• IndosuarA
  • Is News
    • Berita Taiwan
    • Berita Indonesia
    • Berita Luar Negeri
    • Event
    • Konseling Tenaga Kerja
    • KDEI
    • 同合順企業
      • 公司簡介
      • 服務項目
      • 新聞中心
      • 案件機構查詢
        • 外籍勞工案件申辦進度查詢
        • 機構查詢
        • 檔案查詢
  • Is Life
    • Kesehatan
    • Traveling
    • Wirausaha
    • Religi
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Dapur IS
  • CERPEN
    • Fiksi
    • Nyata
    • Misteri
  • Is TV
  • Is Store

Developed by : SUNRICH ENT. CO., LTD

Breaking

Pengasuh Indonesia yang Memukuli Pasiennya di Changhua, Akhirnya Didenda NT$ 150,000 (Update)

Taiwan Akan Siapkan Suntikan Untuk Kedatangan Pekerja Migran yang Belum Divaksin

ABK Indonesia di Keelung Sering Kehilangan Uang di Kapal, Pelakunya Mencuri Saat Nelayan Tidur

TKI Siksa Pasien Stroke di Changhua, Sering Dipukul Kepalanya, Diduga Sengaja Agar Bisa Dipulangkan

Taiwan Kemungkinan Akan Membuka Pintu Bagi Pekerja Migran Thailand Untuk Tahap Selanjutnya


Mantan TKI Singapura Peraih Penghargaan TKI Purna Berwirausaha


 06 Aug 2016   Posted by Redaksii  0 Comment


Namanya Ida Neni Wahyuni, pernah bekerja di Singapura sejak tahun 2011. Hingga kepulangannya sekitar dua tahun lalu, Ida yang asli Majalengka Jawa Barat ini sudah berangkat dua kali dan bekerja di tiga orang majikan.

Meski harapan Ida yang lahir 10 Mei 1986 ini sama dengan harapan para BMI lainnya, yaitu mendapatkan perlakuan yang baik, pemenuhan semua hak, bisa beradaptasi dengan budaya asing dan bisa menjalankan semua tugas yang diberikan majikan. Namun rupanya nasib baik belum berpihak kepada Ida.Berganti majikanpun Ida lakukan demi memperbaiki kondisi kerjanya.

Menjelang berganti majikan, Ida lebih dulu bergabung bersama teman-temannya di organisasi buruh migran yang ada di Singapura. Melalui pengalamannya ikut berorganisasi itulah Ida yakin bahwa sebaiknya hendak bekerja ke luar negeri harus membekali diri dengan berbagai ilmu. Jika mengetahui apa saja hak sebagai pekerja, maka saat majikan menyepelekan pekerja bisa punya alasan kuat untuk memintanya. Berbeda jika pekerja tampak bodoh, maka majikan pun akan semakin memperbudak. Begitu pedapat Ida  yang beralamat di Blok Desa Sukajadi Kecamatan Lemah Sugih Kabupaten Majalengka.

Betapa besar manfaat berorganisasi, maka ketika sang suami meminta pilihan kepada Ida untuk memilih antara rumah tangga atau urusan organisasi, dengan mantap Ida menjawab dirinya memilih organisasi. Itu dilakukannya saat ditelpon suami ketika mengikuti kegiatan try out modul penguatan mental buruh migran yang diselenggarakan oleh IOM Internasional (17-19/10/2015).

“Pada saat saya mengalami masalah, mengalami sakit sampai mau mati di Singapura, atau tidak punya uang untuk biaya travel ke kampung, siapa yang membantu saya? Tidak ada, kecuali organisasi. Karenanya saya memilih organisasi,” jelas Ida diiringi air mata.

KKH Ida bersama Kepala BNP2TKI Nusron Wahid di acara TKI Purna Cirebon

Sejak kepulangannya dari Singapura, Ida sangat aktif mengorganisir mantan dan keluarga buruh migran di Majalengka. Ia mengorganisir dari hal kecil yang bisa dilakukannya, mengajar bahasa inggris kepada anak-anak buruh migran, berbagi pengetahuan dan keterampilan kuliner bersama mantan buruh migran, kemudian menginisiasi pembentukan kelompok wirausaha. Setelah terbentuk dan berjalan, sebagian penghasilannya disumbangkan untuk pengembangan organisasi, memberikan bantuan kepada buruh migran yang pulang tidak digaji, atau sakit.

