pelanggan yang sama.
Perlu dipertimbangkan untuk tempat-tempat yang sudah menyediakan jasa koneksi Wifi (hotspot) karena tidak mustahil dengan adanya koneksi gratisan itu menyebabkan warnet sepi pengunjung.
Selain dari pembuatannya mudah, trend teknologi sebenarnya juga mempunyai andil besar dalam pembentukan segmen pasar dari usaha warnet. Dengan sistem biaya yang dipatok perjam, komunikasi dan informasi tiada batas itulah yang ditawarkan internet.
Ada beberapa cara yang bisa menentukan pengunjung dan berapa lama dia menggunakan komputer. Dengan cara manual yang sederhana dan mudah, kita mencatat penggunaan internet di buku catatan khusus kapan pengunjung datang dan kapan selesai. Disini biaya dihitung dalam bulatan jam.
Kita harus pandai mengendalikan situasi dan bijaksana kepada pengunjung jika konsumen gagal memakai komputer, atau waktu masih tersisa sementara pengunjung meninggalkan komputer padahal tagihan bayaran tetap jalan.
Cara lain yang sudah otomatis, adalah aplikasi berbasis jaringan. Dimana biaya dikenakan setelah pengunjung memasukan sejenis kartu anggota, dengan adanya semacam identitas pengunjung ini penjaga warnet akan lebih terbantu karena sistem sudah mencatatkan waktu, serta fungsi lain seperti pemberian diskon. Dengan kata lain penjaga bisa mengendalikan komputer dari jarak jauh.
Menjamurnya usaha warnet membuat persaingan semakin keras. Mereka bertarung tidak hanya dari sisi kenyamanan, spesifikasi komputer, dan kecepatan koneksi internet, bahkan dari sisi harga. Harga kadang diturunkan sampai merusak pasaran untuk memancing pelanggan. Jika kita ingin bertahan, sudah selayaknyalah kita mempunyai pelayanan lebih dari warnet yang lain. Misal adanya kenyamanan ruangan, fasilitas printer dan fotocopy, tersedianya minuman dan cemilan, serta waktu yang tidak mengikat.
Sistem Paket
Sistem paket atau booking adalah pemakaian jasa internet sekaligus untuk beberapa jam dengan harga yang lebih murah serta kadang mendapat kelebihan fasilitas lain dari pihak warnet. Misalkan satu paket terdiri dari tiga jam, dengan harga Rp. 7500. Padahal, harga per jam biasa adalah Rp. 3000. Berlaku untuk waktu tertentu sesuai ketentuan warnet, misalkan untuk malam hari mulai pukul 18.00 sampai pukul 23.00. Bisa juga memberikan fasilitas lebih berupa penginstalan antivirus secara gratis.
Banyak warnet saat ini telah menerapkan sistem paket seperti ini. Bisa jadi sistem ini selain sebagai salah satu trik pengusaha untuk menarik pengunjung, juga menjadi alternatif lain dalam mengikat pelanggan. Sehingga warnet seperti ini tentu saja akan memiliki satu nilai plus di bandingkan dengan warnet yang lainnya.
Sepertinya mudah kita jalankan bukan bisnis warnet ini?
Semua warnet dimanapun pastilah menjadi pesaing bagi warnet lain. Akan tetapi dengan ide-ide dan kreativitas kita, supaya warnet mempunyai nilai lebih dari warnet yang lain, maka pandai-pandailah membuat dan menerapkan inovasi-inovasi baru, berupa layanan sesuatu yang tidak dimiliki oleh warnet lain sehingga warnet yang kita kelola memiliki satu nilai plus di bandingkan dengan warnet yang lainnya.
Hal-hal penting!
Dalam membuat dan merencanakan usaha warnet, ada beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan utama.
