Foto ilustrasi diambil dari shape.com
Kepada Dokter Winifred Yth, saya Yani umur 30 tahun. Sudah menikah, tapi belum punya anak. Yang saya mau tanyakan kali ini adalah masalah bau badan (BB) saya pun keringat pada bagian ketiak saya yang berbau tidak sedap. Dan yang paling parah bila keringat pada ketiak menempel pada baju, maka akan meninggalkan bekas kuning/warna kuning dan walaupun dicuci, tapi tetap tidak bisa hilang. Meskipun saya sudah pake deodorant, tapi tetap tak ada perubahan. Masalah ini sudah lama saya derita, sejak saya menginjak dewasa. Jadi sangat mengganggu aktifitas saya dan membuat tidak percaya diri. Yang mau saya tanyakan:
- Apakah ini penyakit keturunan? Karena ibu saya juga punya penyakit bau badan (BB) tapi pada ibu saya tidak meninggalkan warna kuning. Jadi saya lebih parah dari ibu saya.
- Apakah BB ada pengaruhnya pada tekanan jiwa? Karena kebetulan saat ini beban hidup saya memang sangat berat.
- Apakah ada cara lain untuk menghilangkan BB selain deodorant?
- Apakah warna kuning yang menempel pada baju karena keringat pada ketiak itu suatu penyakit?
- Apakah kebiasaan saya mencabut bulu ketiak dan makan makanan pedas bisa berpengaruh pada masalah BB saya?
Sekian pertanyaan dari saya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih.
Yani – Taipei
Jawaban diasuh oleh dr Winifred :
Tubuh yang segar dan bersih merupakan salah satu modal untuk tampil percaya diri. Itu sebabnya jika tubuh mengeluarkan bau tak sedap. Rasa percaya diri pun bisa lenyap. Masalah bau badan akibat keringat dapat dipengaruhi oleh berbagai hal misalnya stres. Secara tidak langsung stres memang berkontribusi pada terjadinya bau badan. Dalam keadaan stres tubuh menggunakan kelenjar keringat yang berbeda dengan kelenjar yang dipakai saat kita beraktivitas. Rasa cemas dan perasaan tertekan akan merangsang kelenjar di ketiak, selangkangan, kulit kepala, telapak tangan dan kaki. Berbeda dengan keringat asin yang membasahi tubuh ketika suhu tubuh perlu diturunkan. Keringat saat kita sedang stres mengandung lemak yang merupakan makanan bakteri.
Keringat pada dasarnya tidak berbau, tetapi bakteri di kulit dan pakaian berkembang biak, mulailah terjadi proses pembusukan sehingga timbul bau tak sedap. Solusinya? Biasakan menjalani segala sesuatu dengan rileks. Selain itu, kurangi jumlah bakteri di tubuh. Dengan mandi secara teratur dan menggunakan pakaian bersih. Gunakan deodoran anti bakteri yang tidak hanya menghilangkan bau, tapi juga membuat kulit lebih asam sehingga tidak disukai bakteri.