Maraknya PHK dimana-mana, maupun angka kelulusan perguruan tinggi yang tak terserap oleh penyedia lapangan pekerjaan, tak membuat pertumbuhan usaha kecil dan menengah surut. Justru semakin hari makin banyak usaha baru bermunculan. Mengusung produk lama atau meniru usaha yang sudah ada, ataupun jenis usaha baru yang belum ada di pasaran.
Pendapatan Usaha per Bulan 60 Juta
Bapak Guritno, laki-laki berusia 50 tahun tersebut sudah berkecimpung dalam usaha kerajinan berbahan baku vinyl. Di bawah bendera ‘Vicky Handycraft’, usaha yang digagas tahun 1988 tersebut kini sudah memiliki omset rata-rata per bulan 60 juta rupiah. Beralamat di Desa Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta Indonesia, dengan nomor telepon +6281328038164.
Produk-produk rumah tangga yang dihasilkan ‘Vicky Handycraft’ berbahan vinyl atau kulit sintetis ini beraneka macam. Ada box tissue, tempat sampah mobil, box perhiasan, tempat baju kotor, tempat kue, tempat air galon, tempat jam, tempat sampah kering, box cermin, hantaran pernikahan, tempat cincin, tray/nampan dan sebagainya. Harga yang dipatok pun sangat ramah di kantong mulai Rp 10.000 sampai beberapa ratus ribu rupiah. Usaha otodidak yang berbuah hasil tersebut kini sudah mampu menjadi tumpuan ekonomi bagi 12 karyawan yang loyal mencari uang pada usaha Bapak Guritno. Karyawan-karyawan tersebut digaji dengan sistem gaji mingguan. Setiap karyawan gajinya mulai dari Rp 250.000 per minggu sampai lebih dari Rp 300.000 per minggunya. Tak hanya itu, ‘Vicky Handycraft’ juga dibantu oleh 8 supplier usaha yang masing-masing supplier memiliki kurang lebih 4 orang karyawan. Bahkan pernah usahanya tersebut memiliki 28 supplier saat trend kerajinan dari vinyl booming.
Konsumen tetap pun beragam. Baik konsumen lokal maupun konsumen dari luar negeri. Produk dengan bahan dan warna natural banyak disukai oleh orang Eropa dan Amerika. Sedang produk berbahan sintetis disukai oleh masyarakat Malaysia, Singapura maupun penduduk dalam negeri sendiri. Pelanggan dari daerah Surabaya, Lampung, Pekalongan, Purwokerto, Jakarta, maupun dari kota Yogyakarta sendiri. Sedangkan bahan baku biasanya didatangkan dari kota Tasikmalaya, Bandung, di daerah Godean Yogyakarta atau di toko-toko khusus di Yogyakarta pun ada.
Musim ramai ekspor : Januari, Februari, Maret, April, Juni, Juli, Agustus. Di lain bulan itu cenderung biasa saja. Berbeda halnya dengan antusias konsumen lokal yang ramai pada saat lebaran, menjelang hari natal, tahun baru. Menurut pemilik ‘Vicky Handycraft’ hampir tak ada musim sepi tanpa orderan sama sekali. Sebab usahanya juga diburu oleh para pemilik usaha di daerah-daerah khususnya Yogyakarta.
Bahan baku pelengkap yang dipergunakan antara lain: karton, lem kuning, lem latex, lem ribon, hardboard, kertas karton, furing, beludru, karton abu, karton kuning dan lain-lain. Alat yang dipergunakan: mesin potong, cutter, gunting, penggaris, dan lain-lain. Ada bahan baku tambahan berupa benang. Untuk tiap-tiap produk, bahan baku dan bahan pelengkap yang dipergunakan berbeda-beda.
Kiat menjaga persaingan ala ‘Vicky Handycraft’:
- Tepat waktu
- Menjaga kualitas. Sebisa mungkin lebih bagus dari produk yang dihasilkan orang lain
- Menjaga hubungan baik dengan konsumen baik lokal maupun luar negeri.
Kiat Bisnis ala Pak Guritno
Maraknya bisnis sejenis membuat orang lain yang mengetahui ceruk ini turut serta menjadi pelaku usaha kerajinan vinyl. Maka kiat berbisnis yang baik harus dimiliki oleh pengusaha. Semata untuk menjaga agar konsumen tetap setia memakai dan membeli produk-produk dari usaha yang dibangun. Membangun usaha kerajinan tak memerlukan modal awal yang besar. Bahkan ‘Vicky Handycraft’ saja pada tahun 1988 memulai usaha dengan modal Rp700.000 saja. Kini semuanya membuahkan hasil, omset perbulan pun puluhan juta rupiah.
Proses pembuatan produk kerajinan dari kulit sintetis atau vinyl yaitu:
- Di desain atau dibuat pola
- Potong sesuai desain
- Di rangkai
- Kemudian disemprot lem lalu dikeringkan
- Dibuatkan cover dulu sesuai keinginan
- Ditempel dengan cover dengan menggunakan benang
- Dirapikan dan selesai sudah
Kerapian produk baik pengeleman, penjahitan, sangat mempengaruhi bentuk dan kualitas produk. Bapak Guritno selalu menekankan kepada karyawannya agar mengawasi betul tiap produk yang dibuat mulai dari awal pembuatan hingga produk siap dikirim ke konsumen. Kekecewaan konsumen/buyer terlebih untuk produk yang di ekspor berpengaruh pada kelangsungan usaha yang dirintisnya. Sekali saja buyer /konsumen kecewa maka tak ada lagi repeat order dari mereka.
Kendala Hanya Musim Hujan
Hampir tak ada kendala yang berarti, kecuali kendala akan musim. Biasanya kalau musim penghujan akan mempengaruhi pada proses pengeringan. Sebab jika produk-produk berbahan baku vinyl tersebut tidak benar-benar kering, maka akan memicu pertumbuhan jamur yang otomatis akan menurunkan kualitas produk yang dibuat. Semakin besar usaha, maka secara tidak langsung akan muncul kendala lain tentang permodalan. Sebab permintaan yang banyak menyebabkan pelaku usaha bermodal menengah ke bawah akan kesulitan mencari tambahan modal. Biasanya salah satu jalan yaitu bekerjasama dengan pihak perbankan untuk mengatasi masalah ini. Ada pinjaman khusus untuk pengusaha kecil dan menengah di beberapa bank konvensional.
Jika ada yang tertarik menggeluti usaha ini, silahkan mendalami dulu usaha ini termasuk mencari sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan usaha kerajinan vinyl. “Menyukai usaha ini, tekun, berinovasi dan pantang menyerah maka usaha akan mampu bertahan dan bersaing” kata Bapak Gurino menutup pembicaraan sekaligus pesan bagi calon pelaku usaha kerajinan vinyl. Tertarik? Yuk segera action!
Perkiraan Simulasi Usaha Kerajinan Kulit Sintetis/Vinyl :
Modal Awal : Rp 10.000.000
Pendapatan per bulan:
- Omset penjualan box dari vinyl Rp 3.500.000
- Omset penjualan produk lain Rp 2.300.000
Total pendapatan per bulan Rp 5.800.000
Pengeluaran per bulan:
- Biaya bahan baku Rp 1.800.000
- Biaya gaji 1 karyawan Rp 1.000.000
- Biaya lain-lain Rp 000
Total pengeluaran per bulan Rp 3.500.000
Laba Bersih:
Rp 5.800.000 – Rp 3.500.000 = Rp 2.300.000
Perkiraan BEP:
Sekitar 5 bulan
Catatan:
- Belum termasuk biaya sewa tempat usaha
- Besar kecilnya usaha disesuaikan dengan keinginan pelaku usaha. Hal ini mempengaruhi besar kecilnya modal awal yang harus disediakan.
- Harga jual produk bervariasi
- Harga bahan baku bermacam-macam
- Sistem penggajian karyawan bisa harian, mingguan, ataupun bulanan.
Motivasi Bisnis:
“Kejujuran merupakan hal tak ternilai harganya dalam dunia usaha. Ingin mendapatkan margin keuntungan yang besar tidak harus membohongi konsumen. Jika hal ini (kejujuran) terus dipertahankan, maka usaha akan bisa bertahan dan berkembang. Salam Usaha! Salam Isbiz!”
Penulis: Enno Salsa