- Pemilihan lokasi
Lokasi yang umumnya sangat strategis untuk usaha warnet/internet caffee dekat lokasi sekolah /kampus, atau dekat dengan pusat keramain (tempat nongkrong). Sebagian pihak menyebut bahwa berlokasi dekat dengan kegiatan mahasiswa menguntungkan bagi Warnet. Alternatif pengunjung lain adalah kelompok pekerja.
- Jumlah komputer
Investasi komputer dalam jumlah banyak adalah faktor penting berikutnya. Selain tingkat utilisasi pemakaian koneksi Internet lebih tinggi, jumlah komputer yang memadai akan menghindarkan pengunjung dari menunggu terlalu lama atau meninggalkan Warnet. Konsekuensi jumlah komputer ini diikuti oleh investasi yang lebih besar untuk ongkos koneksi Internet.
- Komputer (Hardware & Software)
Untuk komputer (khusus untuk warnet), carilah komputer yang layak namun tidak mahal. Carilah sesuai spesifikasi dan kebutuhan yang pas karena di warnet pasti user yang datang hanya untuk sekedar browsing atau chatting. Untuk software usahakan menggunakan yang asli.
- Network / Jaringan
Jaringan yang digunakan menggunakan topogfari jaringan type STAR. Untuk jenis networknya menggunakan jenis LAN (Local Area Network).
Beberapa peralatan standar yang dibutuhkan antara lain : HUB atau SWITCH HUB, 1 PC untuk dijadikan router , dan cable network , ethernet card atau sering disebut LAN card dan juga connector (RG 45).
- Biaya listrik
Biaya listrik per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari warnet tersebut. Untuk memperkirakan biaya listrik yang wajar tentu harus di analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik. Untuk 20 unit komputer, disarankan adalah minimal 6600 watt. Perkiraan biaya listrik untuk daya sebesar itu biasanya berada di kisaran Rp 800.000 s/d Rp 1.500.000 per bulan.
- Biaya koneksi per bulan
Pilihan koneksi sangat beragam dan bergantung kepada lebar bandwidth, media koneksi, kualitas dan sebagainya. Lebih baik untuk menentukan dulu kebutuhan bandwidth anda baru berbicara biaya koneksi. Untuk mengetahui berapa biaya koneksi per bulan dapat dilihat dari situs-situs ISP di Indonesia.
Persaingan
Persaingan di sini harus dilihat secara general. Saingan warnet bukan cuma warnet tetangganya. ISP juga saingan warnet, sebab ada produk-produk layanan mereka yang bersaingan langsung dengan warnet. Laptop/PC/Notebook murah juga saingan warnet.
Kombinasi antara laptop/PC/Notebook murah dan Produk ISP yang murah atau akses Wifi gratis adalah ancaman yang nyata bagi keberadaan Warnet. Karena itu, warnet harus bisa menempatkan target pasar dan pelayanannya dengan tepat jika tidak ingin tersingkir dari persaingan.
Kesuksesan usaha warnet bisa dilihat dari tingkat okupansinya. Yang umum adalah 7 – 9 jam. Di bawah 7 jam maka warnet itu terhitung sepi. Sementara di atas 9 jam warnet tersebut terhitung ramai. Jarang sekali ada warnet yang memiliki tingkat okupansi di atas 9 jam.
Semakin dikenalnya teknologi internet oleh masyarakat umum, membuka peluang bagi warnet untuk terus berkembang.
Simulasi Laba Usaha Warnet 1 Bulan
Wawancara dengan pemilik Warnet Abief Computer, Pak Dayef, Menurutnya usaha warnet memang sangat menggiurkan, terlebih jasa internet saat ini sangat banyak dibutuhkan masyarakat.
“Modal awal saya Rp. 50 juta ditambah modal nekad mengajak teman yang mahir dalam masalah komputer untuk merakit pecahan menjadi barang jadi hingga mendapatkan 20 unit computer plus sewa tempat” Jelasnya.
