Menikmati liburan dengan menjelajah berbagai kota di Taiwan? Wah, seru pasti, apalagi bagi sobat Is yang memang punya liburan untuk lebih tahu lagi tempat-tempat menarik yang ada di wilayah New Taipei City. Nah, Opera Formosa kali ini akan mengajak sobat Is untuk berkunjung ke tempat menarik dan seru, jangan sampai dilewatkan. Sobat Is tak perlu menyiapkan banyak uang untuk berkunjung ke sini, selain banyak pengalaman tersendiri, bisa leluasa menikmati hasil masakan kuliner dan makanan khas dari Kota Sanxia ini.
Kota Taipei, selain banyak tempat wisata yang tiada habis kita kunjungi, namun apakah sobat IS pernah berpikir untuk menuju kota yang satu ini? Iya, tepat sekali, dengan mendengar nama kotanya saja, pasti kalian terpikir dengan old street atau jalan tua yang memang sudah ada semenjak ratusan tahun dan terkenal dengan bangunan tuanya. Bangunan yang didesain dari arsitektur kolonial Jepang, seakan menyempurnakan keindahannya. Tidak sedikit banyak wisatawan mancanegara datang dan berkunjung, selain itu juga dijadikan untuk pemotretan model, syuting film, dan pre wedding bagi para calon pengantin. Menarik bukan?
Kali ini, Indosuara akan mengajak sobat Is untuk lebih tahu berbagai tempat menarik. Perjalanan bisa ditempuh dengan mudah, meski jaraknya lumayan. Bahkan, kita bisa melihat taman besar yang sejuk dan nyaman di samping sebuah universitas terkenal (National Taipei University) Sanxia Main Campus (國立臺北大學三峽校區本部).
Dengan melewati jembatan bernama Changfu, sobat Is akan memasuki kawasan pasar malam dan sekaligus menemukan Minquan Old Street (民權老街). Ketika kita melewati jembatan ini, maka terlihatlah sungai lebar panjang dan di sampingnya masih terdapat banyak bebatuan alami. Kehijauannya seakan memberi kesan untuk kita yang tak dapat melupakan keindahannya dengan begitu saja.
Di sana, banyak ditemukan kerajinan tangan beraneka macam bentuk, mulai dari tepak (tempat pensil tulis), kipas bertuliskan mandarin atau semacam lukisan kuno pegunungan Cina, dan patung-patung yang cantik serta menyeramkan pun akan didapati dengan mudah. Sepanjang jalan tersebut, kita akan dilenakan dengan berbagai macam penjual yang menjual aneka kuliner dan souvenir menarik. Melewati jalan yang sama, kita akan menemukan sebuah tempat sembahyangan yang dikeramatkan dan bangunannya berdiri kokoh, disebut juga dengan Zushi Temple. Bagi penggila minuman teh hijau, di sini mungkin tempat yang cocok bagi Anda untuk membelinya, terkenal dengan Wu long tea dan Gao San tea. Meski harganya dibilang tidak murah, tapi kualitasnya benar-benar dijamin bagus, tidak sedikit artis Taiwan yang sengaja membeli dari tempat ini untuk dikonsumsi. Jika Anda tertarik ingin ke tempat ini, silahkan naik bus dari Taipei, dengan nomor 702, 703, 705, 706, dan 939. Bila Anda menggunakan MRT, via Tucheng line (Taipei Metro) ke Yong Ning (永寧).
Memborong Souvenir yang Murah Meriah!
Bagi kalian yang suka dan hobi banget berbelanja, bisa sepuasnya melihat hasil kerajinan tangan dengan harga yang bisa ditawar. Penjualnya juga ramah-ramah dan baik hati, biasanya mereka akan memasang diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak. Dari tas kulit yang dengan berbagai model dan bentuk, warna, serta kualitas yang bagus. Kerajinan tangan, lukisan, patung-patung hasil kreasi, dan kerajinan kayu yang dibentuk dengan kekreatifan yang tak kalah banding dengan tempat wisata lainnya. Anda bisa membeli sulaman (tenunan), sandal, sepatu, pernak-pernik berupa gelang/kalung, lengkap semua tersaji. Ada kipas dengan beraneka motif dan gambar, stiker, gantungan kunci, kerajinan keramik dalam bentuk berbagai binatang, dan keramik yang membentuk vas bunga dan sebagainya. Apapun yang Anda lihat, perlahan akan membuat isi dompet keluar. Penasaran bukan? Buktikan!
Makanan Spesial
Wah, satu ini nih! Kita pasti pernah dengar atau bahkan pernah menikmatinya? Diberi majikan? Pastikan yang asli di sini, karena memang tempat ini terkenal dengan makanan khasnya, yaitu Bull Horn Croissants. Orang menyebutnya dengan tanduk banteng emas (Cing Niu Ciau), karena bentuknya persis dengan tanduk banteng, berwarna cokelat keemasan, dan harumnya membuat para pembeli ngiler. Apalagi wijen yang gurih ditaburkan di atasnya, semakin membuat lengkap saja penyajiannya. Spesialnya lagi, penjual yang sudah malang melintang di bisnis kuliner ini, punya ide keren dalam mengombinasi isi di dalamnya dengan aneka rasa. Maka, pembeli bisa memilihnya sesuai dengan selera. Ada kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, mentega, cokelat, dan daging (abon). Pokoknya, dengan uang 500 NT saja, sudah bisa mentraktir banyak teman deh!
Bagi Anda yang berkesempatan menikmati upacara di hari tertentu, di Zushi Temple ini akan dinyalakan ribuan petasan dan pentas tarian gadis-gadis cantik di atas mobil sebagai tanda penghormatan. Beberapa warga setempat atau pendatang pun bersembahnyang. Indosuara berkunjung ke sana dan sempat mengabadikan proses penyalaan petasan yang di atasnya duduk seorang lelaki ditandu empat orang, hanya mengenakan celana pendek dengan bertelanjang dada. Sekaligus membawa beberapa gepok daun pohon Beringin sebagai syarat upacara adat setempat. Biasanya acara ini dilakukan bulan Maret. Sepasang Barongsai yang beratraksi dan menari lincah pun juga bisa Anda jumpai. Ingin lebih jauh tahu tentang kawasan dan hal apa saja yang ada di sana? Segera kunjungi, abadikan dalam kenangan potret-potret di akun Anda! (Jay Wijayanti)