Foto diambil dari CNA.
Kementerian Tenaga Kerja (MOL) pada hari Kamis (4 November) mengumumkan bahwa mereka mengharapkan untuk mulai mengizinkan pekerja migran memasuki Taiwan antara pertengahan hingga akhir November. Pekerja Migran Indonesia siap menjadi gelombang pertama yang diizinkan masuk ke Taiwan setelah menjadi yang pertama dilarang tahun lalu.
Selama pertemuan Komite Kesejahteraan Sosial Legislatif Yuan pada hari Rabu (3 November), Menteri Kesehatan dan kepala CECC Chen Shih-chung (陳時中) mengumumkan pihaknya telah menyetujui proposal Kementerian Tenaga Kerja (MOL) yang memungkinkan migran pekerja untuk memasuki negara itu, dengan segera. Namun, pada konferensi pers pada Kamis (4 November), Direktur Jenderal Badan Pengembangan Tenaga Kerja MOL Tsai Meng-liang (蔡孟良) menjelaskan bahwa belum ada persetujuan yang diberikan kepada negara mana pun untuk mengirim pekerja mereka ke Taiwan.
Tsai mengatakan bahwa kementerian mengharapkan untuk pertama melakukan pembicaraan dengan Indonesia minggu depan. Dia mengatakan Indonesia “sangat aktif” dalam bekerja sama dengan Taiwan untuk memenuhi persyaratan pencegahan epidemi.
Oleh karena itu, “ada peluang bagus” bahwa Taiwan akan membuka perbatasannya untuk pekerja Indonesia terlebih dahulu, kata Tsai. Adapun “kebijakan nol biaya penempatan” Indonesia, Tsai mengatakan bahwa itu akan dipisahkan dari pembukaan kembali masuk saat ini karena banyak pekerja yang akan masuk pada gelombang pertama awalnya direkrut di bawah kebijakan lama sebelum Taiwan melarang masuknya pekerja Indonesia akhir tahun lalu.
Menurut Tsai, MOL akan mengizinkan pekerja migran masuk sesuai dengan sistem berbasis poin. Di bawah skema baru, poin akan diberikan berdasarkan status vaksinasi pekerja migran, situasi COVID di negara mereka, dan rencana pencegahan epidemi calon majikan mereka.
Tsai mengatakan bahwa negosiasi sedang berlangsung dengan negara lain, tetapi saat ini, Indonesia “tampaknya sangat siap dan jumlah kasusnya adalah yang terendah,” menunjukkan skor poin yang lebih tinggi untuk pekerja Indonesia. Kemungkinan pekerja dari Indonesia diizinkan masuk lebih dulu.
Karena lonjakan kasus COVID yang serius di Indonesia tahun lalu, masuknya pekerja migran dihentikan pada 4 Desember 2020. Setelah lonjakan baik kasus lokal dan pandemi global yang berlanjut, semua pekerja migran dihentikan masuk pada 19 Mei tahun ini.
Namun persetujuan masuknya pekerja migran mungkin tak lama karena diperkirakan akan ada 40.000 orang Taiwan yang kembali dari luar negeri selama liburan Tahun Baru Imlek. Pada hari Rabu, Chen mengatakan Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) telah merekomendasikan kepada MOL bahwa masuknya pekerja migran dibatasi dari 14 Desember hingga 14 Februari atau larangan masuknya pekerja migran akan diterapkan kembali.