Membidik usaha kuliner memang memiliki tempat tersendiri bagi para pelaku bisnis maupun penikmatnya. Biasanya mereka ini sudah menyukai jenis makanan tertentu sebagai kudapan wajib yang harus tersaji setiap saat. Ada jenis makanan berat semisal aneka steak, makanan berbahan dasar nasi dan sejenisnya. Ada pula jenis makanan kecil/camilan contoh bakpia, aneka gorengan , bakpau dan sebagainya. Nah, Isbis kali ini akan mengupas tentang bisnis pembuatan bakpau.
Bakpau sebenarnya bukan makanan ‘asli’ Indonesia, melainkan salah satu jenis makanan asal negara China. Dari negara asalnya, bakpau memiliki ciri khas berisikan daging cincang. Meski begitu, jenis makanan tersebut yang kini sudah mendunia mempunyai isian yang bervariasi. Ada yang berisi kacang hijau, kacang merah, daging cincang, coklat, keju, kacang , sayuran dan aneka varian isian lainnya.
Bentuk asal bakpau ialah bulat. Akan tetapi seiring perkembangan waktu dan inovasi pelaku bisnis ini, adapula bakpau yang berbentuk kepala tokoh-tokoh kartun misalnya angrybird, hello kitty, doraemon atau bentuk hewan seperti kura-kura, sapi dan sebagainya. Harga jualnya pun bermacam-macam, mulai Rp 2000 sampai Rp 15.000 pun ada. Tergantung dari besar kecilnya, isian, ataupun bentuk karakter kartun (sesuai dengan tingkat kesulitan pembuatannya). Adalah seorang Ibu Warini, asal Desa Bandung Rt 29 Pendowoharja Sewon Bantul Yogyakarta nomor telepon +6287839895050, salah satu pelaku bisnis pembuatan bakpau yang sudah menekuninya dari tahun 2000 silam. Berawal dari pedagang yang biasa menjual aneka jenis makanan kecil/snack dan pernah mengalami kesulitan saat ada pesanan bakpau namun yang biasa membuatnya sedang libur. Meski Ibu Warini ketika itu ‘hanya’ kehilangan omset beberapa puluh ribu rupiah saja namun baginya jelas hal tersebut sangat merugikannya. Setelah melewati diskusi keluarga dan pertimbangan lain-lain maka perempuan berusia sekitar 40 tahun tersebut banting stir dan beralih profesi menjadi pelaku bisnis pembuatan bakpau. Resep dasar pembuatan bakpau didapat dari bertanya kepada saudaranya yang sudah lebih dulu memulai bisnis ini. Maka, tahun 2000 usaha pembuatan bakpau milik Ibu Warini yang diberi nama “Pak Min Bakpau” pun berdiri.
Ternyata pembuatan bakpau tidaklah rumit. Dan pemilik “Pak Min Bakpau” bersuka hati untuk membagikan resepnya kepada pembaca. Berikut resep pembuatan bakpau dari “Pak Min Bakpau”:
Bahan utamanya tepung terigu, gula pasir, dan beberapa bahan tambahan lain. Untuk 1 sak tepung terigu atau sekitar 25 kilogram tepung terigu memerlukan sekitar 5 sampai 6 kilogram gula pasir. Kemudian diberi campuran baking powder, ragi instant, margarin, yeast, garam secukupnya, dan air secukupnya. Lalu diuleni hingga kalis. Setelahnya didiamkan kurang lebih setengah jam/30 menit. Baru bisa dibentuk sesuai selera. Sebelum dikukus didiamkan kembali selama lebih kurang 30 menit. Untuk bakpau “Pak Min Bakpau” yang tidak menggunakan bahan pengawet maka bakpau hanya mampu bertahan selama lebih kurang 2 hari. Sedang bahan isian yang digunakan yaitu gula merah, kacang tanah, dan coklat. Masing-masing bakpau bisa diberi pewarna makanan. Ada merah, coklat, hijau, maupun warna dasar bakpau itu sendiri yaitu warna putih.
Dalam sehari usaha Ibu Warini mampu memproduksi 800 bungkus besar bakpau. Dan 1 bungkus berisi 5 buah bakpau. Atau kurang lebih 4000 bakpau. Dan menghabiskan sekitar 4 sak ( 100 kilogram ) tepung terigu dan gula pasir kurang lebih 20 sampai 24 kilogram. Dalam sehari bisa meraup omset sekitar Rp 1.400.000 dengan modal bahan sekitar Rp 800.000 atau omset bersih sekitar Rp 600.000 per hari. Dengan dibantu kurang lebih 4 karyawan usaha milik Ibu Warini optimis bisa bertahan mencari penghasilan dari bisnis pembuatan bakpau. Jam kerjanya dari pagi hingga sore dan hari libur hanya hari Sabtu. Atau dalam sebulan sekitar 26 hari kerja yang jika dikalkulasi omset per bulan kotor sekitar 36 juta rupiah atau omset bersih kurang lebih Rp 15.000.000 an. Wow! Angka yang sangat menggiurkan, bukan?
Musim sepi biasanya terjadi pada saat tahun ajaran baru dan puasa. Sedangkan musim ramai saat habis puasa. Hampir tidak ada kendala yang berarti dalam menekuni bisnis ini. Kalaupun adanya persaingan sesama pelaku bisnis yang sama, maka tips penting yang menjadi motto “Pak Min Bakpau” ialah ‘Tetap semangat dan terus mempertahankan kualitas. Jangan lupa untuk terus berinovasi.’
Bagi teman-teman yang ingin menekuni bisnis dibidang kuliner seperti pembuatan bakpau ini, silahkan melengkapi diri dengan pengetahuan dan informasi yang lebih lengkap tentang seluk beluk usaha ini. Jika dirasa kemampuan diri untuk menjadi pelaku bisnis dibidang pembuatan bakpau, kenapa tidak dicoba? Siapa tahu bisa menjadi ceruk penghasilan buat keluarga. Ohya, ada kabar gembira bagi para pelaku bisnis kecil dan menengah loh. Soalnya dari pemerintah daerah sering ada bantuan kredit tanpa bunga bagi para pelaku bisnis. Wah, makin memberi angin segar ya, untuk pebisnis pemula..Siapa mau? Yuk, segera siapin diri buat jadi calon pengusaha…
Berikut Perkiraan Simulasi Usaha Pembuatan Bakpau :
Modal Awal: Rp 10.000.000
Pendapatan per bulan:
- Omset penjualan bakpau 26 hari x @ Rp 150.000 Rp 3.900.000
- Omset pesanan Rp 000
Total pendapatan per bulan Rp 4.700.000
Pengeluaran per bulan :
- Biaya bahan baku Rp 1.400.000
- Biaya gaji 1 karyawan Rp 000
- Biaya lain-lain Rp 000
Total pengeluaran per bulan Rp 2.800.000
Laba Bersih :
Rp 4.700.000 – Rp 2.800.000 = Rp 1.900.000
Perkiraan BEP:
Sekitar 5 sampai 6 bulan
Catatan :
- Biaya belum termasuk sewa tempat usaha
- Harga jual bakpau bervariasi
- Modal awal disesuaikan dengan besar kecil usaha yang akan dibangun
Motivasi Bisnis :
“Sesederhana apapun suatu bisnis, apabila ditekuni maka kesuksesan bukan lagi hanya impian. Salam Usaha! Salam Isbis!”