Foto ilustrasi diambil dari indianexpress.
Assalamualaikum..
Terima kasih sebelumnya untuk Indosuara yang sudah membuka rubrik konsultasi tentang property. Saya sangat tertarik dengan bisnis investasi dan cara pengembangannya. Terima kasih juga kepada pakar properti Bapak Matius Jusuf atas bimbingan dan kesempatannya untuk dapat belajar lebih banyak tentang property di sini. Langsung saja ke pertanyaan inti :
1. Bagaimana mulai bisnis properti?
2. Apakah ada aturan tertulis yang harus dipenuhi saat memulai investasi di bidang properti?
3. Pihak yang terkait dalam bisnis ini siapa saja?
4. Berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk investasi dan bagaimana pembagian hasilnya? Sekian pertanyaan dari saya dan terima kasih untuk jawabannya.
Dhie – Taoyuan
Jawaban:
Halo Dhie, Walaikumsalam Wr Wb.
Mengenai bisnis properti, sangat luas cakupannya. Ada perumahan, apartemen, mall, tanah, ruko (rumah dan toko) dan berbagai macam lainnya. Anda ingin berbisnis di bidang yang mana? Untuk itu, saya akan membahas dari segi bisnis properti perumahan, karena tren properti saat ini mengacu pada bisnis jual beli rumah. Namun saya tidak bisa menjawab secara runtut pertanyaan Anda, tetapi akan saya rangkum secara keseluruhan.
Pilih Rumah yang Diminati
Rumah atau “papan” merupakan salah satu kebutuhan utama manusia selain “pangan” dan “sandang”. Bisnis di sektor properti rumah pun terbilang cukup berkembang. Waktu yang tepat untuk berbisnis ialah saat Anda sudah cukup memiliki uang sebagai DP (down payment) uang muka pembelian target properti. Yang tak kalah pentingnya adalah rumah seperti apakah yang banyak dikembangkan developer (pengembang) dan yang juga diminati masyarakat? Tentunya perumahan yang strategis dan aman. Jadi pilihlah perumahan yang mempunyai kualitas seperti ini, agar kelak mudah untuk dijual kembali.
Jika Anda ingin berbisnis membeli apartemen, pilihlah apartemen yang berada di pusat kota/ pusat bisnis. Namun jika Anda ingin membeli apartemen di luar kota, pilihlah apartemen dekat pinggiran pantai, taman golf, gunung atau pangsa pasar yang jelas seperti daerah dekat kampus yang cocok digunakan untuk membuka kos-kosan. Mengenai harga properti perumahan, tentunya kecenderungan harganya akan terus naik. Seperti yang dikatakan Ir Irwan Nurhadi SE, MM, MBA Head of Business Development Financial and Investment Analist bahwa kenaikan harga bangunan sekarang ini memicu kecenderungan untuk menaikkan harga perumahan. Dibandingkan dengan deposito, bisnis properti memang lebih menguntungkan.
Selain itu, persiapan lain yang harus Anda siapkan untuk membeli rumah adalah dengan melihat lokasi aksesbilitas seperti, apakah ada jalan transportasi yang mudah dicapai serta fasilitas internal seperti apakah ada klub-klub kebugaran maupun taman serta pasar di dalam perumahan. Faktor eksternal seperti pengadaan fasilitas umum yang dekat dengan perumahan, misal sekolah, bank dan lain-lain akan membuat harga properti Anda mudah naik dengan tajam.
Sebelum membeli properti, disarankan untuk survei terlebih dahulu memastikan seperti apa suasana lingkungan di sekitar perumahan tersebut pada waktu pagi dan malam hari. Kalau tahu lingkungannya bagus, kita harus mencari tahu, perumahan tersebut cocok dengan segmen pasar seperti apa, agar kita bisa dengan mudah menjual lagi dengan harga yang tinggi. Indikator paling gampang adalah, coba lihat apakah di sekitar perumahan tersebut masih banyak lahan kosong? Jika ya, jangan beli sebab itu berarti pertumbuhan properti di lingkungan tersebut lamban.
Persiapan Uang Jual Beli Rumah
Mengenai aturan pada bisnis properti tentunya ada. Namun setiap kebijakannya berbeda, tergantung Anda membelinya kredit atau cash. Jika membeli kredit, tergantung bank dimana tempat Anda mengambil kredit. Pada edisi lalu telah dibahas bagaimana pengajuan KPR. Namun yang pasti, jika Anda ingin berbisnis di bidang ini, pasti Anda akan mendapatkan leverage. Misalnya, seseorang membeli properti dengan harga Rp 1 milyar, dengan hanya membayar booking fee Rp 10 juta saja sudah mendapatkan properti impiannya. Dan jika harga properti naik, berarti orang tersebut mendapatkan keuntungan yang dihasilkan lebih dari Rp 1 milyar. Inilah yang disebut dengan leverage-nya. Intinya, investasi properti itu beda dengan jenis investasi lainnya yang harus membayar seluruhnya. Namun kalau investasi properti cukup hanya membayar DP, setelah itu keuntungannya secara keseluruhan bisa didapatkan. Selamat berinvestasi, sukses buat Anda.