Foto: ilustrasi Sumber antaranews.com
Informasi dari Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jawa Barat hingga pertengahan 2018, lebih dari 500 pemohon calon TKI asal Cianjur mengajukan rekomendasi ke luar negeri. Ini jadi catatan jika minat warga Cianjur, untuk mengadu nasib sebagai TKI masih tinggi.
Karena itu lembaga pelatihan mandiri Myseed Hospitality Cianjur, yang didirikan oleh Jose M Yusuf, seorang mantan TKI, berusaha untuk membina lulusan SMA/SMK yang memutuskan menjadi TKI. Calon pekerja yang akan mengadu nasib di luar negeri itu diajak berproses sehingga jauh lebih siap bekerja sebelum berangkat.
Sektor nonformal masih cukup diminati, namun terbentur moratorium ke Timur Tengah sehingga banyak yang beralih untuk bekerja di kawasan Asia.
Direktur Myseed Hospitality, Jose M Yusuf memperoleh kesimpulan itu setelah melakukan survei di kawasan selatan Cianjur. Jose pun berusaha memberikan pemahaman pada warga agar jika berangkat ke luar negeri harus disertai dengan keahlian yang mumpuni.
Kedepan kondisi sektor formal dan nonformal akan terlihat berbeda, terutama dari segi pengupahan yang berbeda secara signifikan, sehingga perlu pembinaan dan pelatihan sebelum berangkat.
Jose yang juga mantan TKI selama 20 tahun lebih bekerja di bidang kapal pesiar melihat sektor pariwisata melalui perhotelan atau kapal pesiar menjadi salah satu tempat yang menjanjikan.
Lembaga pelatihan yang dibangun Jose baru saja memperoleh legalitas. Fokus mengawal calon TKI agar berkemampuan dan kemudian tidak dipermainkan calo. Bekerja sama dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), lembaga yang didirikan Jose seringkali mendapatkan banyak permintaan TKI.
Jose berkomitmen calon TKI lulusan SMA/SMK asal Cianjur perlu difasilitasi pelatihan agar siap berangkat berbekal keterampilan hingga mereka dinyatakan siap bekerja. (Ol)