Foto diambil dari KDEI.
Indonesia Economic and Trade Office (IETO) atau yang dikenal masyarakat sebagai KDEI mengadakan kompetisi video yang bertujuan untuk mempromosikan produk Indonesia di Taiwan.
Kompetisi, yang terbuka untuk semua penduduk di Taiwan, membutuhkan satu hingga tiga menit pembuatan film dalam bahasa Mandarin, dengan teks bahasa Inggris atau Indonesia, dan harus memiliki setidaknya satu peserta Taiwan, ujar analis perdagangan IETO Muhammad Fuad Hamzah mengatakan kepada CNA pada hari Senin.
Video tersebut harus fokus mempromosikan produk Indonesia di Taiwan dengan menghimbau masyarakat untuk menggunakan atau mengkonsumsi produk Indonesia dan bangga melakukannya, katanya.
“Kami cukup percaya diri mengatakan bahwa target pasar kami adalah masyarakat Indonesia yang tinggal di Taiwan dan juga masyarakat lokal,” kata Fuad. “Orang Indonesia di Taiwan adalah target pasar yang jelas tetapi kami perlu menjangkau lebih jauh. Seiring dengan peningkatan kualitas barang kami, kami juga berharap dapat meningkatkan target pasar kami.”
Ia mengatakan Taiwan merupakan salah satu negara tujuan ekspor Indonesia yang masih menunjukkan tren positif terkait ekspor selain migas, dan juga menjadi batu loncatan bagi penjualan produk Indonesia ke negara lain.
“Makanya penting bagi kami untuk terus mendorong, terus mempromosikan produk-produk Indonesia agar bisa masuk ke setiap customer level di Taiwan,” kata Fuad.
Kompetisi video yang dibuka hingga 17 September ini digelar sebagai bagian dari gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia” yang mengajak masyarakat Indonesia untuk bangga menggunakan produk negaranya untuk mendukung perekonomian dalam negeri, katanya.
Penjurian dalam kompetisi akan berlangsung 18-23 September, dan pemenang akan diumumkan pada 24 September, dengan total hadiah NT$55.000 (US$1.973) dibagi untuk empat orang, kata Fuad.
Semua video yang dikirimkan akan diunggah ke saluran YouTube KDEI Taipei, tambahnya.
Untuk informasi lebih lanjut kunjungi https://linktr.ee/IETOTaipei_lombaVideo
Di Taiwan, dua area utama perdagangan konsumen Indonesia adalah Taipei Main Station dan ASEAN Square di Taichung, di mana terdapat beberapa restoran dan toko Indonesia yang melayani sebagian besar 249.000 pekerja migran Indonesia di Taiwan.