Foto diambil dari Taiwan News.
Banyaknya pemberitaan mengenai mahasiswa Indonesia, serta negara-negara lain, telah dipaksa untuk bekerja di pabrik dan makan makanan yang mengandung daging babi, Kementerian Luar Negeri Indonesia telah menangguhkan program magang bagi siswa Indonesia di Taiwan sambil menunggu penyelidikan secara menyeluruh.
Pada tanggal 27 Desember, Legislator Ko Chih-en (柯志恩) Kuomintang (KMT) mengatakan enam universitas telah membuka program untuk negara New Southbound Policy bekerja sebagai buruh manual di pabrik. Sebagai contoh satu kasus, Ko mengatakan bahwa ada sebanyak 300 siswa Indonesia yang terdaftar di Universitas Hsing Wu (醒吾 科 大) hanya belajar dua hari seminggu dan satu hari istirahat, sambil bekerja selama empat hari di sebuah pabrik, di mana mereka mengemas 30.000 kontak lensa selama 10 jam per shift.
Ko mengatakan bahwa sebagian besar siswa Indonesia adalah Muslim, namun, yang mengejutkan, banyak makanannya terdiri dari daging babi. Terlebih lagi, ketika siswa mengeluh ke universitas, para pejabat berwenang meminta mereka untuk bersabar, dan mengatakan bahwa jika siswa membantu perusahaan, perusahaan akan membantu sekolah.
Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) sebelumnya telah menerima keluhan dari para siswa tentang magang yang akan kembali ke awal program pada tahun 2017, dan sebagai tanggapan, KDEI di Taipei telah berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk mencari klarifikasi, kata Direktur untuk Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum di Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal pada hari Rabu. KDEI sekarang sedang menyelidiki program magang di delapan universitas di Taiwan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Armanatha Nasir telah meminta agar KDEI menyelidiki lebih lanjut mengenai program magang, mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan mereka, dan menangguhkan perekrutan dan penempatan siswa magang di Taiwan, hingga manajemen yang lebih baik disepakati bersama.
Dari sekitar 6.000 siswa Indonesia yang saat ini belajar di Taiwan, sekitar 1.000 berpartisipasi dalam magang di universitas Taiwan dari tahun 2017 hingga 2018.