Foto ilustrasi diambil dari www.steveaoki.com
Assalamualaikum wr. wb. Yang terhormat, semoga Bunda dalam lindungan Allah swt, amin. Perkenalkan nama saya Ummul Wasilatul Khiyaroh dipanggil Ila. Saya anak yatim ditinggal bapak sejak usia 10 tahun, sampai sekarang ibu tidak menikah lagi. Langsung pada masalahnya Bunda, semenjak saya kerja dari tahun 1988 saya ada keinginan membiayai ibu naik haji. Tapi sampai sekarang keinginan itu belum terkabul, apa dikarenakan saya ada keraguan. Ragu (takut) kalau-kalau ibu saya meninggal di tanah suci di saat memutari kabah.
Bunda, berdosakah bila menyumpahi teman, contohnya, “Saya sumpahin rezeki kamu Cuma segitu.” Habisnya saya kesal banget Bunda, teman janjinya 1 bulan bakal bayar, tapi sudah setahun lebih belum bayar juga, padahal gaji dia perbulan Rp 5 juta, sedangkan hutang dia cuma Rp 600 ribu. Kalau ditagih alasannya tidak masuk akal, dia facebook’an tiap hari Bunda, tapi buat bayar hutang saja susah, bagaimana tidak kesal Bunda. Apa sih arti dari Ummul Wasilatul Khiyaroh? Maaf suratnya teramat panjang Bunda, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih. Mohon jawaban dari bunda Neno. Wassalamualaikum wr. wb.
Ila (Tainan)
Jawaban diasuh oleh Bunda Neno Warisman :
Wa’alaikum salam wr wb. Alhamdulillah jazakillahu khaira atas doamu, semoga Allah senantiasa melindungimu.
1. Niatmu ingin membiayai ibumu berhaji, sungguh mulia, dan sebetulnya tidak perlu disertai rasa kuatir ibumu wafat di sana, karena agama kita mengajarkan kepada kita bahwa kematian itu tidak bisa kita hindari, tapi kita diperintah oleh agama kita menyiapkan diri kita sebaik-baiknya untuk menghadapi kematian agar mencapai “khusnul-khatimah”. Jadi, kalau memang taqdir ibu wafat di sana, insya Allah ibu mendapat khusnul-khatimah.
2. Sebagai muslim/muslimah, kita dilarang menyumpahi atau mendoakan buruk kepada sesama orang Islam. Lebih baik kamu doakan agar ia diberi hidayah dan mau membayar hutangnya kepadamu.
3. Ummul Wasilatul Khiyarah, artinya: Ibu (induk) perantara pilihan, tapi saya tidak tahu maksud namamu itu. Coba kamu tanyakan kepada orang tuamu. Demikian jawabanku, semoga bisa dipahami.