Foto ilustrasi penerbangan jarak jauh Taipei Surabaya diambil dari Flight-Report.
Penumpang yang menggunakan penerbangan jarak jauh harus bangun dan bergerak atau setidaknya meregangkan kaki mereka setiap dua jam sekali untuk menghindari risiko trombosis pembuluh darah dalam, kata seorang dokter di Taipei.
Seperti yang diberitakan Taipei Times, statistik yang dikeluarkan oleh Taiwan Landseed Hospital, pusat kesehatan di Bandara Internasional Taiwan Taoyuan dan Bandara Internasional Taipei (bandara Songshan), menunjukkan bahwa serangan jantung, kejang dan stroke adalah jenis yang paling umum terjadi pada penumpang.
Hsu Shih-Tien (許 詩 典), Wakil Kepala Deputi Landseed Hospital dan Direktur pusat medis Taoyuan, mengatakan bahwa walaupun trombosis vena relatif jarang terjadi, tetapi setiap penumpang harus sadar akan risiko dan gejalanya.
Kondisi ini terjadi saat bekuan darah terbentuk di satu atau lebih pembuluh darah dalam dalam tubuh, biasanya di kaki. Terkadang disebut “sindrom kelas ekonomi.”
Hsu menceritakan kasus seorang wanita Thailand berusia 40-an, yang setelah tiba di Taiwan bulan lalu setelah sekitar penerbangan selama empat jam, tiba-tiba mengeluhkan keringat dingin, pusing, nyeri dada dan sulit bernapas dan segera dibawa ke pusat kesehatan bandara Taoyuan untuk perawatan darurat.
Wanita tersebut didiagnosis menderita emboli paru yaitu pembekuan darah di paru-paru – yang disebabkan oleh deep vein thrombosis. Akhirnya ia dirawat di rumah sakit selama lima hari, kata Hsu.
Penelitian medis menunjukkan bahwa duduk di kursi pesawat yang sempit hanya dalam waktu dua jam dapat meningkatkan viskositas darah dan ketahanan vaskular sebesar 17 persen, yang menyebabkan peningkatan risiko trombosis vena dalam.
Meskipun risikonya berbeda tergantung kesehatan seseorang, tetapi penggunaan obat-obatan, usia, berat badan dan banyak faktor lainnya, dokter menyarankan bahwa bagi penumpang yang mengambil penerbangan panjang harus meregangkan kaki mereka atau bangun untuk berjalan beberapa saat setidaknya setiap dua jam sekali.
Dokter juga menyarankan untuk minum banyak air dan menghindari alkohol dalam jumlah berlebihan, yang menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan risiko penggumpalan darah, serta mengenakan pakaian yang longgar.