Foto: Konsul RI Tawau, Sulistijo Djati Ismoyo berdialog dengan WNI yang menjadi korban kebakaran di Batu 4 Tawau. Sumber antaranews.com
Kebakaran terjadi pada Rabu (3/7) menghanguskan 86 rumah petak yang dihuni oleh 61 kepala keluarga. Sebanyak 21 kepala keluarga diantaranya berkewarganegaraan Indonesia.
WNI yang menjadi korban kebakaran ini sebagian besar bekerja pada kilang dan pabrik kayu.
Konsul Republik Indonesia Tawau, Sabah Malaysia, Sulistijo Djati Ismojo, beserta staf melakukan kunjungan ke lokasi kebakaran Senin (8/7). Saat berbincang dengan warga negara Indonesia yang menjadi korban kebakaran di Masjid Hidayah Al Mustaqim Sabah-Malaysia, mereka minta dibantu dalam pengurusan paspor yang ikut terbakar.
Menanggapi permohonan tersebut, Konsul RI mengatakan akan memberikan perhatian khusus terkait pengurusan dokumen.
Menurut Djati, meskipun paspor sudah terbakar, namun rekam biometrik (scan sidik jari dan kornea mata) para WNI masih tersimpan dalam data base imigrasi Indonesia.
Tentu saja pengumpulan identitas WNI korban kebakaran tetap harus memenuhi persyaratan dan verifikasi KRI Tawau sebelum mendapatkan paspor.
Pada kesempatan yang sama KRI Tawau juga memberikan bantuan yang tidak hanya untuk WNI tetapi juga untuk warga Malaysia yang menjadi korban kebakaran. (Ol)