Foto: Viral video seorang ibu di Bekasi tengah menggoreng kerupuk di bawah terik matahari dan kerupuk tersebut merekah dan matang. Sumber Tribunnews.com
Viral video seorang perempuan menggoreng kerupuk gunakan panas matahari. “Saya kaget, kerupuk bisa merekah,” akunya.
Suhu udara pada siang itu mencapai 37 derajat celcius dan cuaca ekstrem memang melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Saking panasnya, suhu udara tersebut banyak dikeluhkan warga lewat media sosial.
Sampai ada satu hal yang unik dan langka, cuaca panas ekstrem itu dimanfaatkan seorang ibu rumah tangga untuk memasak kerupuk di bawah terik matahari.
Aktivitas memasak kerupuk di bawah terik matahari itu direkamnya dan videonya di upload di akun facebook bernama Cimuetz Sii Duablexz. Ungguhan tersebut banyak menuai komentar dan dibagikan banyak orang hingga menjadi viral.
Dalam video itu seorang ibu sedang mengoreng kerupuk di bawah sinar matahari. Wanita tersebut memperlihatkan sedang memasak kerupuk di saat matahari bersinar terik.
Wanita muda tersebut meletakkan wajan di tengah jalan disaat kondisi cuaca sedang sangat terik, ibu itu bergaya layaknya seperti sedang menggoreng kerupuk.
“Nih panasnya nih bisa sampai goreng kerupuk nih,” kata wanita yang menggunakan baju oranye dan celana garis hitam putih dalam video viral tersebut.
Bahkan wanita tersebut mengangkat dan menunjukkan kerupuk yang telah matang digoreng di bawah terik matahari. Kemudian menggelengkan kepalanya sambil mengucapkan ‘panasnya’.
Selain wajan, di sekitar itu terdapat penyaring minyak serta wadah untuk kerupuk tersebut. Hal yang mengejutkan, kerupuk itu matang dan merekah.
Setelah ditelusuri, lokasi yang ada pada video itu berada di Perumahan Kedung Jaya Indah, Kampung Wates, Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Sulastri Lestari (25) seorang ibu yang ada dalam video itu mengungkapkan kejadian itu terjadi, Rabu (23/10/2019).
Dirinya melakukan hal itu awalnya untuk iseng-iseng saja. Alasannya, beberapa hari ini cuaca panas sangat dirasakannya. Bahkan sejak pukul 09.00 pagi saja cuaca sudah panas terik hingga pukul 17.30 WIB baru terik panas itu meredup.
Akhir-akhir ini, suhu udara di sebagian wilayah Indonesia terasa panas. Tak terkecuali di wilayah Bekasi. Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, memberikan penjelasan.
Suhu udara panas dominan terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan lainnya. Senin (21/10/2019), Miming menjelaskan mengapa suhu udara saat siang hari terasa terik.
Sejak Sabtu (19/10/2019), BMKG telah mencatat suhu udara maksimum bisa mencapai 37 derajat Celcius. Sementara pada Minggu (20/10/2019), tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi mencatat suhu maksimum tertinggi, yaitu: 38,8 derajat Celcius di Stasiun Meteorologi Hasanuddin, Makassar; 38,3 derajat Celcius di Stasiun Klimatologi Maros; dan 37,8 derajat Celcius di Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera
Stasiun meteorologi di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatat suhu udara panas maksimum terukur berkisar di angka 35-36,5 derajat Celcius pada periode 19 hingga 20 Oktober 2019.
Suhu udara panas erat kaitannya dengan fenomena gerak semu matahari. Pada bulan September, matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan bumi selatan hingga bulan Desember. Sehingga pada bulan Oktober ini, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan. Kondisi tersebut menyebabkan radiasi matahari di wilayah tersebut menjadi lebih banyak. Sehingga menyebabkan suhu udara saat siang hari terasa panas dan terik.
Tak hanya itu, kondisi atmosfer di wilayah selatan Indonesia relatif kering, sehingga menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas matahari.
“Minimnya tutupan awan ini akan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara,” ujar Miming.
Karena itu, Miming mengimbau masyarakat yang terdampak cuaca panas agar minum air putih cukup untuk menghindari dehidrasi. Juga mengenakan pakaian yang melindungi kulit saat beraktivitas di luar ruangan.