Foto-foto diambil dari Apple Daily.
Seorang mahasiswa yang belajar di National Taiwan University (NTU) telah melakukan pembunuhan kucing lagi. Sebelumnya, mahasiswa ini pernah dituntut kejaksaan karena membunuh kucing liar di akhir tahun lalu. Kini ia mengulangi kesalahannya tersebut.
Kali ini kuncing yang ia bunuh adalah milik sebuah restoran di Wenshan District Taipei yang melaporkan ke polisi awal bulan ini bahwa kucingnya yang hilang selama beberapa hari. Hal ini terlihat dari rekaman CCTV dimana pihak kepolisian menemukan bahwa Chan Ho-yeung (陳皓揚) dikenakan sebagai tersangka.
Seperti yang dilaporkan CNA, selama diinterogasi oleh polisi, Chan mengakui telah mengambil kucing dari restoran tersebut kemudian memukulinya sampai mati, dan membuang bangkainya di Sungai Xindian.
Alasan ia melakukan hal tersebut karena mood yang jelek, sedang stres. Ia pernah dituntut karena diduga telah membunuh kucing liar pada Desember lalu, dan sekarang dia ingin membunuh kucing lain sebagai balas dendam.
Pemerintah Taiwan menyatakan kecaman serius atas penyalahgunaan dan pembunuhan hewan, apalagi hal itu dilakukan oleh mahasiswa yang belajar di salah satu universitas terkemuka Taiwan. Ia telah melanggar Pasal 6 yang menyatakan bahwa tidak boleh melecehkan, menyalahgunakan atau melukai binatang.
Pelanggar bisa menghadapi hukuman penjara di bawah satu tahun, atau denda antara NT $ 100.000 (US $ 3.200) dan NT $ 1.000.000 untuk tindakan yang mengarah ke cedera, membuat cacat, kegagalan organ vital, atau kematian hewan.
Chan kemungkinan akan dideportasi, sekalipun tahun ini ia seharusnya lulus kuliah.
Setelah kejadian tersebut, ia meminta maaf kepada publik dan mengatakan bahwa ia merasa bersalah karena menyakiti makhluk yang lemah hanya karena ia kehilangan kendali emosional, dan memohon pengampunan.
Sementara itu, Pengadilan Negeri Taipei juga pernah mendengar kasus terhadap Chan karena diduga membunuh anjing liar. Pembunuhan berulang kali ini memicu kemarahan meluas di kalangan netizens. Masyarakat menginginkan agar Chan harus dikeluarkan dari sekolah dan dideportasi. Beberapa netizens juga berencana untuk menggelar protes terhadap penyiksaan dan pembunuhan kucing sebelum Chan muncul di pengadilan 16 Agustus mendatang.