Baru-baru ini Ida juga menyelenggarakan sosialisasi tentang bahaya trafficking dari sektor penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Sosialisasi ini dihadiri sekitar 200 orang. Biaya penyelenggaraan inipun murni dari iuran dan hasil usaha kelompok buruh migran. Tanpa disadari Ida kemudian telah membuat skema pengembangan organisasi yang cukup ideal, buruh migran dan keluarganya ikut berorganisasi karena kesadaran pribadi.

Mungkin karena dedikasinya itu pada 23 Oktober 2015 Ida yang kini menjadi Ketua SBMI Majalengka mendapatkan hadiah sepeda motor. Hadiah tersebut diperoleh dari Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri sebagai UPTD dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Ida mengatakan mantan TKI yang bisa menciptakan minimalnya 5 kelompok wirausaha mendapat apresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berhasil menjadi penggerak ekonomi atau aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan dan budaya pasca kembali dari luar negeri.

KKH Ida bersama mantan TKI Purna Majalengka

Tidak hanya itu, Ida yang mengharapkan setiap TKI bisa menggunakan uang hasil dari luar negri dengan  baik dan merencanakan punya usaha sendiri, sehingga bisa mengembangkan ilmu yang didapat dari negara penempatan juga terpilih menjadi TKI Purna Berwirausaha pada acara Temu Wicara dan Ekspo Pemberdayaan TKI Purna di Kabupaten Cirebon Jawa Barat, beberapa tahun lalu. Atas prestasinya ini, Ida dan kelompoknya mendapatkan hadiah mesin spiner dan bantuan dana usaha sebesar Rp 15 juta.

Begitulah jika disertai ilmu dan kemampuan maka dimanapun berada aktivitas produktif itu akan terus ada. Selain berorganisasi Ida juga mempunyai keinginan membuka bimbingan belajar bahasa Inggris dan mengembangkan usaha untuk para TKI Purna khususnya di Majalengka. Meski cita-citanya ini masih terkendala pada pendanaan dan keanggotaan namun Ida percaya jika serius dan warga melihat hasilnya maka nanti dengan sendirinya cita-cita ini akan berjalan sesuai harapan.

Ida kini bekerja sama dengan lima kelompok yang anggotanya terdiri para TKI purna beserta keluarga yang tersebar  di tiga desa. Membuat makanan ringan, sekaligus memasarkannya. Mereka dengan semangat terus mengembangkan usaha hingga kegigihannya mendapat penghargaan. (ol)


    Share This


  • search

  • Recent Posts

    • Pengasuh Indonesia yang Memukuli Pasiennya di Changhua, Akhirnya Didenda NT$ 150,000 (Update) November 16, 2021
    • Taiwan Akan Siapkan Suntikan Untuk Kedatangan Pekerja Migran yang Belum Divaksin November 16, 2021
    • ABK Indonesia di Keelung Sering Kehilangan Uang di Kapal, Pelakunya Mencuri Saat Nelayan Tidur November 16, 2021
    • TKI Siksa Pasien Stroke di Changhua, Sering Dipukul Kepalanya, Diduga Sengaja Agar Bisa Dipulangkan November 15, 2021
    • Taiwan Kemungkinan Akan Membuka Pintu Bagi Pekerja Migran Thailand Untuk Tahap Selanjutnya November 15, 2021
  • Categories

  • Recent Posts

    • Nadiya Ulfa on Bisnis Pembuatan Tahu Omset Rp 4 Juta Per Hari, Mau?
    • merissa ahmed on Pemilik Perusahaan Chang Guann Mencoba Bunuh Diri Setelah Hakim Putuskan Hukuman 22 tahun Karena Skandal Kasus Minyak Babi Tahun 2014
    • Rahmat Hidayat on Mantan TKI Korea Sukses Buka 3 Restoran Korea di Indonesia
    • Mozank Mukti on Usaha Kios Pupuk Pertanian, Modal Awal Rp 20 Juta, Laba Bersih Rp 4 Juta Per Bulan, Begini Caranya!
    • miftahul fauzi on Heboh di Media Taiwan : Pengasuh Indonesia yang Terinfeksi Coronavirus di Ruang Isolasi Sempat Live Streaming Sehingga Identitas Rumah Sakit Diketahui, Bisa Terjerat Hukum


  • IndosuarA

    • About Us
    • Contact Us
    • Disclaimer
    • 公司簡介
    • 服務項目

Copyright 2016 Indosuara International Company