Foto diambil dari rtaiwanr.com
Hi, Sobat IS? Musim panas telah tiba lho, bagi yang hobi berwisata, pantai dan wahana permainan air pasti akan menjadi pilihan pertama dalam daftar tujuan wisata kalian. Namun, apakah hanya tempat wisata yang berbau air saja yang cocok dikunjungi saat musim panas? Tentunya tidak. Karena, selain laut, pantai dan wahanana air lainnya, kita juga bisa menjadikan objek wisata yang bernuansa alam pegununungan sebagai alternatif lainnya.
Nah, dalam Opera Formosa edisi kali ini, penulis akan mengajak dan berbagi cerita tentang petualangannya meyusuri tempat-tempat wisata yang berlokasi di wilayah Kota Jhunan dan sekitarnya.
Letak Jhunan yang cukup strategis, di antara Hsincu dan Taichung, menjadikan Jhunan sebagai salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh penduduk Taiwan di kawasan tengah.
Setelah mencari informasi tentang tempat-tempat wisata yang paling populer di wilayah tersebut, akhirnya penulis memutuskan untuk mengunjungi 3 objek wisata dalam satu hari, dengan pertimbangan jarak, rute, serta transportasi antara ketiga objek tersebut.
Nanjhuang, Xiangtian Lake dan Shihtan, 3 tempat ini lah yang dijelajahi oleh penulis dalam satu hari. Kenapa penulis memilih ketiga tempat tersebut? Karena ketiga tempat tersebut berada pada satu jalur, yang dihubungkan oleh bus di setiap tempatnya.
Memulai perjalanan di pagi hari, penulis langsung menuju Stasiun Jhunan. Setelah mendapat informasi dari Tourist Information, penulis langsung menuju tempat pembelian karcis bus yang letaknya tepat berada di depan Stasiun.
Dengan hanya membeli karcis seharga 100 NT$, kita sudah bisa melakukan perjalanan PP (pulang-pergi) dari Jhunan – Nanjhuang – Xiangtian Lake – Shihtan. Pada hari biasa, bus akan beroperasi mulai pukul 09.00-16.00, sedangkan di akhir pekan, bus mulai beroperasi dari pukul 08.00-18.30. Dengan catatan, karcis kita jangan sampai hilang, karena kalau hilang kita harus membeli karcis baru pada tiap-tiap rute tempat yang akan kita tuju.
Perjalanan saya diawali mulai dari Jhunan menuju Nanjhuang, setelah tiba di Nanjhuang, kita bisa memilih untuk lebih dulu meneruskan ke Xiangtian Lake atau Shihtan.
Nanjhuang
Dari Jhunan menuju Nanjhuang, bisa ditempuh dalam waktu satu jam perjalanan. Bus yang lumayan nyaman, akan membawa kita menyusuri lembah yang diapit oleh sungai besar.
Berada di kawasan lembah, Kota Tua Nanjhuang menawarkan panorama perkotaan yang khas. Di Nanjhuang, area yang paling terkenal adalah Nanjhuang Old Streetnya. Di kawasan kota tua yang berupa undakan-undakan anak tangga ini banyak sekali menjual hasil-hasil alam pegunungan. Produk yang paling banyak dijual adalah teh dan madu.
Di sini, kita juga bisa mengunjungi salah satu kuil tertua yang ada di wilayah Miaoli. Berada tepat di jantung Kota Nanjhuang, kuil ini selalu ramai dikunjungi oleh peziarah.
Jika lelah berjalan-jalan menyusuri jalanan yang eksotik tersebut, kita bisa melepas lelah dengan minum kopi di kedai kopi Toraja, yang menyajikan keaslian kopi Mandhaeling. Jadi, kita bisa menikmati udara pegunungan Taiwan dengan rasa Indonesia.
Pada akhir perjalanan, sebelum kita kembali ke Jhunan pada sore harinya, kita bisa membeli berbagai barang di sini untuk oleh-oleh. Berbagai sayur mayur segar, kerajinan tangan, madu, teh dan berbagai khas buah bisa kita bawa pulang dengan harga yang masih terbilang murah.
Xiangtian Lake
Dari kawasan Nanjhuang, penulis memutuskan untuk ke Xiangtian terlebih dahulu. Memakan waktu selama hampir satu jam, perjalanan dari Nanjhuang ke Xiangtian seperti perjalanan mendaki gunung.
Memang, Xiangtian Lake (Danau Xiangtian) terletak di puncak gunung. Setelah menempuh perjalanan yang cukup membuat kita menahan napas karena lika-liku jalan, kita akan dihadapkan dengan sebuah area yang benar-benar menebarkan kedamaian.
Karena letaknya yang di puncak gunung, maka danau ini akan dipenuhi kabut sepanjang harinya. Selain itu, walaupun sudah musim panas, disarankan untuk membawa jaket atau baju tebal jika berkunjung ke tempat ini.
Di sekitar Danau Xiangtian, ada beberapa warga suku asli yang mendiami kawasan ini. Di sini juga banyak sekali peangkaran lebah madu. Beberapa hasil bumi dan kerajinan dijual oleh penduduk lokal tempat itu sebagai cinderamata.
Sebuah restoran, tepat di tepi danau, bisa menjadi tempat kita melepas lelah setelah berkeliling danau. Kita bisa makan atau sekedar minum dalam suasana yang benar-benar romantis, karena tempat ini selalu dipenuhi oleh kabut.
Setelah puas berjalan-jalan, kita bisa kembali lagi ke Nanjhuang, untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke kawasan Shihtan. Yang perlu diperhatikan, bus akan datang dan berangkat setiap satu jam sekali.
Shihtan
Sama halnya seperti perjalanan dari Nanjhuang ke Xiangtan Lake, dari Nanjhuang menuju Shihtan juga merupakan jalur mendaki. Mungkin kita bisa membayangkan perjalanan jalur utara Pulau Jawa, Alas Roban. Sepanjang jalur perjalanan kita akan dibawa mendaki hingga ke puncak.
Di atas gunung, kita akan disuguhi oleh aroma dupa yang begitu pekat. Yup! Shihtan merupakan tempat bagi sebuah kuil yang menjadi salah satu objek yang paling terkenal di Taiwan. Berada di atas gunung, kuil ini benar-benar seperti di atas awang-awang. Kabut yang sepanjang hari membungkus kuil ini, lebih merupakan hamparan kapas putih yang menyangga bangunan kokoh tersebut.
Mengelilingi bangunan kuil ini, kita tidak akan pernah merasa lelah atau bosan. Terlebih kalau kita hobi memotret dan kita datang pada waktu yang tepat, yakni angin tidak terlalu kencang dan kabut tidak terlalu tebal. Sayang, hari itu penulis disambut dengan kabut tebal yang membuat jarak pandang menjadi terbatas.
Tapi, kita tidak boleh terlena dengan pemandangan yang menakjubkan tersebut, karena sebelum pukul 17.00 kita sudah harus turun kembali menuju Nanjhuang, mengingat bus terakhir dari Nanjhuang menuju Jhunan adalah pukul 18.30. Setelah tiba kembali di Nanjhuang, kita bisa langsung kembali ke Jhunan.
Akhirnya, penulis mengucapkan, selamat berlibur dan sampai bertemu di tempat wisata yang lain. (JL)