Foto diambil dari CNA.
Taiwan sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan moratorium masuknya pekerja migran karena pandemi mulai Mei dan menggunakan sistem berbasis poin untuk memungkinkan masuknya pekerja dari luar negeri, ujar Menteri Tenaga Kerja Hsu Ming-chun (許銘春).
Hsu mengatakan kepada anggota Legislatif Komite Kesejahteraan Sosial bahwa calon pekerja migran akan diberikan poin untuk hal-hal seperti vaksinasi lengkap dan memiliki situasi COVID-19 yang relatif stabil di negara asalnya.
Pengusaha yang melamar untuk mendatangkan pekerja dari luar negeri, juga akan dinilai dan diberikan poin berdasarkan tingkat kesiagaan pandemi.
Menurut Direktur Jenderal Badan Pengembangan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja Tsai Meng-liang (蔡孟良), mereka yang memiliki poin tertinggi akan diprioritaskan untuk memasuki Taiwan.
Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam saat ini merupakan empat sumber tenaga kerja asing terbesar di Taiwan. Di antara mereka, Indonesia melaporkan rata-rata sekitar 1.000 kasus baru COVID-19 setiap hari, sementara angka untuk tiga negara lainnya lebih dari 10 kali lipat, kata Hsu.
Dia mengatakan kementeriannya telah memutuskan untuk memperkenalkan langkah-langkah yang lebih ketat mengenai masuknya pekerja asing untuk mempertahankan tingkat infeksi rendah yang diperoleh dengan susah payah di Taiwan.
Taiwan pertama kali melarang masuknya pekerja kontrak Indonesia pada Desember 2020 karena situasi COVID-19 di sana.
Pemerintah selanjutnya melarang semua pekerja luar negeri yang baru memasuki negara ini mulai 19 Mei, menyusul lonjakan kasus COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya di Taiwan.
Namun, Taiwan telah mengalami kekurangan tenaga kerja yang semakin memburuk sejak wabah lokal COVID-19 pada bulan Mei.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Hsu mengatakan Taiwan sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali pekerja kontrak asing mengingat negara ini baru-baru ini melihat tingkat vaksinasi dosis pertama melewati 70 persen.
Rancangan ini telah disampaikan ke Pusat Komando Epidemi Pusat untuk ditinjau, kata menteri tenaga kerja, dan dia menyatakan harapan bahwa Taiwan dapat membuka pintunya bagi pekerja kontrak luar negeri akhir bulan ini.