Foto diambil dari BNP2TKI.
Pernah mendapat respon tidak mengenakan saat menghubungi call center BNP2TKI? Sepertinya mulai sekarang tidak akan ada lagi petugas call center BNP2TKI yang “asal-asalan” saat menerima telepon pengaduan atau pertanyaan seputar informasi karena mulai Rabu (22/02) para petugas Call Center BNP2TKI “disekolahkan” alias mendapatkan pelatihan hingga Jumat (24/02) nanti.
Ya selama tiga hari, 45 petugas Call Centre BNP2TKI mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan guna menambah wawasan dan keterampilan. Tujuannya agar Call Center BNP2TKI dapat memberi informasi penempatan dan perlindungan TKI hingga masyarakat maupun calon TKI/TKI memperoleh informasi yang akurat.
Program yang melibatkan lima petugas administrasi, empat orang front office, 13 orang back office dan 23 orang petugas call center itu, dilaksanakan di Gedung BNP2TKI. Materi program antara lain paparan dari Deputi Perlindungan dan SOP Call Centre serta Info TKI.
Call Center akan menjadi pasukan terdepan yang menentukan bagaimana publik melihat BNP2TKI. Dengan demikian program peningkatan ini betul-betuk harus bisa mengubah citra dan mengubah pandangan publik terhadap BNP2TKI, demikian disampaikan Sekretaris Utama BNP2TKI, Hermono ketika membuka kegiatan tersebut.
Dengan pelatihan peningkatan kinerja berarti BNP2TKI tengah membangun sistem komunikasi serta informasi yang baru. Baik buruknya publik menilai BNP2TKI tergantung dari sistem komunikasi BNP2TKI. Dengan demikian pada akhirnya Call Center akan jadi tulang punggung komunikasi dengan publik.
Melalui peningkatan kinerja ini diharapkan persepsi kepuasan publik terhadap pelayanan BNP2TKI menjadi lebih tinggi. Kalau tak ada peningkatan capaian maka berarti pelatihan sia-sia. Untuk itu harus perlu dilakukan pengukuran persepsi publik terhadap BNP2TKI.
Memang perlu dipahami bahwa mereka yang menghubungi BNP2TKI pasti punya masalah atau karena perlu informasi. Mereka punya tujuan/harapan supaya permasalahan bisa dijawab. Oleh sebab itu petugas Call Center harus jadi bagian dari orang-orang yang bisa menyelesaikan masalah serta mampu menjawab pertanyaan mereka.
Humas BNP2TKI menginformasikan hari pertama pelatihan ditandai dengan pembukaan oleh Sestama BNP2TKI, pengarahan dari Deputi Perlindungan, tentang perlindungan TKI sejak pra, masa dan purna penempatan, peraturan perundangan dibidang ketenagakerjaan, prosedur dan persyaratan TKI ke Luar negeri.
Hari kedua, materi SOP Call Center dan aplikasi info TKI, prosedur dan persyaratan pelayanan pengaduan, prosedur pelayanan kepulangan TKI sakit dan jenazah TKI, pelatihan kecakapan dasar CSR.
Adapun hari ketiga, dilakukan simulasi pelayanan penerimaan pengaduan dan permintaan informasi, pembagian sertifikat, dan penutupan. (ol)