Usaha Tanaman Hidroponik, Bagaimana Prosesnya?
Negara Indonesia kaya akan tanaman. Buah-buahan, sayur-mayur, tanaman obat, dan sebagainya. Selain itu, masyarakat juga semakin pintar membuat ide-ide kreatif untuk bisa memiliki kebun kecil di rumah masing-masing. Ada yang digunakan untuk pribadi, ada pula yang kemudian berkembang menjadi lahan bisnis keluarga.
Hidroponik merupakan salah satu cara bercocok tanam yang tanpa menggunakan media tanam tanah, melainkan menggunakan media tanam air. Hampir semua tanaman bisa di hidroponik. Mulai dari tanaman buah, bunga, sayur, umbi-umbian, dan lain-lain. Seorang pengantin muda sekaligus pengusaha muda bernama Noviana beralamat di Jl. Slamet Riyadi Gadingrejo Pasuruan Jawa Timur yang sekaligus pelaku bisnis di bidang tanaman hidroponik ini awalnya hanya dari hobi saja. Karena kecintaannya akan tanaman, perempuan berumur 24 tahun tersebut memutuskan untuk mengikuti pelatihan hidroponik sebagai langkah awal memulai bisnis yang akan dirintisnya.
Proses sederhana membuat tanaman hidroponik:
- Terlebih dahulu sediakan peralatannya seperti; rockwool arang sekam, cocopeat, benih, air, tray untuk menyemai.
- Langkah selanjutnya, jika memakai rockwool potong rockwool berukuran 2,5cm x 2,5cm.
- Lubangi bagian tengah-tengah rockwool sekitar 1cm
- Masukkan benih yang akan ditanam
- Siram dengan air. Usahakan jangan sampai menggenang
- Setelahnya diamkan hingga benih tersebut berkecambah
- Jika sudah menjadi kecambah, tanaman bisa ditaruh ditempat yang mendapat sinar matahari
- Siram 2 x sehari, pagi dan sore. Atau sesuai kebutuhan. Yang penting tanaman tersebut tidak kering.
- Jika sudah muncul daun sejatinya, berikan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman
Untuk ppm air dan nutrisi masing-masing tanaman hidroponik bisa dilihat dalam tabel berikut ini:
No | Nama Sayuran | pH | PPM |
1 | Asparagus | 6.0-6.8 | 980-1260 |
2 | Kacang | 6.0 | 1400-2800 |
3 | Bawang putih | 6.0 | 980-1260 |
4 | Bayam | 6.0-7.0 | 1260-1610 |
5 | Brokoli | 6.0-6.8 | 1960-2450 |
6 | Paprika | 6.0-6.5 | 1260-1540 |
7 | Jagung Manis | 6.0 | 840-1680 |
8 | Kentang | 5.0-6.0 | 1400-1750 |
9 | Kubis | 6.5-7.0 | 1750-2100 |
10 | Labu | 5.5-7.5 | 1260-1680 |
11 | Selada | 6.0-7.0 | 560-840 |
12 | Terong | 6.0 | 1750-2450 |
13 | Tomat | 6.0-6,5 | 1400-3500 |
14 | Wortel | 6.3 | 1120-1400 |
Sumber : hidroponikshop.com
Untuk menanaman hidroponik memiliki beberapa sistem. Berikut ini Penulis diberikan beberapa sistem penanaman:
- Hidroponik Sistem NFT
Merupakan alat hidroponik sederhana yang bekerja mengalirkan air, oksigen dan nutrisi secara terus-menerus dengan ketebalan arus sekitar 2-3mm. Tanaman disangga sedemikian rupa sehingga akar tanaman menyentuh nutrisi yang diberikan. Alat dibuat miring dengan salah satu sisi lebih tinggi dari sisi lainnya yaitu sebesar 5% dari panjang alat agar arus dapat mengalir dengan lancar. Air dan nutrisi yang diberikan tidak akan terbuang percuma aliran airnya akan masuk ke bak penampung yang ada dibawahnya setelah itu dipompa kembali ke atas dan dialirkan lagi ke akar tanaman.
