Melihat kondisi permasalahan para Buruh Migran Indonesia (BMI) di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur yang sebagian besar saat pulang ke tanah air tidak bertahan lama dan kembali lagi bekerja keluar negeri, dan juga para BMI Purna yang lanjut usia dan tidak bisa lagi bekerja keluar negeri, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Banyuwangi mengadakan Pelatihan Manajemen Keuangan dan Kewirausahaan.
Acara tersebut diselenggarakan di aula pertemuan Balai Desa Benculuk Kecamatan Cluring selama Enam hari mulai Senin 17 Juli 2017 hingga Sabtu 22 Juli 2017 dengan diikuti 40 peserta dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi Syaiful Alam Sudrajat.
Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa kebanyakan para BMI berperilaku konsumtif, baik di negara penempatan atau saat pulang ke indonesa.
”Saat di luar negri membelanjakan barang yang tidak begitu penting hanya untuk memenuhi rasa gengsinya, hingga hasil kerja yang seharusnya disimpan dan di transfer ke keluarga di Indonesia, kadang terlupakan dan baru menyesal saat finish kontrak,” ungkapnya.
Kehidupan Konsumtif juga terlihat saat pulang ke rumah, hasil kerjanya untuk membangun rumah yang besar dan mewah, hingga uang habis untuk memenuhi kebutuhannya lagi maka diputuskan kembali bekerja ke luar negri. “Seyogyanya hasil kerja dibelikan hal yang produktif seperti tanah, sawah yang bisa dikelola atau membangun wirausaha,” pungkas Alam.
Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyuwangi Nunuk Sri Rahayu yang ikut hadir dan sebagai penanggung jawab kegiatan kepada Indosuara memberikan nasihat pada para BMI.
”Semoga dengan diadakan acara ini BMI yang masih aktif bekerja atau yang sudah purna bisa mulai mengatur manajemen keuangannya dan mau berwirausaha agar tidak kembali lagi ke luar negri,” terangnya.
Disnaker Banyuwangi juga menghadirkan narasumber yang langsung sebagai pelaku dan menjadi BMI, hingga pengalamannya bisa dibagikan dan mengena pada sasaran yaitu dari Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Kabupaten Banyuwangi Krishna Adi.
Krishna yang pernah bekerja selama dua periode (6 Tahun) di Taiwan membagikan kiat-kiatnya bagaimana mengatur manajemen keuangan dengan baik, saat masih bekerja dan ketika finish kontrak.
”Semua diawali dari niat untuk merubah masa depan yang lebih baik. Negara tujuan bukan untuk tempat tinggal, tetapi untuk mencari modal. Ingat selalu tentang kesehatan dan usia serta jangan malu bergabung dengan komunitas BMI Purna untuk mendapatkan peluang dan informasi usaha,” ungkap krishna.
Dea (30) salah satu peserta dan pernah menjadi BMI Taiwan mengatakan bahwa acara tersebut sangat bermanfaat. ”Kami bersama teman-teman sangat berterimakasih atas diadakan acara ini dan kami banyak mendapat informasi yang sangat bermanfaat,” tuturnya. (ka)