Foto diambil dari CNA.
Penerbangan nasional China Airlines (CAL) mungkin akan menghadapi serangan kedua dalam satu minggu ini, begitu tulisan di berbagai media lokal Taiwan. Serikat buruh kembali mendesak anggotanya untuk meminta “izin cuti” pada Jumat ini, menurut pembicaraan antara serikat dengan ketua baru CAL, Ho Nuan- hsuan Senin sore kemarin.
Setelah serikat pramugari yang berunjuk rasa, karyawan China Airlines yang termasuk dalam anggota perserikatan terdiri dari 10.000 anggota termasuk pilot, pekerja bagian perawatan dan lapangan juga menginginkan keuntungan yang sama seperti yang diminta oleh awak kabin minggu lalu.
Pertama dalam sejarah pemogokan oleh pramugari untuk menuntut tunjangan tugas ke luar negeri sehingga menelantarkan 20,000 lebih penumpang. Perusahaan menyetujui semua permintaan kabin kru, meskipun dinilai ada beberapa hal yang tidak masuk akal.
Kini ganti karyawan lainnya menginginkan hak yang sama. Perserikatan pun menginginkan agar maskapai tersebut memperlakukan semua karyawan secara adil dan kembali mengusulkan delapan tuntutan.
Salah satunya adalah meningkatkan jumlah uang saku pilot yang ditugaskan ke luar negeri, sama seperti yang diminta kabin kru, dan memberikan fasilitas transportasi untuk pilot dan kru saat ditugaskan ke luar negeri.
Selain itu juga memastikan bahwa pilot mempunyai 123 hari liburan per tahun dan membayar staf dua kali lipat gaji normal mereka jika mereka bekerja pada hari libur nasional.
Selain itu, anak perusahaan CAL, serikat pekerja Mandarin Airlines juga menuntut upah yang sama seperti perusahaan induknya. Jika tidak diberikan, kemungkinan mereka akan melakukan aksi mogok pada 7 Juli mendatang.
Serikat pekerja juga menuduh bahwa perusahaan tersebut telah melanggar Labor Standards Act (LSL) karena jam kerja harian karyawan dapat melebihi 17 jam per hari. Undang-undang menyatakan bahwa pekerja tidak dapat bekerja lebih dari delapan jam sehari dan total hanya 40 jam per minggu .