Foto ilustrasi diambil dari AP (associate Press).
Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan pada Kamis kemarin (17 September) mengatakan telah mengidentifikasi 164 orang yang melakukan kontak dengan enam warga negara Filipina yang dites positif mengidap virus corona Wuhan (COVID-19) setelah kembali dari Taiwan, dan 124 orang di antaranya di Taiwan akan diuji.
Selama konferensi pers pada hari Kamis, Juru Bicara CECC Chuang Jen-hsiang (莊人祥) mengumumkan bahwa jumlah kontak untuk enam orang Filipina di Taiwan telah meningkat sebanyak 49 menjadi 162. CECC menganggap bahwa 124 orang tersebut perlu diuji untuk COVID-19.
Menurut CECC, keenam kasus tersebut adalah pekerja migran. Mereka termasuk lima wanita dan satu pria dengan rentang usia antara 20 hingga 40 tahun.
Selama di Taiwan, mereka bekerja sebagai pengasuh rumah tangga, karyawan pabrik, dan pekerja perikanan. Mereka meninggalkan Taiwan antara 28 Agustus hingga 11 September.
Semuanya dinyatakan positif virus corona pada hari mereka tiba di Filipina. Menurut penyelidikan awal, hanya satu kasus yang menunjukkan demam saat masuk, sedangkan sisanya tanpa gejala.
Chuang mengatakan bahwa pada Rabu (16 September), CECC mengumumkan bahwa 113 orang pada awalnya terdaftar untuk 6 kontak. Namun, setelah pelacakan tambahan dilakukan, 49 orang tambahan diidentifikasi, terutama rekan kerja pabrik.
Jumlah kontak telah meningkat menjadi 162 dan jumlah yang perlu dites untuk penyakitnya juga meningkat dari 79 menjadi 124. Sejauh ini, 23 orang telah menerima hasil negatif dari polymerase chain reaction (PCR) dan tes antibodi. Sepuluh menerima hasil PCR negatif dan sedang menunggu hasil tes antibodi mereka, sedangkan sisanya belum menjalani tes.
Mengenai kemungkinan kasus yang diekspor dari Taiwan, Chuang kembali menegaskan bahwa selama CECC menerima laporan kasus positif dari Taiwan, akan diselidiki seperti kasus lokal. Setiap orang dengan gejala yang bersentuhan dengan kasus dua hari sebelum keberangkatan mereka atau timbulnya gejala akan diuji virusnya dan diberitahu untuk menjalani skrining untuk virus dan isolasi di rumah.
Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan kasus yang dikonfirmasi akan menjalani tes PCR dan diberitahu untuk diisolasi di rumah. Sampai saat ini, tidak seorang pun yang melakukan kontak dengan enam kasus tersebut menunjukkan gejala penyakit tersebut.
Mengenai pandangan CECC tentang kualitas pengujian di Filipina, Chuang mengatakan bahwa hal itu masih bergantung pada reagen pengujian asam nukleat yang digunakan pada penyaringan bandara dan nilai ambang batas (Ct) masih belum jelas. Dia juga menyebutkan tes masuk bandara mungkin memiliki kemungkinan positif kepalsuan yang lebih tinggi.