Foto diambil dari UDN.
Situasi epidemi di seluruh dunia berangsur-angsur stabil, dan kekurangan tenaga kerja Taiwan adalah masalah serius. Menteri Tenaga Kerja Hsu Ming-chun pergi ke Legislatif Yuan hari ini untuk memberikan laporan khusus tentang promosi langkah-langkah stabilitas pekerjaan migran selama epidemic (COVID-19). Banyak legislator yang bertanya kapan akan dibuka masuknya pekerja migran. Ia mengungkapkan sedang menyusun rencana khusus untuk membuka pekerja migran. Rencana ini akan lebih ketat dari sebelum wabah dan lebih ketat dari WNA biasa. Setelah fasilitas pendukung disiapkan, proposal akan diajukan ke Pusat Komando Epidemi Pusat.
Hsu Ming-chun menunjukkan bahwa Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi dan Komite Antar Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan untuk mengembangkan rencana imigrasi dengan mempertimbangkan kebijakan pencegahan epidemi dan kebutuhan industri. Diharapkan pencegahan diambil dari negara asal, misalnya pekerja migran yang sudah divaksinasi lengkap akan diprioritaskan masuk, satu orang akan mendapat satu ruangan sebelum masuk, PCR harus dimasukkan, dan karantina 14 hari dan 7 hari manajemen kesehatan mandiri.
Legislator Su Qiaohui bertanya apakah rencana terbuka ini lebih ketat daripada sebelum epidemi. Hsu Ming-chun mengatakan bahwa itu tidak hanya lebih ketat daripada sebelum epidemi, tetapi juga lebih ketat daripada orang asing biasa yang memasuki Taiwan, misalnya, perlu “satu orang, satu kamar” sebelum naik ke pesawat. Namun perlu juga konfirmasi dengan negara asal pekerja tersebut, seperti Indonesia yang menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama.