Foto diambil dari CNA.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dikarenakan arahan dari Departemen Ketenagakerjaan yang baru mengenai pegawai atau tenaga kerja yang bekerja berturut-turut selama 6 hari tanpa libur, akan dianggap illegal, maka persatuan pengurus operator bus wilayah Taiwan utara mengumumkan akan memotong layanan bus mereka.
Saat mengadakan pertemuan pada hari Jumat kemarin (22/7) layanan bus pada rute yang kurang populer di Taiwan utara ini akan dikurangi awal bulan Agustus. Sepuluh operator bus dari daerah Taipei, Keelung, Taoyuan, Hsinchu dan Miaoli ini mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan akan memotong layanan bus pada rute kurang populer sebanyak 50 persen mulai 1 Agustus nanti.
Rute dengan penumpang yang rendah, bahkan rute-rute tertentu di hari libur akan ditiadakan karena kekurangan sopir. Mereka terpaksa mengeluarkan peraturan ini dikarenakan peraturan baru yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja, untuk memaksa pekerjanya mengambil libur.
Kao Ling-kuo (高 令 國), Direktur umum asosiasi perdagangan yang mewakili operator bus di Taiwan utara mengatakan bahwa aturan baru dapat membatasi kemampuan sopir untuk memilih kondisi kerja yang mereka sukai.
Saat ini, sopir bus dapat memilih apakah akan mengambil hari atau kerja lembur untuk mendapatkan lebih banyak uang. Namun ketika aturan baru ini diterapkan, mereka kemungkinan tak akan bisa lagi mendapatkan kondisi tersebut.
Bahkan, peraturan baru akan mengurangi pendapatan potensial dari sopir bus hingga NT $ 10,000 (US $ 312) per bulan.
Kantor Transportasi Umum Taipei menanggapi bahwa mereka menghormati keputusan pemotongan layanan yang direncanakan perusahaan tersebut, tetapi mereka harus memikirkan dampak yang akan dialami oleh penumpang.