Mencintai dunia bisnis, memang harus tanggap dengan percepatan tren dan peluang usaha yang ada. Namun jika ingin menjadi trend setter para pelaku bisnis, kita harus bisa menciptakan kreatifitas dan inovasi baru dalam hal apapun yang bisa mendatangkan uang. Contohnya: sepatu. Apa yang kini ‘mem-booming’ dari alas kaki manusia bernama sepatu tersebut? Inilah selarik catatan yang berkutat tentang peluang usaha sepatu lukis.
Ternyata, aneka barang yang ada di depan mata kita, apabila kita mampu berkreasi unik, maka apapun bisa menjadi ceruk yang bisa mendatangkan materi. Percepatan peluang usaha di segala bidang sekarang ini, memang membuat pelaku bisnis cepat tanggap dan cepat merespon kesempatan yang ada. Kemudian bermekaranlah usaha-usaha baru tersebut menjadi satu tren baru. Sebenarnya siapakah yang paling diuntungkan dalam peluang usaha baru tersebut? Pengusaha atau konsumenkah? Yang jelas, si pencipta peluang bisnis itulah yang mengeruk keuntungan paling banyak daripada para ‘pengekornya’ (pengusaha-pengusaha yang bisanya hanya mengikuti tren saja, BUKAN pencipta tren peluang usaha baru).
Terlepas dari siapa itu ‘pencipta’ atau ‘pengekor’, bagi pelaku bisnis yang cepat tanggap, tetap akan mendapatkan keuntungan daripada hanya puas menjadi penikmat (konsumen). Namun untuk anda yang masih hijau alias calon pelaku bisnis baru, ada baiknya mempelajari dulu seluk-beluk bisnis yang akan digeluti. Bagaimanakah peluang ke depannya? Apakah yang harus disiapkan apabila bisnis tidak berkembang dalam kurun setahun? Dan mungkin timbulnya beraneka masalah di awal dan di tengah usaha. Hal-hal semacam ini wajib diketahui oleh anda para pebisnis pemula.
Jika langkah memulai usaha sudah terencana dengan matang, baik dari segi permodalan, seluk beluk usaha yang dirintis, maupun persiapan mental si pengusaha, barulah anda bisa terjun dalam dunia wirausaha dan memulai babak baru menjadi seorang pelaku bisnis.
Untuk IS Bis kali ini, penulis akan mengupas tentang usaha sepatu lukis. Sepatu ternyata bisa dikreasikan dengan banyak macam dan beraneka model. Jenis sepatu kets, atau sepatu yang bukan berasal dari kulit, bisa dimodifikasi dengan sentuhan cat lukis. Oleh pelaku bisnis yang juga pecinta seni, sepatu dilukis dan dijadikannya satu tren baru untuk model sepatu terkini Indonesia.
“d’rainbow” salah satu nama toko yang bergerak di bidang usaha ini. Oleh Mbak Imel dan Mbak Donna, keduanya pemilik bisnis tersebut, “d’rainbow’ bisa berkibar menjadi sumur penghidupan bagi beberapa karyawan mereka. Beralamatkan di Pogung Baru, Jalan Kaliurang Km.5, Yogyakarta, sepatu-sepatu cantik dan unik tersebut diproduksi sekaligus dijual di sana. Sekitar 2 tahun yang lalu usaha ini berdiri. Bulan-bulan pertama usaha dimulai memang belum menampakkan hasil sesuai yang diharapkan. Akan tetapi beberapa bulan setelahnya, “d’rainbow” berhasil menarik simpati konsumen dengan makin diminatinya sepatu-sepatu lukis kreasinya. Omset yang awalnya biasa saja, makin lama makin besar. Bahkan pada masa kejayaan sepatu lukis, “d’rainbow” mampu menjual 100 – 150 pasang perbulan dengan harga sepasang sepatu minimal Rp 120.000. Belum lagi ditambah omset dari penjualan kaos lukis, tas lukis, maupun topi yang juga dilukis.
