Foto diambil dari shutterstock
Assalamualaikum wr. wb. Salam hormat saya kepada Bunda, semoga Bunda selalu dalam lindungan Allah S.W.T. Amin. Langsung saja, Bunda. Pertanyaan saya:
- Bagaimana dengan hutang puasa Bulan Ramadhan bagi orang yang baru bertobat atau insyaf. Maksud saya beberapa kali Bulan Ramadhan hutang puasanya belum terbayar. Apakah dibayar dengan puasa atau bisa dengan cara lain.
- Membayar hutang puasa Bulan Ramadhan, apakah bisa digabung dengan puasa sunat?
- ibadah manakah yang lebih diutamakan, ibadah haji atau ibadah umroh?
- kalau kami ada rezeki lebih, siapakah yang lebih saya utamakan untuk beribadah haji atau umroh, saya – suami, atau orang tua yang lebih kami utamakan?
Sekian Bunda pertanyaan dari saya yang cukup panjang dan terima kasih. Jawaban dari Bunda saya tunggu. Wassalamualaikum wr. wb.
Aziz (Penghu)
Jawaban konsultasi diasuh oleh Neno Warisman :
Wa’allaikum salam wr wb. Jazakillahu khaira atas do’amu untukku dan semoga juga senantiasa melindungimu. Aku langsung jawab pertanyaanmu ya.
- Bila Anda meninggalkan puasa Bulan Ramadhan maka Anda wajib membayar puasa itu dihari-hari yang lain sesuai dengan Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat: 184 “Maka barang siapa diantara kamu sakit atau dalam perjalanan (kemudian dia tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.”
- Puasa wajib tidak bisa digabung dengan puasa sunnah, jadi kalau mau membayar hutang puasa lakukan yang wajib.
- Ibadah Haji dan Umrah itu keduanya ibadah yang penting tetapi Ibadah Haji tetap lebih utama, namun sehubungan dengan peraturan pemerintah sekarang yang harus menunggu cukup lama untuk Ibadah Haji maka sebaiknya kalau mau laksanakanlah Ibadah Umrah dahulu, karena kita tidak pernah tahu umur kita kapan akan diambil oleh Allah SWT.
- Untuk pergi Haji yang utama adalah diri Anda dahulu, tetapi bila Umrah, silahkan saja untuk siapapun boleh Anda lakukan tetapi hemat saya adalah sebaiknya orang tua Anda
WaAllahu A’lam.