Foto diambil dari Taiwan News.
Pusat Komando Epidemi Central (CECC) pada Jumat (29/10) menyatakan, saat ini sedang mengkaji waktu yang optimal untuk membuka kembali perbatasan bagi pekerja migran serta persyaratan agar mereka diperbolehkan masuk dengan vaksin yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selama konferensi pers pada hari Jumat, media bertanya apakah CECC sedang mempertimbangkan “membuka secara bersyarat” perbatasan Taiwan untuk pekerja migran. Wakil kepala CECC Chen Tsung-yen (陳宗彥) menjawab bahwa sebenarnya, bagian dari pekerjaan selama periode ini adalah untuk menilai kebutuhan berbagai industri.
Chen mengatakan, terkait pembukaan perbatasan secara menyeluruh untuk pekerja migran, pertemuan antar kementerian telah melakukan beberapa penilaian. Penelitian dan diskusi tentang masalah ini sedang berlangsung.
Deputi CECC mengatakan bahwa setelah langkah-langkah ini selesai, maka pihaknya akan membuka waktu yang tepat.
Reporter itu melanjutkan dengan menanyakan apakah vaksin yang saat ini disetujui oleh WHO akan dimasukkan di antara syarat bagi pekerja migran asing untuk masuk ke Taiwan. Chen menjawab, “Ini akan dievaluasi secara komprehensif.”
Karena lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, Taiwan melarang pekerja migran dari negara itu Desember lalu. Ketika Taiwan mulai mengalami wabahnya sendiri, Taiwan memberlakukan larangan masuk semua pekerja migran pada 19 Mei.
Namun, langkah-langkah pengendalian epidemi Level 3 yang ketat membuat wabah terkendali, dengan kasus-kasus di negara itu turun menjadi satu digit selama lebih dari dua bulan. Sejauh bulan ini, Taiwan telah melaporkan nol kasus lokal selama 29 hari.