Memiliki tempat tinggal yang rapi, bersih, cantik mungkin menjadi impian kebanyakan orang. Untuk itulah perlu usaha agar rumah menjadi hunian yang tidak hanya nyaman, akan tetapi juga enak dipandang. Dari situlah celah bisnis terbuka lebar untuk memenuhi animo masyarakat akan kebutuhan sekunder tersebut.
Pelapis dinding atau sebagai pemanis interior sebuah ruangan, gypsum kini semakin digemari oleh masyarakat. Selain bahannya yang ringan dan terkesan padat, gypsum juga tahan api. Untuk itulah baik digunakan untuk ruangan di kantor-kantor ataupun sebagai pemanis interior sebuah rumah tinggal. Pengerjaan gypsum juga relatif cepat karena karakteristik bahan dasar gypsum itu sendiri yang mudah kering.
Peluang bisnis usaha gypsum, yang berkaitan dengan tempat tinggal baik pribadi maupun instansi, rupanya tak disia-siakan oleh seorang laki-laki berusia 28 tahun yang sekaligus pemilik dari usaha gypsum ‘Afif Gypsum’. Zarkoni yang memulai bisnisnya pada bulan Mei tahun 2014 yang lalu. Meski terbilang usaha baru, akan tetapi Zarkoni optimis kalau bisnisnya tersebut memiliki prospek yang bagus mengingat pemilihan tempat usaha yang strategis pula. Selain itu, orderan permintaan gypsum cukup banyak dari waktu ke waktu.
Mengawali usaha yang bukan merupakan usaha warisan keluarga. Dengan mengeluarkan modal awal sekitar Rp 25 juta rupiah pada pertengahan tahun 2014 (termasuk biaya sewa tempat usaha). Pemilihan tempat usaha yang strategis; berada di pinggir jalan raya yang memiliki jalur dua arah, dekat dengan pemukiman penduduk, kantor, bank, sekolah, ternyata memiliki keuntungan tersendiri bagi Zarkoni untuk memulai usahanya.
Pasang surut usaha sudah sering dilalui. Meski begitu, Zarkoni tidak mengenal kata menyerah dan putus asa. Teknik pemasaran dengan memasang iklan di koran lokal, membagi brosur ke perumahan dan instansi, menyebar kartu nama dan lain-lain ditempuh agar usaha yang dirintisnya cepat berkembang. Strategi bagi pelanggan baru dengan memberikan potongan harga sekian persen pun cukup jitu. Terbukti dengan begitu makin cepat pula usahanya dikenal. Pelayanan kepada konsumen pun harus total. Agar konsumen merasa senang dan puas sehingga tetap melakukan re-order dan juga melakukan promosi kepada teman atau saudaranya yang lain.
Berikut ini ada beberapa alasan akan kecenderungan masyarakat yang lebih memilih menggunakan pelapis dinding ataupun plafon gypsum dalam penambahan interior ruangan dikarenakan:
- Lebih tahan lama dan lebih tahan terhadap api
- Pengerjaan yang mudah dan cepat juga murah karena pengerjaannya yang tidak rumit
- Gypsum juga memiliki berat yang lebih ringan
- Hasil akhirnya akan lebih rapi dan terlihat makin enak dilihat
- Memiliki kesan ‘mewah’ apabila sebuah ruangan menggunakan interior gypsum
Meskipun pemasangan gypsum oleh sebagian orang masih ada yang menilai mahal, namun peminatnya semakin hari semakin banyak. Terlihat di rumah-rumah biasa maupun dalam ruangan instansi umum kebanyakan memilih menggunakan gypsum sebagai interior ruangannya. Tentu saja akan menambah ruangan lebih bagus dan nyaman dilihat.
Teknik pemasangan gypsum ada beberapa cara, antara lain:
- Berdasarkan pada jenis rangka penopang plafon gypsumnya
Plafon gypsum yang menggunakan rangka kayu harus diserut supaya halus dan rata sehingga pemasangan plafon gypsum menjadi lebih bagus dan rapi.
- Pemasangan plafon gypsum dengan menggunakan rangka hollow
Jenis pemasangan ini jauh lebih cepat karena umumnya memiliki permukaan yang lebih presisi. Tak hanya itu saja, pemasangan dengan rangka hollow juga lebih tahan terhadap rayap dibandingkan dengan pemasangan plafon gypsum dengan menggunakan rangka kayu.
Untuk perawatannya pun tidak rumit. Bahkan mudah. Cukup rajin dibersihkan jangan sampai terlihat sarang laba-laba ataupun kotoran dan bahkan rembesan air dari atap yang kemungkinan bisa terjadi apabila atap rumah bocor.
Jika ingin memulai bisnis ini memang sebaiknya pemilik usaha harus mempelajari betul apa dan bagaimana prospek bisnis di daerah yang akan dijadikan sebagai tempat usaha. Tentu saja tempat usaha yang dipilih harus strategis selain memang memiliki pangsa pasar yang dibutuhkan bagi pemilik usaha gypsum. Jangan sampai memilih tempat usaha yang ‘kurang tepat’ karena mempengaruhi perkembangan usaha yang dirintis. Apalagi jika pelaku usaha tersebut belum paham benar dan baru pertama kali terjun sebagai pebisnis gypsum.
Akan lebih baik jika menimba ilmu secara langsung kepada pemilik usaha gysum yang sudah sukses. Selain itu, persiapan modal awal usaha juga penting mengingat bisnis gypsum bukan merupakan usaha yang bermodal sedikit. (Enno Salsa)
Perkiraan Simulasi Usaha Gypsum :
Modal Awal : Rp 20.000.000
Pendapatan per bulan :
- Omset pemasangan plafon gypsum rumahan Rp 000.000
- Omset pemasangan untuk instansi Rp 10.000.000
Total pendapatan per bulan Rp 16.000.000
Pengeluaran per bulan :
- Biaya bahan baku Rp 9.000.000
- Biaya gaji 2 orang karyawan Rp 2.200.000
- Biaya lain-lain Rp 000
Total pengeluaran per bulan Rp 12.000.000
Laba Bersih :
Rp 16.000.000 – Rp 12.000.000 = Rp 4.000.000
Perkiraan BEP :
Sekitar 5 bulan
Catatan :
- Belum termasuk biaya sewa tempat usaha. Semakin strategis semakin mahal pula. Apalagi tempat tersebut masih dalam lingkup kota-kota besar.
- Harga bahan baku bervariasi
- Harga jual disesuaikan dengan daerah masing-masing
- Besar kecilnya usaha tergantung keinginan pelaku bisnis
- Pemberian gaji karyawan disesuaikan dengan sistem penggajian yang diinginkan oleh pemilik usaha.
Motivasi Bisnis:
“Membangun bisnis harus dari hati. Jika sudah begitu, maka jatuh bangunnya sebuah bisnis tak menjadikan pelaku usaha mudah menyerah dan putus asa. Salam Usaha! Salam Isbiz!”