Foto ilustrasi diambil dari health.com
Hi Kak Ade yang bugar. Salam kenal dariku pengagum bugarmu. Langsung saja ya, Kak. Aku mempunyai teman yang memiliki tinggi badan 150 cm dan berat 70 kg. Teman saya memiliki komplikasi penyakit yaitu jantung, asam urat, kolesterol, dan darah tinggi. Yang ingin saya tanyakan, cara diet dan cara latihan yang bagaimanakah yang baik dan aman untuk teman saya? Saya sangat mengharapkan jawabannya. Sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan terima kasih Kak Ade.
Nania (Zhonghe)
Jawaban diasuh oleh Ade Rai :
Hi Nania,
Cara olahraga selalu sama, yaitu:
- Luangkan waktu mulai dari 15 menit/hari untuk berolahraga.
- Upayakan untuk konsisten berolahraga 3-4 kali/minggu.
- Kalau belum bisa, upayakan untuk cicil kegiatan olahraga.
- Hindari kegiatan olahraga yang menggunakan dentuman seperti belari/melompat /menghentak.
- Olahraganya adalah gabungan antara latihan pengencangan dan latihan aerobik.
- Misalnya latihan 15 menit di sore hari: 5 menit untuk pengencangan, 10 menit untuk aerobik.
- Apabila latihan pagi: langsung 15 menitnya untuk aerobik dengan intensitas rendah (sedikit lebih menantang daripada jalan biasa).
Untuk atur makan:
- Porsi nasi kurangi hingga 75%.
- Ganti porsi nasi yang dikurangi itu dengan sayur-sayuran (mentah/direbus maksimum 1 menit).
- Stop makan lauk yang digoreng. Pilih lauk yang direbus/dibacem dengan rempah, tetapi tidak digoreng. Ayam kuning sudah matang sebelum dimakan, tidak perlu digoreng lagi, sudah bisa langsung dimakan. Ikan kukus bawang putih & jahe tanpa garam, tempe bacem kecap bawang, tumis tahu jamur dengan cabe adalah contoh lauk yang sangat sehat.
- Kalau pilihan makanan tepat seperti di atas, boleh makan 4-5 kali/hari.
- Stop semua konsumsi makanan dan minuman yang mengandung: gula (sirup, kue, minuman dalam kemasan, madu, es campur, dll), tepung-tepung putih (kue, roti, kwetiauw, bihun, so’un, mie, kulit pangsit, baso, pempek, dll).
Saya minta dengan sangat ke teman Nania untuk jangan mengeluh lagi, dan lakukan tips-tips di atas segera dan sepatuh mungkin. Itu Adalah konsekuensi yang harus ditanggung untuk mengupayakan hidup sehat di saat sudah komplikasi, memang jadinya susah (karena berolahraga di saat tubuh lebih rendah kemampuannya) dan mahal (karena harus ditambah biaya berobat). Saat sehat dulu selama bertahun-tahun, saat menjaga kesehatan masih mudah dan murah, malah tidak kunjung mau dijalankan. Tidak ada lagi alasan untuk tidak mau melakukan. “Semakin besar alasan untuk membela keinginan mempertahankan kebiasaan hidup tidak sehat, semakin besar penderitaan diri sendiri. Dan jangan keras kepala mengharapkan hidup sehat tetapi tidak mau meninggalkan kebiasaan buruk dan tidak mau memulai kebiasaan sehat. Kita semua mengerti, tidak mungkin masuk surga kalau tidak mulai bertobat meninggalkan larangan-NYA dan mulai menjalankan perintah-Nya. Mohon agar paragraf ini dibaca oleh teman Nania berulangkali dan direnungkan baik-baik.