Apakah Anda masih ingat dengan sosok Dwi Anto, analis Ketenagakerjaan, perwakilan BNP2TKI di KDEI? Masa aktif tugasnya telah berakhir tahun lalu. Sebagai penggantinya, pada akhir bulan November lalu, Farid Maruf mulai bertugas di KDEI. Telah menjabat baru 1 bulan ini, Farid memberikan pesan kepada TKI agar tidak kabur jika menghadapi masalah. Ia pun juga menjabarkan beberapa masalah yang paling sering dialami TKI. Berikut wawancara kami sebagai media perkenalan Analis Ketenagakerjaan yang baru ini pada seluruh TKI di Taiwan.
Ada berapa banyak pengaduan yang datang, rata-rata dalam 1 hari?
Setiap hari rata-rata ada pengaduan yang kami dapat. Dari mulai tanggal 2 Januari hingga 4 Januari, selama 3 hari berturut-turut tercatat ada sebanyak 79 kasus. Per hari tidak tentu, bahkan ada seperti hari ini (tanggal 4 Januari) pengaduan sebanyak 50 kasus dari pabrik. Kami baru menerima 2 orang yang mewakili teman-temannya untuk mengadukan kasusnya bahwa mereka tidak mendapat penggantian uang cuti lembur dari hari libur.
Kasus pengaduan yang paling banyak selama ini apa saja?
Kasus pengaduan yang paling banyak diterima jumlahnya, yang pertama TKI yang tidak harmonis dengan majikan. Kedua, TKI mengalami kesulitan komunikasi dengan majikan. Ketiga, pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak kerja. Keempat adalah kasus lain seperti pengembalian pajak, gaji tidak dibayar dan berbagai kasus lainnya.
Bagaimana cara melaporkan pengaduan kasus?
Sebenarnya yang kita harapkan, tidak ada TKI yang mengadu. Dalam artian, dalam bekerja, TKI diharapkan tidak ada masalah yang membebani. Kami juga telah membentuk Satgas TKI untuk membantu rekan-rekan yang mempunyai masalah. Setiap hari Minggu kami juga ke aula untuk berdialog bersama rekan-rekan TKI di sana. Ke depannya, kami akan membuka pengembangan call center memakai LINE dengan menggunakan 1 nomor dan bisa dipakai oleh semua. Jikalau ada masalah, kami pun sudah memberikan beberapa jalur pengaduan yang bisa dihubungi, antara lain :
Facebook : Pengaduan TKI Taiwan
https://www.facebook.com/groups/1145077278914429/
No HP 0966-148-669 (WA)
Line : kadirajicom
Apa pesan untuk rekan-rekan TKI?
Banyak yang memprediksikan bahwa masalah TKI informal lebih banyak dari masalah TKI formal (pabrik). Namun kenyataan dari data yang kami dapatkan, jumlah kasus keduanya seimbang. Kebanyakan adalah kasus tidak harmonis dengan majikan. Biasanya kita cari tahu penyebabnya, kemudian kita atasi dengan cara melakukan mediasi.
Contoh salah satu kasus tidak harmonis seperti majikan misalnya, TKI menganggap majikan kasar, galak. Hal tersebut mungkin dikarenakan perbedaan budaya. Inilah yang harus dipahami. Jika ada majikan yang berbicara seperti teriak, terlihat kasar itu adalah hal biasa, dan itulah karakter mereka. Namun TKI menganggapnya itu amarah atau majikan yang jahat. Contoh lainnya adalah komunikasi yang tidak tersambung. Misalnya, TKI disuruh mengerjakan A ternyata ia mengerjakan B dan mengakibatkan barang rusak sehingga dimarahi. Hal-hal itulah yang sering dijumpai dalam kasus tidak harmonis dengan majikan.
Pesan saya, jika ada masalah, jangan kabur. Jika Anda menjadi kaburan, akan mudah diintimidasi oleh agensi ilegal dan bisa mengalami pelecehan seksual atau gaji tidak dibayar oleh majikan. Pastinya, jika Anda kabur, hak-hak Anda akan hilang, misalkan sudah tidak ada lagi jaminan kesehatan.
Tetaplah sabar, ikhlas, dan semangat dalam bekerja. Kita di sini bukan hanya mencari kerja, tetapi mencari uang. Jadi harus pulang dengan membawa keberhasilan.
Bagaimana caranya proses pengaduan ke BNP2TKI-KDEI?
Nomor-nomor kami sudah tersebar lewat forum-forum organisasi dan Satgas KDEI. Kebanyakan yang menghubungi kami adalah rekan-rekan yang sudah melapor ke 1955, tetapi tidak mendapat solusi atau lambat ditangani. Biasanya rekan-rekan langsung telepon atau chat di whatsapp dulu. Sebelumnya, yang penting untuk diketahui saat mengadu adalah mempersiapkan data-data penting antara lain :
- Nama
2. No paspor
3. No Tlp Agensi
4. Keterangan masalah
Berikut media layanan yang bisa dihubungi :
- No HP 0966-148-669
2. Line : kadirajicom