Bahan dasar pembuatan sepatu lukis ini ialah sepatu polos yang biasanya didatangkan dari Bandung, ditambah cat acrylic. Untuk sepasang sepatu lukis, dibuat sekitar setengah hari. Dalam sehari, rata-rata karyawan yang kebanyakan freelance tersebut, mampu membuat 3 pasang sepatu lukis. Harga yang ditawarkannya pun bervariasi, sesuai dengan tingkat kesulitan pola/gambar yang diinginkan konsumen. Semakin pola yang diinginkan rumit, semakin mahal harga sepasang sepatu lukis. Harga minimal sepasang sepatu ini, dengan pola sederhana dipatok dengan harga Rp 120.000 saja. Namun untuk yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi, bisa mencapai Rp 140.000.
Ada beberapa tahap dalam proses pembuatan sepatu lukis :
- Didasari/ diberi warna dasar
Biasanya sepatu akan dicat sesuai warna dasar permintaan konsumen (merah, putih, kuning, biru dll)
- Dibentuk pola sesuai motif.
Untuk motif/pola gambar sepatu, ada yang sudah disiapkan oleh pengusaha, ada pula yang didesain sendiri oleh pemesannya.
Ini proses terakhir sepatu lukis dibuat, berdasarkan motif dan warna yang diinginkan pembeli.
Setelah melalui 3 tahap tersebut, sepatu di angin-anginkan sebentar, dan kemudian siap untuk dipakai pemesan.
Menurut salah seorang pelukis sepatu yang sudah setahunan ini menjadi freelancer pelukis ‘d’rainbow’, Kaca (yang juga seorang mahasiswa), sepatu lukis buatannya tidak luntur. Dan perawatannya pun sangat mudah. Hanya perlu digosok dengan sikat lembut (memakai sikat gigi) saja. Begitupun untuk perawatan produk lain yang juga dilukis seperti tas, topi, jilbab, maupun kaos.
Harga untuk sebuah tas lukis antara Rp 80.000 – Rp 110.000, kaos lukis rata-rata Rp 80.000, jilbab rata-rata Rp 80.000, dan topi berkisar Rp 45.000. Di bidang bisnis ini, hampir tidak pernah ada kendala yang berarti. Mungkin dengan banyak bermunculannya kompetitor yang mengambil usaha sejenislah yang membuat pengusaha harus lebih kreatif memunculkan ide-ide baru guna melanggengkan usaha.
Adapun karyawan-karyawan yang bekerja pada ‘d’rainbow’ kebanyakan freelance. Karena ‘d’rainbow’ lebih banyak menawarkan produknya melaui OnLine, dan barang akan dibuat setelah ada order dari pemesan. Gaji untuk pelukis sepatu Rp 20.000 per pasang, dan gaji karyawan toko sekitar Rp 500.000. Adapun bahan baku berupa sepatu yang didatangkan dari Bandung tersebut, dibeli oleh pemilik usaha sepatu lukis dengan harga sekitar Rp 30.000 – Rp 40.000 –an. Nah, bisa dibayangkan bukan berapa kira-kira keuntungan yang didapat oleh pemilik usaha ini?
Bisnis sepatu lukis ternyata tidak harus pintar melukis, bukan? Dengan permodalan yang kita miliki, dan memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang kita pilih, maka sebuah bisnis yang kita rintis akan cepat berkembang dan membesar. Silahkan dibuktikan!
Perkiraan Simulasi Bisnis Sepatu Lukis :
Modal awal : Rp 10.000.000
Pendapatan per bulan :
- Omset sepatu lukis 60 pasang @ Rp 120.000 Rp 7.200.000
- Omset produk lain (tas, topi, jilbab, kaos) Rp 2.500.000
Total pendapatan per bulan : Rp 9.700.000
Pengeluaran per bulan :
- Biaya bahan baku (sepatu, tas, topi, kaos, jilbab) Rp 3.200.000
- Biaya bahan pendukung (acrilyc) Rp 1.100.000
- Biaya karyawan 4 @ Rp 500.000 Rp 2.000.000
- Biaya lain-lain Rp 000
Total pengeluaran per bulan Rp 6.800.000
Total laba bersih :
Rp 9.700.000 – Rp 6.800.000 : Rp 2.900.000
Perkiraan BEP :
Sekitar 3- 4 bulan
Catatan : – tidak termasuk biaya sewa tempat usaha
Motivasi Bisnis :
“ Tetaplah fokus satu bisnis yang Anda jalani. Jangan tertarik pada bisnis lain sebelum pilihan bisnis pertama sukses. Salam semangat wirausaha! Salam IsBis !”
Penulis: Enno Salsa