Foto diambil dari CNA.
Dewan Pertanian atau Council of Agriculture (COA) mengumumkan bahwa sapi perah di tiga peternakan di Chiayi dikonfirmasi telah terinfeksi tuberkulosis sapi (infeksi bakteri) dan sebanyak 40 sapi telah dimusnahkan.
Biro Karantina Hewan dan Inspeksi Kesehatan Tanaman di bawah COA mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk pemeriksaan rutin pada sapi di tiga peternakan di Chiayi pada tanggal 30 Maret lalu dan sebanyak 40 positif terjangkit tuberkulosis. Ternak yang sakit dipindahkan ke sebuah peternakan di Yunlin.
Data Pertanian di Yunlin pun menginformasikan bahwa telah dijual sebanyak 265 sapi perah pada akhir Januari pada tiga peternakan di Chiayi, sebuah peternakan di Tainan, sebuah peternakan di Pingtung serta rumah pemotongan daging di Tainan.
Sebanyak 16 sapi dijual ke rumah potong hewan diuji negatif, tetapi sebanyak 10 sapi di peternakan Tainan dan tiga di peternakan Pingtung positif terkena penyakit tersebut. Sapi yang terindikasi penyakit ini pun telah dimusnahkan.
Akibatnya, total susu dari 53 sapi di peternakan Yunlin dimusnahkan, sementara hewan-hewan yang tidak terinfeksi berada di bawah karantina di lokasi masing-masing.
Wakil Menteri Pertanian Huang Chin-cheng mengatakan bahwa tuberkulosis sapi adalah penyakit menular dan telah di Taiwan untuk waktu yang lama. Penyakit sapi ini pun juga bisa menular ke manusia meskipun bakteri mati pada suhu 70-80 derajat celcius.
Selama menahan diri dari minum susu langsung dari sapi perah, risiko terinfeksi penyakit ini bisa dihindari. Namun hingga berita ini dirilis dari CNA, belum pernah ada kasus penularan ke manusia di Taiwan.