Kisah perjalanan ini benar-benar dialami saudaraku, sebut saja namanya Turmun. Turmun ingin membantu suaminya dalam memperbaiki perekonomian keluarganya. Saat ini Turmun berusia 43 tahun dengan seorang putra yang berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku sekolah STM.
Turmun kali ini datang ke Taiwan yang ke dua kalinya. Nasib Turmun tak sebaik pertama kali ke Formosa, untuk yang kedua kalinya ini Turmun ganti majikan sampai 4 kali karena pasien yang dijaga meninggal dan yang terakhir ini Turmun bekerja di daerah Keelung menjaga nenek. Nenek tinggal bersama anak lelakinya yang pengangguran, sebut saja namanya Wiro. Sedangkan majikannya tinggal di Yilan dan seminggu sekali mereka datang.
Awal Turmun bekerja semuanya baik-baik dan semua kebutuhan tercukupi. Tapi mulai bulan ke 3 semuanya berubah, Turmun harus merelakan sebagian gajinya untuk membeli membeli semua kebutuhannya seperti beli beras, sayuran, minyak goreng bahkan garam juga bawang. Makanan untuk pasien pun sering tidak ada, sampai Turmun harus rela menyukupi kebutuhan makan pasiennya.
Turmun juga sering menahan lapar karena persediaan makanan Turmun sering dicuri sama Wiro tanpa ada sisa sedikit pun. Keadaan Turmun seperti itu pun masih selalu kena tegur karena nenek semakin kurus dan berat badannya menurun setiap bulan.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Turmun berusaha kuat demi keluarga dan tak mau melaporkan pada agensi karena Turmun sudah capek gonta-ganti majikan.
Cobaan itu belum cukup buat Turmun, tapi keluarga di kampung juga lagi banyak masalah. Suami Turmun yang keras kepala tidak mau tahu keadaan istrinya disini bahkan suami Turmun selalu minta uang setiap bulannya yang katanya untuk kebutuhan anak, dekorasi rumah, beli tanah perkarangan, beli sawah dan sebagainya, kalau tidak dituruti selalu marah-marah dan memaki-maki.
Akhirnya Turmun hanya berserah padaNya, semoga diberi petunjuk jalan yang terbaik untuk menyelesaikan setiap masalah yang silih berganti dan diberi kekuatan untuk menjalani cobaan demi cobaan. Hari demi hari akhirnya Turmun tak kuat memikul semua beban yang sangat berat itu sendiri dan menceritakan semua masalahnya pada sahabat karibnya yaitu Turmin. Turmin pun sebagai sahabat karib harus merelakan jatah jajannya buat beli pulsa guna selalu menghibur, memberi nasehat, perhatian dan memberi semangat biar Turmun lebih tabah dan tenang dalam menyelesaikan setiap masalahnya.
Turmun pun mencurahkan segala unek-unek dan keluh kesahnya pada adiknya yang dirumah. Tapi hasilnya Turmun bagai disambar petir dan hatinya hancur karena adiknya menceritakan kejadian di rumah yang sebenarnya.
Suami Turmun telah 6 bulan lebih menikah sirih dengan janda tetangga desa dan mempunyai banyak hutang uang, dan selama ini keluarga Turmun menutupi kelakuan suaminya Turmun di rumah demi ketenangan Turmun dalam bekerja. Dan saat ini suami Turmun entah kemana karena tidak sanggup membayar hutang.
Akhirnya Turmun memutuskan kontrak kerjanya karena ingin segera pulang menyelesaikan masalah rumah tangganya.
Ya Allah, berikan kekuatan pada saudaraku untuk menjalani cobaanMu. Lindungilah saudaraku dan mudahkan saudaraku menyelesaikan masalahnya. Amin
The End