Foto diambil dari CNBC Indonesia.
Kementerian Koordninator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan ada 203 kasus positif Covid-19 yang berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang masuk ke Kepulauan Riau (Kepri) dan Sumatera Utara (Sumut).
Dalam rapat koordinasi, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan kedatangan PMI di Kepulauan Riau (Kepri) dengan 170 orang yang dinyatakan positif Covid-19, menjadi catatan.
“Untuk Kepri ini perlu dilakukan tindak lanjut karena PMI yang datang kebanyakan memang dari Malaysia dan di sana (Malaysia) banyak ditemukan varian baru. Jadi saya minta kita harus lakukan genome sequencing supaya kita tahu apakah yang di Kepri itu varian baru atau bukan,” tutur Menko PMI.
Hal serupa juga terjadi di Provinsi Sumut. Berdasarkan laporan Kapolda setempat, ditemukan 33 PMI terkonfirmasi positif Covid-19 meski sebelumnya PMI tersebut sudah mengantongi surat keterangan bebas Covid-19 dari Negeri Jiran namun usai dilakukan isolasi dan pemeriksaan ulang di Tanah Air diketahui terkonfirmasi positif.
“Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing. Mereka yang dari luar negeri harus kita antisipasi karena fokus kita ke pencegahan varian baru seperti ada dari Afrika, Inggris, ataupun India,” ungkap Muhadjir.
Sementara, Menhub Budi Karya Sumadi menekankan pengawasan ketat akan terus dilakukan pada tanggal 18-24 Mei. Hal itu sesuai arahan Presiden untuk tidak berhenti pada masa peniadaan mudik, melainkan justru diperkuat setelahnya.
“Secara khusus kita sudah lakukan pengetatan dengan pemberlakuan masa rapid test 1×24 jam. Kita juga mensyaratkan kepada Gubernur atau Forkompida untuk sosialisasi ke masyarakat sehingga tidak terjadi kerumunan di Bakaheuni,” ungkapnya.
Menkes Budi G Sadikin turut menyampaikan, pihaknya akan memenuhi kekurangan alat tes cepat antigen dan swab di beberapa daerah di Pulau Sumatera, terutama Sumut dan Jambi. Sedangkan untuk kasus PMI yang masuk seperti melalui Kepri juga akan ditindaklanjut.
“Orang-orang yang masuk dari Malaysia yang positif langsung dilakukan genome sequencing saja. Saya sudah instruksikan itu ke Litbangkes bahwa semua yang positif itu supaya terus kita pantau,” tutur pria yang karib disapa BGS. (0l)