Is Mania, udara kembali menjadi hangat. Pertanyaannya, tempat seperti apa yang cocok untuk dikunjungi saat liburan di kala cuaca seperti ini? Wisata alam terbuka. Yup! Benar sekali, kulit kita tidak akan terbakar oleh sengatan matahari, pun kita tidak akan kedinginan meskipun hanya mengenakan pakaian tipis.
Nah, kali ini Opera Formosa akan mengajak Is Mania untuk jalan-jalan ke daerah pegunungan. Eits, jangan kaget dulu, kita tidak akan mendaki gunung, atau berjalan menyusuri semak belukar dan lebatnya rimba. Kita akan benar-benar berkunjung ke daerah pegunungan, tapi, eits, ada tapinya, walaupun ke daerah pegunungan bukan berarti kita akan berjalan ke sana dengan mendaki tebing, melainkan dengan menumpang kereta. Kereta, iya, kereta!
Baiklah, kita akan mengajak Is Mania untuk mengunjungi daerah perkotaan tua di Nei Wan. Tepatnya berada di daerah Hsincu.
Tidak susah untuk mencapai Nei Wan, cukup dengan dua kali menumpang kereta, kita sudah bisa menikmati kesegaran udara pegunungan di tengah hiruk-pikuk wisatawan, di sepanjang Nei Wan Old Street.
Nei Wan Old Street
Setibanya di Stasiun tua Nei Wan, pandangan mata kita akan langsung membentur deretan kios-kios yang berjajar rapi, dengan aneka rupa dagangan. Sepanjang jalanan yang akan kita susuri di kota tua Nie Wan memang menghadirkan deretan toko kuno sebagai daya tarik utama.
Deretan toko unik, yang menjajakan berbagai barang, mulai dari souvenir hingga makanan dan minuman akan menemani sepanjang kaki kita melangkah.
Berbagai jenis buah dan sayuran lokal juga banyak dijual di sini. Macam-macam kantin dengan berbagai menu juga dijamin akan membuat perut kita keroncongan sepanjang perjalanan. Kedai minuman, jajanan ringan dan berbagai kudapan lainnya pasti akan terus melambai-lambai kantong kita.
Sebagai oleh-oleh, kita bisa membeli berbagai jenis souvenir, mulai dari kerajinan sepatu dan tas rajut dari penduduk asli, atau sekedar gantungan kunci yang unik dan imut. Dengan hanya menebus dengan uang sebesar $100, kita sudah bisa membawa pulang gantungan kunci berukir nama kita. Untuk kualitas, penulis sudah membuktikan.
Oya, jangan lewatkan sebuah toko cemilan yang satu ini: Kerupuk Udang khas Indonesia. Yup, ada satu toko yang khusus menjual kerupuk udang asal Indonesia. harganya cukup bersahabat, $70/satu bungkus, kita sudah bisa menikmati makanan dengan rasa khas kampung halaman sambil berjalan-jalan.
Selain toko-toko, di salah satu sudut Nei Wan Old Street akan kita temukan satu rumah antik. Kita bisa masuk ke dalam dengan membayar $80, tapi uang sebesar itu akan terbayar saat kita sudah di dalam. Di dalam rumah dua tingkat itu, kita bisa melihat-lihat berbagai jenis binatang yang mempunyai kelainan pada fisiknya. Ada yang sudah diawetkan, dan ada juga yang masih hidup. Asyiknya lagi, kita boleh berfoto bersama dengan hewan-hewan yang dipamerkan. Kebanyakan pengunjung akan memilih berpose dengan seekor ular sanca yang lucu.
Jembatan Gantung
Daya tarik lain dari Nei Wan adalah sebuah jembatan gantung yang membentang di atas sebuah sungai yang jernih.
Di jembatan ini, biasaya para pengunjung akan berfoto ria, karena memang lanskap yang menawan. Dengan latar belakang gunung serta aliran sungai yang jernih, tak ayal siapa akan betah berlama-lama berdiri di atas jembatan.
Angin segar yang berhembus dari arah hulu sungai, akan semakin membuat kita serasa tengah berada di atas awan-awan.
Setelah puas dengan belaian angin yang hangat di atas jembatan, kita bisa melanjutkan perjalanan hingga ujung jembatan.
Melewati jembatan, kita akan mendapati hamparan rumput di taman yang luas, kita bisa duduk melepas penat di sini, udara yang nyaman akan membuat kita kembali segar.
Selain taman untuk istirahat, di sini juga terdapat beberapa wahana permainan, mulai dari gokart hingga lompat tali. Dengan tiket yang terjangkau, kita bisa bermain sepuasnya di tempat ini.
Selain itu, dari sisi jembatan ini, kita bisa turun ke sungai. Tapi ingat, pastikan aliran sungai sedang tenang dan cuaca di hulu sedang baik. Air yang jernih dan segar akan membuat kita lupa untuk kembali ke darat.