Foto diambil dari CNA.
Dua warga Taiwan ditangkap Rabu (8 Juli) karena berusaha menyelundupkan 30 pekerja Vietnam ke Taiwan.
Cabang Administrasi Penjaga Pantai (CGA) Kaohsiung menerima laporan bahwa sebuah kapal nelayan membawa warga negara Vietnam dan bersiap-siap untuk menyelundupkan mereka ke Taiwan. CGA membentuk satuan tugas yang mencakup polisi Kaohsiung dan mengirim tiga kapal patroli pada Senin malam (6 Juli) untuk mencari kapal tersebut.
Pada pukul 23:50, kapal-kapal patroli melihat kapal penangkap ikan 10,4 mil laut (19,3 kilometer) di lepas pantai Pingtung, dan begitu petugas CGA naik ke kapal dengan mengenakan jas hazmat, mereka menemukan 30 warga Vietnam di geladak, kabin tidur, dan bagian bawah, termasuk tujuh wanita dan 23 pria, lapor UDN. Juga di atas kapal ada kapten kapal, bermarga Tsai (蔡), dan seorang anggota awak bermarga Liu (劉).
Para petugas kemudian memeriksa kondisi warga Vietnam dan pengecekan Covid mengirimkannya ke pusat karantina, tempat mereka akan tinggal selama 14 hari, sebelum mereka dipindahkan ke Badan Imigrasi Nasional untuk diproses. CGA mengatakan bahwa 29 dari 30 warga Vietnam sebelumnya bekerja di Taiwan secara legal.
Menurut sebuah penyelidikan awal, para pedagang manusia meminta para ABK ilegal tersebut pembayaran masing-masing US $ 10.000 untuk perjalanan tersebut, dimana sebelumnya tarif yang berlaku yaitu US $ 7.000, lapor CNA. CGA mengatakan kenaikan harga bisa menjadi hasil dari pembatasan perbatasan yang diperketat sejak dimulainya wabah coronavirus Wuhan (COVID-19).
Pada hari Rabu, Tsai dan Liu dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Pingtung untuk diselidiki karena melanggar Undang-Undang Keimigrasian (入 出國 及 移民 法) dan Undang-Undang Pengendalian Penyakit Menular (傳染病 防治 法).