Sekian lama tidak pulang ke Banyuwangi, Suwarto (42) Buruh Migran Indonesia di Malaysia asal Dusun Jatiluhur RT 06 RW 02,Desa Glagahagung Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dikabarkan meninggal dunia pada hari Rabu (15/03) Pukul 16.00 akibat terkena Virus Bakteri Kencing Tikus. Suwarto telah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Malaysia. Almarhum mempunyai putri semata wayang Oki Puspita Nurahmadani (10) yang masih duduk di kelas 5 SD.
“Saat masih kecil saya sudah ditinggal ayah, hingga saat ini saya tidak pernah lihat wajah ayah. Semoga ayah tenang di alam sana dan diampuni segala dosa-dosanya,” ujarnya sambil menangis.
Anak almarhum terduduk lesu melihat jenazah ayahnya.
Jenazah tiba di Bandara International Juanda pada Minggu (19/03) pukul 18.00 dan kemudian diantar oleh Ambulans dari LP3TKI Surabaya sampai di rumah duka. Pada hari Senin dini hari (20/03) pukul 04.00, almarhum tidak pernah pulang selama 7 Tahun dan saat ayah kandungnya dikabarkan meninggal dunia. Saidi (62) paman almarhum mengatakan bahwa Suwarto tidak pernah mengeluhkan sakit.
“Selama beberapa kali komunikasi, Suwarto tidak pernah mengeluhkan sakit. Almarhum sudah lama bercerai dengan istrinya,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan ibu kandung almarhum, Rubiyem (66).
“Kami tidak ada firasat apapun. Masih teringat setahun yang lalu komunikasi meminta almarhum untuk pulang, tapi jawabannya dua bulan lagi,” kenangnya sambil meneteskan air mata. Ibundanya pun merindukannya karena sebagai anak tunggal yang tak kunjung pulang.
“Ditunggu sekian lama kepulangannya tapi pulang -pulang sudah dalam peti jenazah. Saya kangen banget sama anak saya, karena lama tidak bertemu, saya tunggu kedatangannya selama 7 tahun pergi ke Malaysia, malah datang-datang dalam peti jenazah. Oalah nak-nak, ibu sudah sendirian setelah ayahmu meninggal karena memikirkan dirimu,” keluhnya. Ibunya terlihat bersimpuh di samping peti jenazah anaknya seperti enggan berpisah dan meratapi kepergiannya.
Menurut salah satu tetangga, selama hidupnya almarhum orangnya pendiam dan jarang bergaul. Perilakunya baik, ujar Mujiono. Ahmad Liani Camat Kecamatan Purwoharjo kepada Indosuara saat hadir Takziah mengatakan bahwa pihaknya akan terus membantu.
Para pelayat di sepan rumah sederhana Suwarto.
“Semenjak bertugas 6 bulan yang lalu, baru kali ini ada kejadian BMI Meninggal di wilayah ini. Kami akan pantau terus warga kami,” ujarnya. Begitu juga Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Banyuwangi Syaiful Alam Sudrajad saat berkunjung ke rumah almarhum menjanjikan akan memberikan beasiswa pada anak almarhum.
“Melihat kondisi ibunya yang sudah tua dan Janda, serta rumahnya yang sederhana, pemerintah Banyuwangi akan memberikan bantuan dan ini masih kami rapatkan dengan Wakil Bupati Banyuwangi, dan untuk anaknya akan kami berikan beasiswa. Untuk Almarhum adalah BMI mandiri, apa yang menjadi hak-haknya akan kami dampingi pengurusannya.” Pungkasnya. (ka)