Salah satu momentum yang baik untuk membuka usaha, ialah dengan melirik suatu hal yang jarang atau bahkan tidak dikerjakan oleh orang lain, lalu kita olah menjadi sebuah peluang bisnis. Hasilnya? Selain tidak (belum) ada saingan, usaha kita pun akan menjadi pelopor bisnis yang prospeknya sangat menjanjikan.
Buktinya, usaha yang digeluti seorang ibu rumah tangga asal Sragen, Nanik Sukoco. Usaha Keripik Herbal yang diberi merk ”GREEN HEART” miliknya ini menjadi peluang bisnis yang sangat cemerlang. Cemilan sehat dedaunan herbal belum ada yang mengolah, padahal kandungannya sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Karenanya, mantan TKI Malaysia ini menyulap pare yang rasanya pahit dan seledri yang bagi sebagian orang tidak suka dengan bau khasnya ini menjadi makanan ringan dengan rasanya yang gurih, renyah, dan menyehatkan.
Jika mendengar kata pare pasti yang ada dibenak anda adalah kata pahit. Tentu saja, pare identik dengan rasa pahit. Itulah alasan mengapa banyak orang yang tidak menyukai pare padahal pare adalah salah satu jenis sayuran yang memiliki khasiat yang sangat banyak untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya sebagai anti kanker.
Menurut beberapa sumber, pare mengandung kadar betakaroten dua kali lipat lebih banyak dari brokoli. Pare juga mengandung betakaroten yang sangat bagus untuk membasmi sel kanker, menghambat serangan jantung dan mengatasi infeksi karena virus. Kadar kalsium pare juga tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi maka kemungkinan kadar glukosa membanjir dapat dicegah, sehingga kadar gula darah menjadi normal atau terkontrol. Di beberapa negara terutama Jepang, Korea dan China, pare dimanfaatkan untuk pengobatan.
Pare yang muda digunakan sebagai obat diabetes, gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah. Khasiat pare lainnya yaitu, kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya berkhasiat sebagai antikanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus.
Menyadari betapa banyaknya manfaat pare, sangat disayangkan jika kita tidak mengkonsumsinya karena alasan takut pahit. Maka dari itu Nanik ingin memberikan informasi bagaimana cara menikmati pare dengan cara yang berbeda yakni mengolahnya menjadi keripik pare.
Selain pare, Nanik juga membuat cemilan berbahan dasar seledri. Seledri adalah termasuk sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan untuk bumbu masakan. Seledri mempunyai aroma khas. Seledri sebagai sumber makanan yang kaya akan vitamin A. Semakin gelap warna hijau daunnya, semakin tinggi pula kandungan vitamin A-nya. Seledri juga mengandung vitamin C,B1, B2, kalsium, magnesium, fosfor, potasium, dan coumarins yang dipercaya bisa untuk mencegah kanker.
Seledri merupakan tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan herbal. Daun,tangkai daun, dan umbi seledri bisa digunakan sebagai campuran sup. Daun seledri juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Masyarakat umum sudah mengenal khasiat seledri sebagai sayuran anti-hipertensi. Daun seledri dikatakan memiliki kandungan yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan dapat mengendurkan otot-otot arteri atau membuat rileks pembuluh darah. Kandungan itulah yang mengatur aliran darah yang memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah. Manfaat lainnya dari seledri adalah sebagai anti reumatik dan pembangkit nafsu makan. Sedangkan umbinya memiliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai pembangkit gairah seksual.
Jika umumnya seledri dikonsumsi sebagai lalapan, atau sayuran campuran sup, kini kita bisa mengkonsumsi seledri dengan bentuk makanan lainnya, yaitu keripik seledri. Keripik seledri ini memilik rasa yang khas dan unik. Meskipun dibuat keripik, kandungan yang ada pada seledri tidak hilang secara signifikan. Keripik seledri ini tidak banyak mengandung minyak karena ditiriskan dengan spinner. Sehingga minyak setelah penggorengan bisa banyak dihilangkan. Keripik seledri ini patut menjadi cemilan favorit.
Awalnya, bagi pengusaha keripik herbal asal Sragen yang pernah bekerja di perusahaan plywood bagian quality control laboratory ini tidak pernah terpikirkan akan menjalani usaha apa sepulangnya merantau selama 5 tahun dari Malaysia. Berkat ikut bergabung dengan sekolah bisnis wirausaha yang ada di Sragen, akhirnya Nanik Sukoco bisa mengambil peluang usaha keripik herbal yang belum sempat dilirik pebisnis lain.
Sekolah bisnis yang dimaksud Nanik adalah semacam kelas diskusi yang didakan oleh komunitas pengusaha Sragen. Sekolah bisnis ini hanya berlangsung selama 10 minggu saja. Yang lulus akan mendapatkan serifikat dan itu berlaku bagi peserta yang benar-benar menjalankan usaha dan mempraktekan teori bisnis yang dipelajari.
Pesertanya adalah para wirausahawan baik yang masih pemula maupun yang sudah terbilang sukses. Saat ini kelas dengan jumlah peserta terdiri dari 149 dibagi menjadi dua kelas. Kelas A untuk peserta yang belum memiliki usaha dan mempunyai keinginan untuk membuka usaha. Sementara kelas satunya lagi yaitu kelas B adalah untuk para wirausaha yang sudah punya usaha dan tengah menjalankan bisnisnya dan berkeinginan untuk terus mengembangkannya.
Sementara yang menjadi tutor adalah para usahawan yang sudah mahir dan sukses dalam bisnis di Sragen. Mereka punya income usaha yang dijalankannya rata-rata 4 Miliar per bulan. Para pengusaha ini berbagi ilmu bisnis dan usaha di Sragen, semata-mata demi kemajuan Sragen dengan munculnya pengusaha-pengusaha muda yang akan menjadi perpanjangan tongkat estafet ilmu usaha mereka. (ol)