Ilustrasi foto diambil dari www.regionalmedicalsanjoseblog.com
Pada zaman dahulu penyakit stroke lebih sering dialami oleh seseorang dengan usia lanjut. Namun sekarang, di tengah kemajuan jaman dan jam kerja tinggi, tak sedikit anak-anak muda yang mengalami penyakit itu, belakangan juga makin banyak dijumpai teman-teman yang bekerja di Taiwan jatuh sakit akibat stroke, baik ringan maupun parah. Secara singkat stroke adalah penyakit gangguan pembuluh darah otak yang terjadi akibat berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak yang disebabkan oleh adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Penderita stroke akan mengalami gangguan neurologic yang dirasakan di tiga bagian yang saling berkait, di antaranya dalam fungsi motorik, fungsi sensibilitas dan kehilangan kesadaran. Dalam penjelasan sederhana untuk kehilangan kesadaran terjadi dalam waktu sekejap dan dapat berujung pada kondisi koma.
Mengapa bahaya stroke harus diwaspadai oleh teman-teman di Taiwan? Karena sebagian besar teman-teman yang bekerja di sini mempunyai jam kerja yang cukup panjang. Berbagai masalah kesehatan dapat timbul karena perbedaan beban dan jam kerja yang signifikan di banding saat masih berada di Indonesia. Masalah kesehatan ini bisa timbul bila kita tidak segera beradaptasi dan tidak menerapkan pola hidup yang sehat dan seimbang.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan antara lain adalah : Gangguan tidur, pekerja dengan jam yang tidak beraturan seperti menjaga lansia atau shift malam di pabrik lebih sering mengalami gangguan tidur, tidak dapat tidur dengan nyenyak berarti sel-sel dalam tubuh tidak dapat beregenerasi, akibatnya kita akan tetap merasa lelah saat terbangun. Berikutnya adalah gangguan emosi dan depresi karena merasa terisolasi, menghadapi kenyataan yang sulit berkumpul dengan teman serta jauh dari keluarga dan sahabat. Dan yang terakhir kurangnya waktu untuk berolahrag, gaya hidup yang tidak sehat, juga seringnya mengonsumsi makanan cepat saji. Faktor-faktor di atas dapat memicu berbagai penyakit seperti hipertensi, obesitas, diabetes melitus, penyakit jantung dan hiperkolesterolemia. Dan penyakit tersebut akan membuat seseorang rentan terserang stroke. Merokok dan alkohol juga juga musuh bagi kesehatan.
Pencegahan seperti apa yang harus dilakukan?
Yang terpenting adalah melakukan pengontrolan atas faktor resiko-resiko yang ada, termasuk perubahan gaya hidup yang sehat, perbaikan mental dari stress serta tentu pengobatan medis. Stroke bisa terjadi kapan saja, siapa saja bisa mengalami dan di mana saja. Hindari faktor pemicu dan penyebab. Oleh karena itu mencegah stroke berfokus pada pencegahan terjadinya.
Bagaimamna gaya hidup sehat diterapkan?
Pola makan yang sehat, berhenti merokok maupun konsumsi alkohol. Kemudian lakukan olahraga teratur dan hindari kecemasan. Dalam bahasa yang sangat sederhana kita perlu mengingat POIN, yakni Pikiran tenang, Olahraga teratur, Istirahat cukup, Nutrisi seimbang. Bila kita berhasil melakukan empat hal tersebut berarti kita telah mereduksi potensi resiko stroke melalui kebiasaan sehat.
Waspadai stroke yang datang secara mendadak dan dapat berujung pada kondisi fatal. Berikut ini adalah tips kendali resiko stroke untuk sahabat Is :
- Stabilitas emosi
- Pola makan yang sehat, dengan buah dan sayur setiap hari, hindari makanan manis berlebihan.
- Lakukan relaksasi dan istirahat cukup
- Upayakan selalu menjaga tekanan darah di bawah 140/90mmHg serta kurangi konsumsi garam, stop merokok dan kopi.
- Lakukan olahraga secara rutin untuk mencegah obesitas.
- Kenali nasihat gaya hidup sehat sederhana berikut ini : kurangi 3K (kecemasan, kelelahan, Kedinginan), lakukan 3O (olah raga, olah seni dan olah batin)
- Konsultasikan dengan dokter segera bila merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dengan tubuh kalian.
Sahabat Is, jangan pernah merasa terlambat untuk mencoba gaya hidup sehat. Karena kesehatan akan selalu lebih berharga daripada mengobati. (sa/dari berbagai sumber)