Foto diambil dari Taiwan News.
Pusat Kontrol Epidemi Pusat Taiwan atau Central Epidemic Control Center (CECC) telah menyediakan 400 tempat tidur di beberapa lokasi karantina agar dapat digunakan para pekerja migran yang harus menjalani karantina rumah selama 14 hari.
Sejak Kamis, warga negara asing telah dilarang masuk ke Taiwan, sebagai bagian dari upaya untuk membendung pandemi COVID-19.
Larangan masuk tidak mempengaruhi pekerja migran yang saat ini berada di luar negeri dan memiliki izin masuk kembali (re-entry permit) atau memiliki ARC, tetapi mereka harus melakukan karantina sendiri selama 14 hari setelah mereka kembali ke Taiwan.
Dihadapkan dengan panggilan dari beberapa tempat bagi pemerintah untuk membantu menemukan akomodasi bagi para pekerja migran yang dikarantina, Wakil Komandan CECC Chen Tsung-yen (陈宗彦) mengatakan bahwa pihaknya telah meminta Kementerian Pengawas Tenaga Kerja untuk merumuskan rencana tersebut.
Dalam hal pekerja migran di pabrik atau lokasi konstruksi, majikan dan agensi harus bersama-sama membantu pekerja mereka dengan pengaturan karantina rumah yang tepat, kata Chen.
Dalam hal pengasuh dan pekerja rumah tangga, mengingat bahwa kehadiran mereka saat karantina dapat membuat mereka menjadi beban bagi keluarga majikan tempat mereka bekerja, perusahaan agensi yang bersangkutan diharuskan untuk mengisolasi mereka terlebih dahulu untuk karantina pada saat kedatangan mereka dari luar negeri.
Jika perusahaan perlu, mereka dapat menyewa 400 tempat tidur CECC untuk penggunaan pekerja yang dikarantina. Ia juga menambahkan bahwa tempat tidur juga tersedia untuk pengusaha lainnya yang tidak dapat menyediakan akomodasi sewaan untuk pekerja yang dikarantina.