Foto diambil dari CNA.
Anda yang tinggal di Taiwan pasti masih ingat peristiwa pembunuhan gadis kecil yang dibantai hingga leher nyaris putus oleh seorang pria tak dikenal? Seperti yang dirangkum dari media lokal CNA, pada hari Senin (22/5) kemarin, prosekutor desak hukuman mati bagi Wang Ching-yu (33) sang pembunuh anak berusia 4 tahun tepatnya pada dua bulan yang lalu.
Penyerangan sadis pada tanggal 28 Maret lalu menewaskan seorang gadis kecil yang dinamai “Little Light Bulb”. Saat itu, ia dan ibunya ingin menemui anggota keluarga yang lain untuk makan siang bersama dan sedang menuju stasiun MRT di wilayah Neihu district, Taipei. Tiba-tiba anak kecil yang menggunakan sepeda tersebut digorok oleh orang tak dikenal hingga tewas bersimbah darah.
Uniknya, hati sang ibu pun dikenal mulia. Sekalipun akibat kejadian tersebut banyak masyarakat yang mencaci bahkan ingin membunuh sang pembunuh, sang ibu dari anak yang terbunuh tersebut malah mengeluarkan pernyataan yang mendamaikan jiwa dengan bersabar dan mengampuni si pelaku serta menganjurkan agar membuat situasi di Taiwan semakin tenang dan penuh kebaikan agar tak ada lagi orang yang ingin menyakiti orang lain.
Masyarakat pun menunggu hasil akhir sidang putusan hukuman bagi sang pembunuh. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa kasus pembunuhan lain yaitu pembunuhan di MRT pada tahun 2014 sudah dihukum mati. Masyarakat pun banyak yang menunggu hukuman yang sama untuk sang pembunuh “Little Light Bulb”.
Berdasarkan laporan dari dokter jiwa yang memeriksa Wang dari Taipei Veterans General Hospital, ia pun mengatakan bahwa saat kejadian tersebut, Wang tidak dalam keadaan menderita kelainan mental. Bahkan menurut jaksa penuntut, setelah melakukan hal tersebut Wang tidak pernah ada inisiatif untuk meminta maaf pada keluarga korban. Berdasarkan investigasi tersebut, maka prosekutor berharap agar Wang dikenai hukuman mati.