- Sistem DFT
Dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air kedalaman berkisar antara 4-6cm. hiroponik system DFT memerlukan pasokan listrik untuk mensirkulasi air ke dalam talang-talang tersebut dengan menggunakan pompa dan untuk menghemat penggunaan listrik, kita dapat menggunakan timer (untuk mengatur hidup dan mati pompa). Sebagai contoh pada pagi hari pompa hidup dan sore hari pompa mati, begitu seterusnya.
Menjadi pelaku bisnis ini awalnya memang harus berani ribet, tekun, teliti, dan tidak mudah menyerah. Bahkan narasumber Penulis juga masih terus belajar agar tanaman hidroponiknya bisa makin beragam. Untuk proses belajar, bisa didapat pada komunitas hidroponik, searching di internet, membaca buku, bertanya pada pelaku bisnis ini yang sudah memiliki masa juang lama.
Hampir supermarket besar atau hotel-hotel menjadi pelanggan tetap untuk hidroponik ini. walaupun untuk masyarakat biasa masih belum banyak peminatnya namun peluang bisnis ini masih sangat terbuka sekali. Permintaan dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Untuk itulah pelaku bisnis ini bisa membidik pangsa pasarnya dengan tepat sehingga penyerapan hasil tanaman bisa lebih maksimal. Dan otomatis pebisnis bisa mendapatkankan uang dengan cepat dan banyak.
Sayuran, buah, dan bunga dari hasil tanam secara hidroponik memang terlihat lebih menarik. Dikarenakan tempatnya yang terbilang ‘unik’, bentuk tanamannya yang cantik-cantik. Harga jual bervariasi.
Kelebihan sistem hidroponik:
- Penggunaan lahan lebih efisien
- Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah
- Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan bersih
- Penggunaan pupuk dan air lebih banyak
- Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah
Kekurangan sistem hidroponik:
- Membutuhkan modal yang besar
Harga jual bervariatif. Ada yang Rp 5000 per kilogram, ada pula yang Rp 10.000 per kilogram. Ada pula yang sampai Rp 20.000 per kilogram. Terkadang harga bukan kiloan akan tetapi per pak tanaman. Tergantung jenis tanamannya pula. Semakin besar bobot dan hasilnya bagus maka harga jual juga akan semakin tinggi. Proses semai sampai masa panen berbeda-beda tergantung jenis tanamannya juga. Kurang lebih sampai 45 hari.
Masalah persaingan bisnis masih terbilang longgar. Meski sudah tumbuh beberapa sentra sayuran hidroponik, namun yang menjadi pemasok ke pasar supermarket masih terbatas dan hanya sebatas memenuhi kebutuhan pasar lokal masing-masing produsen. Belum jelas penyebabnya.
Tertarik dengan peluang bisnis ini? atau hanya ingin memanfaatkan waktu kosong dengan bertanam hidroponik? Take action NOW! (Enno Salsa)
Berikut Simulasi Perkiraan Bisnis Tanaman:
Modal awal : Rp 25.000.000
Pendapatan per bulan :
- Penjualan tanaman sayuran Rp 5.000.000
- Penjualan tanaman buah Rp 000.000
- Penjualan tanaman bunga Rp 500.000
Total pendapatan per bulan Rp 12.500.000
Pengeluaran per bulan :
- Biaya bahan baku dan bahan pelengkap Rp 800.000
- Biaya gaji karyawan Rp 200.000
- Biaya lain-lain Rp 000
Total pengeluaran per bulan Rp 7.800.000
Laba Bersih :
Rp 12.500.000 – Rp 7.800.000 = Rp 4.700.000
Perkiraan BEP :
Sekitar 6 bulan
Catatan :
- Tidak termasuk biaya sewa tempat usaha
- Harga bahan baku bervariasi
- Harga jual tanaman bervariasi
- Harga pemeliharaan tanaman bervariasi
Motivasi Bisnis :
“Berbisnis dari hati. Mengerjakan dengan hati. Masalah hasil besar atau kecil tetap senantiasa bersyukur atas apa yang didapat . Salam usaha! Salam Isbis!”