Foto diambil dari CNA.
Serangkaian acara budaya bertema Asia Tenggara akan digelar mulai awal Juni hingga Agustus di Taipei untuk memberi pemahaman yang lebih baik tentang budaya pekerja migran negara setempat, ujar seorang pejabat dari Kantor Tenaga Kerja Asing pada hari Selasa kemarin.
“Tujuan dari acara ini adalah agar orang Taiwan memahami budaya pekerja migran karena mereka adalah bagian kesatuan dari kehidupan kita,” kata Huang Shu-yuan (黃淑媛), seorang kepala Biro Urusan Tenaga Kerja FDLO.
Acara tersebut akan dimulai dengan forum budaya dan sastra bertajuk “Dengarkan aku, Taipei”, yang akan diadakan mulai 15 Juni hingga 22 Juni di toko buku Eslite Spectrum Nanxi di Distrik Zhongshan, Taipei untuk memamerkan literatur pekerja migran dari Asia Tenggara, kata Huang.
“Banyak pekerja migran sangat berbakat. Mereka tidak hanya bekerja untuk majikan lokal tetapi beberapa juga penulis,” kata Huang.
Forum literatur juga berusaha untuk mengungkapkan perasaan dan emosi pekerja migran melalui tulisan mereka, sehingga orang Taiwan dapat memahami mereka dan budaya mereka, katanya.
“Misalnya, jika Anda memiliki pengasuh migran di rumah Anda, yang terbaik adalah memperlakukannya sebagai kolega yang membantu Anda merawat rumah Anda dan bukan hanya sebagai karyawan,” kata Huang.
Selain itu, masyarakat Taiwan juga diundang untuk menghadiri Flash Mob Idul Fitri pada hari Minggu di Taipei Main Station, di mana pekerja migran Muslim dari Indonesia dan Taiwan dapat merayakan Idul Fitri bersama-sama.
Perayaan ini juga akan mempromosikan persahabatan antara pekerja migran Taiwan dan Indonesia melalui program pertukaran hadiah, tambah Huang.
Selain itu, kelas kuliner Vietnam akan diadakan pada 25 Agustus untuk mengajarkan cara membuat masakan negara setempat.
Menurut statistik Kementerian Tenaga Kerja atau Ministry of Labor (MOL), ada sekitar 270.890 pekerja migran dari Indonesia di Taiwan pada akhir April. Indonesia adalah negara mayoritas Muslim terbesar di dunia. Sementara itu ada juga sekitar 153.742 dan 221.479 pekerja migran dari Filipina dan Vietnam menurut data statistik MOL.