Foto diambil dari CNA.
Menteri Tenaga Kerja Taiwan Hsu Ming-chun (许铭春) pada hari Rabu (13 Oktober) mengumumkan bahwa ketika larangan masuknya pekerja migran dicabut, mereka yang divaksinasi lengkap akan diprioritaskan untuk masuk.
Selama pertemuan Komite Kesejahteraan Sosial dan Kebersihan Lingkungan di Legislatif Yuan pada hari Rabu, banyak legislator bertanya kepada Hsu bahwa di tengah meningkatnya kekurangan tenaga kerja, kapan larangan masuk bagi pekerja migran akan dicabut. Ia pun mengatakan akan segera mengizinkan para pekerja migran untuk masuk ke Taiwan.
Hsu menekankan bahwa persyaratan bagi pekerja migran untuk masuk akan lebih ketat daripada sebelum pandemi dan akan “lebih ketat daripada orang asing biasa,” lapor UDN.
Setelah fasilitas pendukung disiapkan, proposal akan diajukan ke Pusat Komando Epidemi Pusat. Menurut Hsu, Kementerian Tenaga Kerja (MOL) sedang berkoordinasi dengan Kementerian Perekonomian dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan untuk mengembangkan berencana untuk mengizinkan pekerja memasuki Taiwan berdasarkan kebutuhan perusahaan dan kebijakan pencegahan epidemi.
Sebagai bagian dari rencana, tindakan pencegahan epidemi akan dimulai dari negara asal pekerja, misalnya pekerja migran yang telah divaksinasi lengkap akan diprioritaskan untuk masuk.
Selain itu, pekerja harus menyerahkan bukti hasil negatif tes PCR sebelum keberangkatan dan tetap wajib menjalani karantina selama 14 hari dan pemantauan kesehatan diri selama tujuh hari sebelum mulai bekerja.
Akibat lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, Taiwan memberlakukan larangan masuknya pekerja migran dari negara tersebut pada Desember tahun lalu.
Namun, langkah-langkah pengendalian epidemi Level 3 yang ketat membuat wabah terkendali.Pada bulan Oktober, Taiwan telah melaporkan nol kasus lokal selama delapan hari berturut-turut.
Menurut statistik MOL, populasi pekerja migran Taiwan melampaui 700.000 pada September 2018. Setelah melarang masuknya pekerja Indonesia selama hampir satu tahun dan semua pekerja migran lainnya selama empat setengah bulan, populasinya turun menjadi 699.154 pada Agustus.
Pada hari Rabu, Hsu mengindikasikan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara dari mana Taiwan berencana untuk membuka perbatasannya bagi pekerja migran.