Keahlian dalam merakit komputer memang bisa dibilang modal penting, Terlebih saat ini jasa perakitan atau teknisi computer bayaran nya bertarif diatas Rp. 2 juta. Untuk menekan biaya sekecil mungkin, maka Pak Dayef berinisiatif membeli pecahan dan merakit komputernya sendiri, dengan demikian modal bisa ditekan dan hasil komputer rakitan bisa dimaksimalkan.
“Kita harus pintar mencari peluang” Ungkapnya membuka rahasia kesuksesan nya. “Kita cari tempat penjualan hardware yang murah tapi berkulaitas. Kalau di Bandung kita biasanya cari di pusatnya daerah Kiara Condong” Jelasnya lebih lanjut. “Dari pusat nya langsung jenis core 2 duo bisa mencapai harga Rp. 2 juta itu sudah komplit dengan aksesoris lengkap.”
Sasaran pasar pun harus benar-benar dipertimbangkan. Melakukan survei dan pengamatan untuk lokasi itu juga sangat penting. Karena itulah pada awalnya Pak Dayef memilih lokasi di daerah Cimahi, areal belakang kampus Universitas Ahmad Yani. Dimana banyak mahasiswa yang membutuhkan jasa internet.
Penghasilan bersih perbulan dari warnet yang dimilikinya sekitar Rp. 14 juta. “Itu sudah diambil untuk gaji karyawan, biaya listrik, Speedy ke Telkom dan cadangan biaya perbaikan kerusakan komputer, termasuk software.”
Permasalahan yang banyak ditemukan adalah masalah virus komputer. Di Indonesia ini banyak sekali virus ganas dan sangat rawan. Kita harus kontinyu meng-up date antivirus. Katanya mewanti-wanti. Malah tidak jarang ada system saling hack antara satu warnet dengan warnet lain. Antisipasinya yaitu semua ada di software. Antivirus.
Yang perlu dipertimbangkan untuk masa yang akan datang, sepertinya kita sebagai owner harus bisa mengikuti selera konsumen, termasuk pendekorasian tempat. Anak muda itu maunya tempat yang nyaman, bersih, tenang dan tersedia cemilan maupun softdrink. Untuk menarik konsumen supaya betah mau tidak mau kita harus mendekorasi tempat seperti yang mereka inginkan.
Menyinggung soal pornografi, Pak Dayef mengakui sangat menyesalkan mengetahui kalau konsumen di warnet nya hampr 50% membuka situs porno. Hal ini tidak bisa cegah, walau kita selalu memberikan pemblokiran, namun konsumen lebih berpariatif dan itu hak mereka. Kedepan nya Pak Dayef sendiri mengusahakan untuk tidak kecolongan lagi dalam pemblokiran situs porno itu. Semoga. Karena apalah artinya keuntungan bila citra dan moral anak bangsa hancur, ungkapnya.
Saat ini, Warnet Abief Computer sudah membuka cabang di derah Ujung Berung, wilayah Kabupaten Bandung. Dan selanjutnya masih mencari-cari lokasi yang tepat untuk kembali membuka cabang di daerah luar kota.
Untuk Ismania, khususnya yang minat berwiraswasta membuka usaha warnet, Pak Dayef berpesan walaupun sudah banyak berdiri warnet, asal kita mau bekerja keras dan bisa merawatnya serta mengerti keinginan konsumen insya Allah gak akan takut kalah saing. Katanya menyemangati.
Pemasukan Warnet Abief Computer
Sewa Internet 20 unit : Rp. 20.000.000,00
Softdrink & Snack : Rp. 1.000.000,00
Total : Rp. 21.000.000,00
Pengeluaran
Bandwith (Speedy Telkom) : Rp. 1.700.000,00
Listrik : Rp. 1.000.000,00
Maintenance : Rp. 1.000.000,00
Gaji pegawai : Rp. 1.500.000,00
Lain-lain/cadangan : Rp. 1.000.000,00
Total : Rp. 6.200.000,00
Keuntungan
Laba Bersih : Rp. 21.000.000,00 – Rp. 6.200.000,00 = Rp. 14.800.000,00