Foto-foto diambil dari Detik.
Masih hangat pemberitaan pembunuhan sekeluarga dimana 11 orang dimasukkan dalam satu kamar mandi berukuran 1,5 m X 1,5 meter. Kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa (27/12) di Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, rumah milik Ir Dodi Triono. Hasil pemeriksaan kepolisian hingga saat ini baru diketahui setelah melakukan otopsi pada keenam jenazah. Seperti pemberitaan yang dirangkum dari Detik, hasil autopsi korban meninggal karena kekurangan oksigen dan pembuluh darah pecah.
Mengenai darah di baju Dodi, pihak kepolisian menyebutkan bahwa darah itu bukan berasal dari luka tusuk melainkan berasal dari hidung korban. Dari hasil otopsi ditemukan tidak adanya luka tusuk. Darah yang mengalir membasahi korban berasal dari hidung karena ada sumbatan di pembuluh darah, kemudian pembuluh darah pecah dan akhirnya keluar dari hidung.
Kepolisian menyebut bahwa para pelaku tidak melakukan kekerasan kepada para korban. Salah satu luka di bagian kepala korban berasal dari benturan. Semua korban langsung dimasukkan ke dalam kamar mandi. Hasil autopsi menyimpulkan bahwa korban tewas akibat kekurangan oksigen.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan diduga sebelum dimasukkan ke dalam kamar mandi kecil, pelaku sempat melakukan penyekapan sekitar 40 menit. Pelaku kemungkinan datang pada hari Senin (26/12) sekitar pukul 14.30 WIB dengan membawa dua pucuk senjata api dan golok. Dua orang pelaku menodongkan senjata api kepada Yanto, sopir korban.
Yanto kemudian digiring masuk ke dalam ruang tengah. Sementara pelaku lain menyuruh para korban lain untuk keluar dari ruangan.
Di dalam rumah itu ada tiga orang putri Dodi dari istri keduanya Almyanda Saphira atau Vira. Mereka adalah Diona Andika Andra Putri (16), Zanette Kalila Azaria (13) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9).
Selain itu, ada juga dua orang pembantu dan seorang baby sitter Dodi yakni Emi (41), Santi (22) dan Fitriani (23). Selain Yanto, sopir lainnya yakni Tarso (40) dan Amalia Calista alias Amel, teman Gemma yang menginap di rumah korban.
Tidak lama setelah para penghuni dikumpulkan, Dodi datang dan kemudian disekap di dalam toilet bersama 10 korban lainnya. Para pelaku mengunci 11 korban dari luar, hingga ditemukan pagi hari oleh salah seorang saudaranya yang datang mengunjungi rumah tersebut, tetapi curiga karena rumah dalam keadaan berantakan, pintu terbuka, dan ada suara rintihan minta tolong di kamar mandi.