Foto Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf diambil dari Surabaya Pagi.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf meminta masyarakat melakukan lima hal untuk meminimalkan dan mencegah sikap intoleransi yang semakin mengancam keutuhan NKRI.
Lima hal itu adalah menentang atau memberi perhatian yang lebih tinggi pada diri sendiri dan perhatian rendah terhadap orang lain.
Memberi kepedulian yang lebih besar pada kepentingan orang lain daripada diri sendiri, lalu menarik diri, kompromi dan ketegasan pada diri sendiri untuk menyelesaikan pemecahan masalah.
“Untuk mewujudkan keamanan, masyarakat harus diajak berpartisipasi melalui deteksi dini, dimulai dari keluarganya masing-masing,” ujar pria yang akrab dipanggil Gus Ipul ini, Selasa (18/4/2017).
Gus Ipul menambahkan, selain lewat keluarga, deteksi dini radikalisme juga bisa dilakukan melalui rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).
Hal ini karena RT dan RW merupakan struktur organisasi masyarakat di tingkat paling bawah, sehingga efektif untuk mendeteksi radikalisme atau terorisme secara dini.
Gus Ipul mengklaim kalau pemerintah telah melakukan berbagai tindakan untuk meredam terjadinya potensi intoleransi dan radikalisme.
Di antaranya dengan cara memperhatikan aspirasi masyarakat, menerapkan pelayanan publik yang ramah dan baik, mengintensifkan Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB), dan menegakkan hukum tanpa diskriminasi. (yw)