Jenis usaha rumahan satu ini memang masih dibutuhkan meskipun perkembangan tekhnologi mampu menciptakan benda serupa yang memiliki kelebihan dan kualitas lebih baik. Kipas. Ya, benda yang disukai terutama pada saat gerah dan kepanasan tersebut akan kita kupas dilihat dari sisi bisnisnya.
Munculnya kipas angin dengan berbagai model dan keunggulannya sendiri-sendiri, tak menciutkan semangat wirausaha para pelaku bisnis ini. Sekilas bisnis rumahan pembuatan kipas ini hanya ‘sepele’ ( baca : sederhana ). Namun pada kenyataannya, mampu menguatkan ekonomi keluarga khususnya keluarga Bapak H Sami’an sejak tahun 1998.
Bertempat di desa Banyon Rt 73 Pendowoharjo Sewon Bantul Yogyakarta 55185, Usaha “Nuansa Kipas” milik H Sami’an mampu memberdayakan masyarakat sekitar. Awal mula bisnis ini sekitar 15 tahun yang lalu, Bapak yang berusia sekitar 50 an tahun tersebut memulai usaha dengan berjualan bunga kering. Bahkan usaha kipas miliknya bisa dikatakan dimulai dengan modal nol rupiah. Sebab Bapak H. Sami’an hanya memanfaatkan bambu-bambu yang tumbuh disekitaran rumah tinggalnya. Namun pada perkembangannya, justru usaha pembuatan kipas inilah yang akhirnya ditekuni dan mampu menjadikannya sebagai sumur ekonomi keluarga. Ada beberapa macam kipas yang diproduksi. Ada kipas untuk souvenir pernikahan, kipas undangan, kipas batik, kipas sifon, kipas untuk hiasan, dan sebagainya, dengan berbagai ukuran tentu saja.
Dengan merangkul dan memberdayakan tetangga sekitar sebanyak kurang lebih 30 orang, dalam sebulan mampu membuat kira-kira 1000 lebih berbagai macam kipas. Tak perlu memasarkan ke konsumen, cukup dirumah saja barang-barang produksi “Nuansa Kipas” sudah ada yang mengambil yakni para pedagang. Kipas-kipas yang diproduksinya harganya relatif tidak mahal. Antara Rp 700 perbuah sampai puluhan ribu rupiah. Bahan baku terdiri dari bambu, kertas, kain perca/kain batik dan berbagai bahan pendukung lainnya seperti lem kayu. Untuk bahan baku bambu biasanya didatangkan dari daerah Purworejo. Dalam sebulan bisa sampai 4 kali mendatangkan bahan baku.
Sebelum bambu-bambu tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan rangka kipas, terlebih dahulu memerlukan beberapa langkah pemrosesan. Yakni :
- Pertama : bambu-bambu tersebut di potong dengan ketebalan dan ukuran sesuai kebutuhan.
- Kedua : direbus dalam air mendidih selama kira-kira setengah jam. Lalu angkat.
- Ketiga : bambu kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama lebih kurang setengah hari. ( dengan catatan : tidak pada musim hujan. Kalau musim hujan bisa sampai 3 hari )
- Keempat : bambu-bambu tersebut siap untuk digunakan.
Adapun fungsi dari pemrosesan bambu tersebut bertujuan untuk menjaga agar bambu lebih kuat, awet dan tahan lama. Tidak mudah lapuk.
Bahan utama lainnya yaitu kain batik atau kain perca biasanya dikirim dari para supplier kain dari kota Solo. Sebelum kain batik digunakan, sebelumnya di bentuk pola terlebih dahulu sesuai dengan besarnya kipas. Setelahnya dipotong-potong kemudian ditempelkan pada bambu-bambu yang siap digunakan menggunakan lem kayu. Apabila semua bahan sudah tersedia, maka proses pembuatan kipas tak memerlukan waktu lama. Dalam waktu satu jam saja kipas bahkan sudah bisa diselesaikan alias sudah jadi.
Selama menjalankan usaha ini, hampir tidak pernah tetrjadi kendala yang begitu berarti. Namun pasang surut orderan yang datang, dibarengi dengan bertumbuhnya usaha sejenis yang makin banyak, tak membuat semangat usaha Bapak H Sami’an mengecil.
Adapun musim ramai pesanan yakni musim pernikahan. Namun diluar musim pernikahan orderan yang datang tetap ada meskipun tak sebanyak pada saat musim ramai. Demi menjaga kepercayaan dari pelanggan, Bapak H.Sami’an tetap mengutamakan kualitas dan pelayanan kepada konsumen. Hal tersebut sangat penting mengingat pentingnya jalinan komunikasi terhadap konsumen yang sekaligus sebagai salah satu cara mempromosikan usahanya kepada orang lain.
Karyawan-karyawan yang bekerja di “Nuansa Kipas” digaji dengan sistem borongan. Atau kalau dikalkulasi/dihitung gaji mereka rata-rata Rp 300.000 per minggu. Dan beruntungnya para karyawan yang bekerja tersebut, hampir setiap minggu dalam bertahun-tahun menggeluti kipas, usaha milik H Sami’an tak pernah sepi orderan sehingga mampu menguatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Selain orderan lewat dua line telpon yang disediakan, +628882742965, +6285729626501, juga menerima orderan lewat email : [email protected]. Bagi Anda yang tertarik menggeluti bisnis tradisional rumahan ini silahkan segera menyiapkan dana atau modal usaha dan siapkan mental diri untuk menjadi pengusaha. Gali informasi sebanyak mungkin dari pelaku bisnis sejenis maupun informasi dari berbagai sumber agar proses mewujudkan usaha beserta trik menarik konsumen segera bisa dipelajari. Jangan lupa untuk memperhitungkan ‘pangsa pasar’ didaerah dimana Anda ingin memulai usaha. Sebab itu juga berpengaruh terhadap usaha yang akan Anda rintis.
Perkiraan Simulasi Usaha Pembuatan Kipas :
Modal Awal : Rp 10.000.000
Pendapatan per bulan :
- Omset pesanan konsumen 500 buah x Rp 7000 Rp 3.500.000
- Omset pesanan dari pedagang/reseller Rp 3.600.000
Total pendapatan per bulan Rp 7.100.000
Pengeluaran per bulan :
- Biaya bahan baku Rp 1.500.000
- Biaya gaji 2 karyawan @Rp 1.200.000 Rp 2.400.000
- Biaya lain-lain Rp 000
Total pengeluaran per bulan Rp 4.500.000
Laba Bersih :
Rp 7.100.000 – Rp 4.500.000 = Rp 2.600.000
Perkiraan BEP :
Sekitar 5 bulan
Catatan :
- Belum termasuk biaya sewa tempat usaha
- Besar /kecilnya usaha disesuaikan dengan budget/modal yang ada
- Harga bahan baku bervariasi
- Harga jual produksi bermacam-macam
Motivasi Bisnis :
“Jika ingin menjadi pelaku bisnis, tidak ada kata hambatan pada modal usaha. Asal kita kreatif dan jeli dengan keadaan sekeliling, maka akan bermunculan ide-ide bisnis dan bahan baku yang disediakan alam. Salam Usaha! Salam Isbis!”
Penulis : Enno Salsa