Foto: tampilan layar dari video kompas.tv sumber kompas.tv
Lima orang calon tenaga kerja wanita (TKW) kabur dari gedung penampungan, Rabu (09/06/2021) malam.
Mereka melompat dari lantai empat gedung Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Centra Karya Semesta, menggunakan alat bantu berupa sambungan selimut yang terikat untuk turun ke samping gedung yang beralamat di Jalan Rajasa Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Menurut keterangan salah satu warga yang tinggal di belakang gedung, Siti Romlah, korban sempat meminta tolong padanya untuk bersembunyi di dalam rumahnya.
Tiga wanita calon pekerja migran itu terjatuh dan luka-luka saat turun. Dua calon pekerja migran mengalami patah kaki dan satu wanita lagi mengalami luka di kepalanya. Semetara dua lainnya berhasil selamat.
“Korban minta tolong disembunyikan di rumah saya, tapi saya tidak berani, jadi ditolong warga di belakang. Kondisinya luka. Ada lima orang yang kabur. Lompat dari lantai empat” kata Romlah, Kamis (10/06/2021).
Dua orang calon pekerja migran yang selamat tersebut, segera mencari pertolongan ke warga sekitar di Jalan Lobak Kelurahan Bumiayu RT 02 RW 05.
Kemudian datanglah seseorang warga bernama Nur yang menginisiasi untuk menolong para calon TKW. Selanjutnya para warga pun menolong tiga orang yang luka-luka ke kampung sebelah.
Sementara itu salah seorang warga lainnya yang juga tinggal di sekitar gedung penampungan, Halimah (25), menyebut bahwa calon TKW yang berada di dalam gedung jarang terlihat keluar.
“Dulu, dua tahun lalu waktu gedung direnovasi, ada lubang kecil. Sempat juga ada yang mau kabur tapi ketahuan” terang Halimah.
Sementara itu saat dimintai konfirmasi, pihak BLK Centra Karya Semesta enggan menemui para jurnalis dan tidak berkenan memberikan keterangan.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Malang Kota terus mengusut kasus lima orang calon pekerja migran yang kabur dari Balai Latihan Kerja Luar Negeri PT CKS.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo, Jumat (11/6/2021) menginformasikan inisial korban yang mengalami luka-luka adalah BI (24) warga Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, F (24) warga Kecamatan Jonggat, Lombok tengah dan M (32) warga Sumbawa. Calon pekerja migran yang selamat dan tidak mengalami luka-luka, berinisial K dan S.
Diharapkan pihak terkait segera menindaklanjuti dan memberikan sanksi jika terbukti ditemukan fakta adanya perlakuan tidak manusiawi terhadap para calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Karena informasi terbaru dikabarkan nekatnya ke 5 CPMI tersebut karena tidak tahan dengan penganiayaan yang dialaminya. (0l)